tirto.id - Rencana Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengonsolidasi 18 perusahaan logistik milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendapat respons dari DHL Express Indonesia.
Senior Technical Advisor DHL Express Indonesia, Ahmad Mohamad, menyatakan pihaknya terbuka terhadap potensi kolaborasi, meski masih menunggu kejelasan lebih lanjut terkait implementasi kebijakan tersebut.
Ahmad mengungkapkan, DHL pernah bekerja sama dengan beberapa perusahaan logistik BUMN sebelumnya dan siap untuk melakukannya lagi jika dibutuhkan.
"Kita perlu lihat ke depan, apa-apa saja. Kita pernah bekerja bersama dengan mereka sebelumnya. Mungkin ada sinergi ya antara kita. Kita berharap bisa melihat itu (nanti)," ujarnya saat ditemui di Fairmont Hotel, Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Namun, ia mengaku belum mendapat gambaran jelas terkait dampak konsolidasi terhadap iklim usaha logistik di dalam negeri.
"Saya belum tahu. Saya belum mendapatkan indikasi yang jelas selain menggabungkan 18 perusahaan. Tapi kita tunggu saja," tambahnya.
Sebelumnya, rencana konsolidasi 18 perusahaan logistik milik BUMN ini diungkapkan oleh Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria.
Dia menjelaskan, konsolidasi bisnis itu sebagai upaya untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing perusahaan logistik BUMN dan memberi nilai tambah bagi Danantara.
Dony menjelaskan, saat ini terdapat sekitar 18 perusahaan BUMN yang bisnisnya mirip di sektor logistik yang akan dimerger.
“Misalkan logistik ada Angkasa Pura Logistik, Pos Logistik, Kereta Api Logistik (KaLog), Pelindo Logistik, Semen Logistik, semua punya,” ujar Dony.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
Masuk tirto.id







































