tirto.id - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat belanja negara sampai dengan akhir Maret 2022 mencapai Rp490,6 triliun. Angka ini setara dengan 18,1 persen dari pagu yang disediakan di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2022 sebesar Rp2.714,2 triliun.
"Kalau kita lihat dari sisi belanja negara kita telah mencapai Rp490,6 triliun ini adalah 18,1 persen dari total APBN kita belanjakan tahun ini," kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, dalam konpers APBN Kita, Rabu (20/4/2022).
Sri Mulyani merincikan, belanja negara tersebut terdiri dari belanja kementerian/lembaga atau K/L sebesar Rp150 triliun. Anggaran ini dimanfaatkan terutama untuk pemberian gaji dan tunjangan, hingga pendanaan operasional K/L.
"Untuk pembayaran gaji dan tunjangan karena itu rutin tiap bulan dan dilakukan juga dukungan program K/L," katanya.
Kemudian untuk belanja non K/L, Sri Mulyani mencatat terealisir sebesar Rp164,2 triliun. Alokasi ini didukung terutama untuk penyaluran subsidi energi dan pembayaran pensiun atau jaminan kesehatan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Belanja negara juga dialokasikan untuk transfer ke daerah dan dana desa senilai Rp176,5 triliun. Utamanya didukung kepatuhan daerah dalam menyampaikan syarat salur yang baik dan penyaluran dana BOS reguler 2022 tahap I.
Di sisi lain, untuk pembiayaan investasi sampai dengan posisi 14 April 2022 tercatat sebesar Rp15 triliun. Penyaluran ini di dalam mendukung kegiatan investasi pemerintah, baik dalam bentuk pembangunan jalan-jalan, belanja Badan Layanan Umum (BLU), Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN), dan investasi pemerintah untuk program perumahan.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Fahreza Rizky