Menuju konten utama

35 Contoh Soal Kimia Hijau Kelas 10 Beserta Jawabannya

Soal Kimia Hijau kelas 10 bisa menjadi bahan belajar siswa sebelum menghadapi ujian. Karenanya, berikut akan disajikan kumpulan soal latihan Kimia Hijau.

35 Contoh Soal Kimia Hijau Kelas 10 Beserta Jawabannya
Ilustrasi Reaksi Kimia. foto/isotkcphoto

tirto.id - Kimia Hijau merupakan salah satu materi yang diajarkan di kelas 10, tepatnya pada mata pelajaran Kimia. Materi tersebut diajarkan agar siswa memahami prinsip keberlanjutan dalam pembangunan.

Prinsip kimia hijau pertama kali dicetuskan oleh Paul Anastas dan John C. Warner pada 1998. Sejak itu, mereka pun dikenal sebagai Bapak Kimia Hijau (Father of Green Chemistry)

Berdasarkan buku Green Chemistry: Theory and Practice yang ditulis oleh Paul Anastas dan Warner pada 1998, terdapat 12 prinsip kimia hijau. Kesemuanya berlaku sebagai acuan pembangunan berkelanjutan hingga saat ini.

Untuk mempermudah pemahaman siswa, terutama menjelang ujian, siswa bisa mengerjakan kumpulan soal latihan Kimia Hijau. Oleh karenanya, artikel ini akan menyajikan beberapa pertanyaan tentang Kimia Hijau dan jawabannya.

Soal Kimia Hijau Kelas 10 Pilihan Ganda dan Jawabannya

Berikut akan disajikan kumpulan soal pilihan ganda Kimia Hijau kelas 10 dan jawabannya.

1. Proses produksi kimia yang meminimalkan dampak terhadap lingkungan disebut...

A. Kimia Organik

B. Kimia Fisika

C. Kimia Hijau

D. Kimia Polimer

E. Kimia Anorganik

Jawaban: C

2. Pencetus prinsip Kimia Hijau adalah...

A. Marie Curie

B. Paul Anastas dan John Warner

C. Dmitri Mendeleev

D. Robert Boyle

E. Antoine Lavoisier

Jawaban: B

3. 12 prinsip Kimia Hijau pertama kali dicetuskan dalam buku berjudul...

A. Chemistry for Beginners

B. Green Chemistry: Theory and Practice

C. Sustainable Chemistry Solutions

D. Chemistry: The Central Science

E. Environmental Chemistry Handbook

Jawaban: B

4. Prinsip yang mendorong efisiensi penggunaan atom dalam bahan-bahan kimia dalam proses sintesis adalah prinsip...

A. Efisiensi Energi

B. Pengurangan Limbah

C. Pemaksimalan Nilai Ekonomi Atom

D. Penggunaan Bahan Terbarukan

E. Katalisis

Jawaban: C

5. Menggunakan bahan kimia yang kurang berbahaya sejak awal produksi merupakan prinsip...

A. Sintesis kimia yang tidak berbahaya

B. Efisiensi Atom

C. Katalisis

D. Penggunaan Energi Terbarukan

E. Produk Mudah Terdegradasi

Jawaban: A

6. Tahap pertama memulai produksi yang menerapkan prinsip kimia hijau adalah....

A. Menggunakan bahan kimia berbahaya

B. Mengabaikan limbah

C. Membuat perencanaan pencegahan limbah beracun

D. Menggunakan bahan terbarukan

E. Melakukan sintesis bertahap

Jawaban: C

7. Salah satu alternatif yang bisa dilakukan untuk bisa mengurangi penggunaan bahan kimia yang berbahaya adalah...

A. Menambah bahan kimia berbahaya

B. Menggunakan proses konvensional

C. Membuat proses produksi dengan bahan kimia yang aman

D. Meningkatkan penggunaan bahan tambahan

E. Mengabaikan prinsip kimia hijau

Jawaban: C

8. Bahan-bahan pembantu dalam proses kimia antara lain...

A. Zat katalis dan zat pelarut

B. Zat pelarut dan zat pemisah

C. Zat berbahaya dan zat pemisah

D. Zat warna dan zat perasa

E. Zat penambah dan zat pengurang

Jawaban: B

9. Bahan baku yang dapat diperbaharui jika memungkinkan secara teknis dan ekonomis disebut juga...

A. Bahan kimia baru

B. Bahan sintetis

C. Bahan baku terbarukan

D. Bahan baku kimia

E. Bahan energi tinggi

Jawaban: C

10. Penggunaan kelompok pemblokiran, perlindungan, modifikasi sementara proses fisik atau kimiawi harus dihindari karena merupakan...

A. Modifikasi berbahaya

B. Produk tidak ekonomis

C. Bahan turunan/derivatif kimia yang tidak perlu

D. Bahan terbarukan

E. Reaksi tidak efisien

Jawaban: C

11. Salah satu cara meningkatkan efisiensi energi dalam proses produksi kimia adalah...

A. Memilih reaksi yang membutuhkan energi tinggi

B. Menggunakan reaksi kimia yang terkecil energinya

C. Memanaskan reaktor terus menerus

D. Menggunakan katalis sebanyak mungkin

E. Mengabaikan prinsip efisiensi

Jawaban: B

12. Zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia disebut....

A. Produk akhir

B. Bahan baku

C. Katalis

D. Pelarut

E. Energi

Jawaban: C

13. Produk berbahan kimia yang lebih mudah terurai di alam disebut juga...

A. Produk tidak terdegradasi

B. Produk berbahaya

C. Produk kimia beracun

D. Produk mudah terdegradasi

E. Produk non-degradable

Jawaban: D

14. Proses analisis terhadap dampak lingkungan yang terjadi akibat dari suatu kegiatan atau produksi disebut...

A. Uji Laboratorium

B. Studi Lingkungan

C. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

D. Observasi Produksi

E. Penelitian Lanjutan

Jawaban: C

15. Selain mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan keberlangsungan bahan baku, prinsip kimia hijau diterapkan untuk...

A. Mengurangi kualitas produk

B. Meningkatkan biaya produksi

C. Menambah limbah produksi

D. Mencegah potensi kecelakaan dalam produksi

E. Mengurangi produktivitas

Jawaban: D

16. Prinsip Kimia Hijau yang menekankan pada pengurangan limbah dan penggunaan bahan kimia efektif dikenal sebagai...

A. Prinsip Keberlanjutan

B. Prinsip Daur Ulang

C. Prinsip Pengurangan Polusi

D. Prinsip Penghematan Energi

E. Prinsip Pencegahan Limbah

Jawaban: E

17. Salah satu tujuan Kimia Hijau adalah...

A. Meningkatkan kompleksitas proses kimia

B. Mengurangi efisiensi energi

C. Meminimalkan dampak lingkungan

D. Menambah limbah kimia

E. Mengabaikan keamanan produksi

Jawaban: C

18. Salah satu prinsip Kimia Hijau adalah menyarankan pemanfaatan sumber daya terbarukan. Penerapan prinsip ini dianjurkan menggunakan bahan baku dari...

A. Bahan kimia berbahaya

B. Bahan tidak terbarukan

C. Bahan sintetik

D. Bahan baku terbarukan

E. Produk samping

Jawaban: D

19. Prinsip Kimia Hijau yang berfokus pada peningkatan keberlanjutan dan keamanan produk serta proses produksi adalah...

A. Sintesis Hijau

B. Efisiensi Energi

C. Daur Ulang Produk

D. Pemrosesan Berbahaya

E. Analisis Risiko

Jawaban: A

20. Proses kimia yang menghindari penggunaan bahan kimia berbahaya disebut...

A. Penggunaan Bahan Alternatif

B. Bahan Pembantu

C. Sintesis Kimia Berkelanjutan

D. Pengurangan Risiko

E. Penghilangan Katalis

Jawaban: C

21. Prinsip yang menyarankan penggunaan zat yang aman untuk lingkungan dikenal sebagai...

A. Kimia Terapan

B. Kimia Berbahaya

C. Kimia Berkelanjutan

D. Kimia Konvensional

E. Kimia Non-Toksik

Jawaban: E

22. Salah satu keuntungan dari Kimia Hijau adalah...

A. Meningkatkan jumlah limbah

B. Mengurangi efisiensi produksi

C. Meningkatkan bahan kimia beracun

D. Mengurangi bahaya lingkungan

E. Mengurangi keselamatan kerja

Jawaban: D

23. Prinsip yang mendorong pengurangan energi selama proses sintesis kimia dikenal dengan istilah...

A. Energi Efisien

B. Energi Berlebih

C. Sintesis Efisien

D. Katalis Hijau

E. Pengolahan Sederhana

Jawaban: A

24. Salah satu cara mengurangi dampak kimia terhadap lingkungan adalah dengan memilih bahan yang...

A. Tidak terdegradasi

B. Sulit diproses

C. Dapat terurai dengan mudah

D. Beracun

E. Berbahaya bagi makhluk hidup

Jawaban: C

25. Penggunaan katalis dalam proses kimia bertujuan...

A. Mengurangi efisiensi proses

B. Menghentikan reaksi

C. Menghasilkan limbah tambahan

D. Mengubah reaksi menjadi lebih berbahaya

E. Mempercepat atau memperlambat reaksi

Jawaban: E

Soal Essay Kimia Hijau Kelas 10 dan Jawabannya

Berikut kumpulan soal Kimia Hijau kelas 10 kategori esai beserta jawabannya.

26. Apa prinsip utama Kimia Hijau dan bagaimana penerapannya dalam industri untuk mengurangi dampak lingkungan?

Jawaban: Prinsip utama Kimia Hijau adalah mencegah limbah, meningkatkan efisiensi atom, dan mengurangi penggunaan bahan beracun. Di industri, prinsip ini diterapkan dengan memilih bahan baku yang ramah lingkungan, merancang proses yang menghasilkan limbah minimal, dan menggunakan bahan katalis yang dapat didaur ulang.

27. Bagaimana cara kerja katalis dalam Kimia Hijau dapat mengurangi energi dan dampak lingkungan dari suatu reaksi kimia?

Jawaban: Katalis mempercepat reaksi tanpa dikonsumsi, sehingga memungkinkan reaksi berlangsung pada suhu atau tekanan lebih rendah, menghemat energi. Penggunaan katalis juga mengurangi jumlah bahan kimia berbahaya yang diperlukan, sehingga mengurangi dampak lingkungan.

28. Jelaskan konsep "pencegahan lebih baik daripada pengolahan limbah” dalam Kimia Hijau dan berikan contohnya dalam konteks industri kimia.

Jawaban: Konsep ini berarti lebih baik mencegah terbentuknya limbah daripada mengolah limbah yang sudah dihasilkan. Sebagai contoh, di industri farmasi, metode sintesis baru dikembangkan untuk meminimalkan penggunaan pelarut beracun sehingga limbah yang dihasilkan berkurang.

29. Apa perbedaan bahan baku yang dapat diperbaharui dan bahan baku tak terbaharui dalam konteks Kimia Hijau? Mengapa bahan baku yang bisa diperbarui lebih disarankan?

Jawaban: Bahan baku terbaharui adalah bahan yang bisa diisi ulang oleh alam dalam waktu singkat, misalnya tumbuhan. Sementaa itu, bahan baku tak terbaharui membutuhkan waktu yang sangat lama, seperti minyak bumi. Bahan baku terbaharui disarankan karena lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

30. Bagaimana teknik analisis siklus hidup produk (Life Cycle Assessment) dipakai dalam Kimia Hijau untuk menilai dampak lingkungan suatu produk?

Jawaban: LCA adalah metode untuk menilai dampak lingkungan dari seluruh siklus hidup produk, mulai dari ekstraksi bahan baku hingga pembuangan. Dalam Kimia Hijau, LCA membantu mengidentifikasi tahap yang paling berpolusi dan memungkinkan pengembangan solusi untuk mengurangi dampak tersebut.

31. Sebutkan dua contoh bahan kimia berbahaya yang dihindari dalam prinsip Kimia Hijau! Jelaskan, kemudian sebutkan alternatifnya yang lebih aman.

Jawaban:

  • Benzena: Bersifat karsinogenik. Alternatifnya adalah toluena atau etilbenzen yang lebih sedikit bersifat karsinogenik.
  • Klorofluorokarbon (CFC): Merusak lapisan ozon. Alternatifnya adalah hidrofluorokarbon (HFC) yang lebih ramah ozon.

32. Bagaimana penerapan prinsip Kimia Hijau mampu mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil? Berikan contohnya!

Jawaban: Prinsip Kimia Hijau mengutamakan penggunaan bahan terbaharui dan energi alternatif. Contohnya, bioetanol dari tanaman tebu digunakan sebagai bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bensin yang berasal dari bahan bakar fosil.

33. Mengapa pelarut berair kerap dinilai lebih baik dalam Kimia Hijau dibandingkan dengan pelarut organik?

Jawaban: Pelarut berair lebih aman, tidak mudah terbakar, dan umumnya tidak beracun, sehingga mengurangi risiko terhadap kesehatan dan lingkungan. Pelarut berair juga mudah diperoleh dan murah, sehingga lebih efisien.

34. Apa yang dimaksud dengan efisiensi atom? Bagaimana hal itu berkaitan dengan prinsip Kimia Hijau dalam mengurangi limbah?

Jawaban: Efisiensi atom adalah ukuran seberapa banyak atom dari bahan baku yang berakhir dalam produk akhir. Semakin tinggi efisiensi atom, semakin sedikit limbah yang dihasilkan, sehingga sesuai dengan prinsip Kimia Hijau untuk mengurangi limbah.

35. Sebutkan beberapa tantangan yang dihadapi dalam penerapan prinsip Kimia Hijau di industri! Jelaskan pula cara mengatasinya!

Jawaban: Tantangan penerapan prinsip Kimia Hijau di antaranya termasuk biaya implementasi awal yang tinggi, kurangnya teknologi yang mendukung, dan resistensi dari industri.

Cara mengatasinya meliputi pengembangan teknologi yang lebih ekonomis, insentif pemerintah, dan edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan lingkungan.

Baca juga artikel terkait CONTOH SOAL atau tulisan lainnya dari Muhammad Iqbal Iskandar

tirto.id - Edusains
Kontributor: Muhammad Iqbal Iskandar
Penulis: Muhammad Iqbal Iskandar
Editor: Yulaika Ramadhani
Penyelaras: Fadli Nasrudin