Menuju konten utama

Mengenal Fungsi Lapisan Ozon dan Apa Penyebab Kerusakannya?

Mengapa lapisan ozon penting bagi bumi dan keberlangsungan hidup manusia? Berikut penjelasannya. 

Mengenal Fungsi Lapisan Ozon dan Apa Penyebab Kerusakannya?
Meningkatnya permintaan untuk AC di negara berkembang, seperti Mumbai, India, telah menimbulkan kekhawatiran tentang pemanasan global. Foto/Kuni Takahashi

tirto.id - Kerusakan lapisan ozon bisa menjadi ancaman karena perannya yang penting bagi bumi dan kelangsungan hidup manusia.

Lapisan ozon adalah lapisan gas alam berisi oksigen luar biasa yang berada di lapisan stratosfer. Ozon disebut oksigen luar biasa karena terdiri dari tiga atom oksigen, sedangkan oksigen normal hanya terdiri dari dua atom oksigen.

Lapisan ozon terbentuk ketika beberapa jenis pelepasan listrik atau radiasi membelah dua atom dalam molekul oksigen (O2). Kemudian, molekul tersebut bersatu kembali dengan jenis molekul lain untuk membentuk ozon.

Fungsi Lapisan Ozon

Lapisan ozon mampu menangkal radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya dari matahari. Radiasi UV memang diperlukan untuk menghangatkan stratosfer.

Radiasi UV diperlukan sebagai vitamin D bagi tubuh. Kekurangan vitamin D, dapat menyebabkan osteoporosis osteomalasia (pelunakan tulang), dan masalah kardiovaskular. Namun, radiasi UV yang berlebihan bisa membahayakan kehidupan di bumi.

Selain itu, radiasi UV yang berlebihan bisa merusak tumbuhan dan plankton. Tumbuhan dan plankton menjadi makanan bagi hewan darat dan hewan laut. Dengan demikian, radiasi UV yang berlebihan bisa mengganggu keseimbangan ekosistem.

Kemudian, radiasi UV yang berlebihan juga bisa membuat kebakaran kulit (sunburn). Hingga yang terparah dapat menyebabkan kanker kulit.

Penyebab Kerusakan Lapisan Ozon

Konsentrasi lapisan ozon bergantung secara alami pada suhu, cuaca, garis lintang, dan ketinggian. Namun, ilmuwan pada tahun 1970-an menemukan fakta bahwa lapisan ozon semakin menipis. Lapisan ozon paling tipis berada di Kutub Selatan.

Penipisan ini terjadi pada akhir musim dingin dan awal musim semi yang terjadi pada Agustus sampai dengan November. Puncak lapisan ozon paling tipis biasanya terjadi pada awal Oktober. Penipisan ozon yang parah disebut dengan lubang ozon.

Lubang ozon dapat terbentuk dari berbagai faktor. Faktor utama pembentuk lubang ozon disebut pemanasan global (global warming). Pemanasan global terjadi karena karbondioksida (CO2) yang terbentuk dari gas rumah kaca.

Penggunaan zat perusak ozon seperti klorofluorokarbon (CFC) dan hidroklorofluorokarbon (HCFC) juga menjadi faktor penyebab timbulnya lubang ozon.

CFC merupakan gas yang terbentuk dari freezer kulkas dan pendingin ruangan (air conditioner). HCFC merupakan gas yang terbentuk dari alat pemadam api ringan (fire extinguisher).

Selain CFC dan HCFC, gas yang dapat membentuk penipisan lapisan ozon adalah methyl chloroform. Gas tersebut didapatkan dari proses kimia, lem, aerosol seperti produk rumah tangga dan pestisida.

Cara Mengurangi Penipisan Lapisan Ozon

Negara-negara di dunia telah menyepakati perjanjian tentang perlindungan ozon sejak akhir tahun 1980-an. Perjanjian itu dituangkan dalam bentuk Protokol Montreal pada tahun 1987.

Protokol ini diimplementasikan melalui legislasi negara-negara Uni Eropa. Salah satu peraturan ini mengharuskan adanya izin ekspor dan impor bahan-bahan yang mengandung zat perusak ozon.

Perjanjian itu membuahkan hasil. Penipisan lapisan ozon telah berkurang. Berdasarkan data dari European Environment Agency dari tahun 1979 hingga tahun 2019, lapisan ozon semakin menebal. Namun, kita tetap harus menjaga lapisan ozon.

Hal yang dapat dilakukan, yaitu mengurangi bahan penggunaan zat perusak ozon seperti menggunakan AC tidak terlalu sering dan mengurangi penggunaan produk berbahan aerosol seperti hairspray. Selain itu, kita juga dapat mengecek kendaraan secara berkala untuk mengurangi emisi udara.

Baca juga artikel terkait LAPISAN OZON atau tulisan lainnya dari Siti Ninda Lestari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Siti Ninda Lestari
Penulis: Siti Ninda Lestari
Editor: Alexander Haryanto