Menuju konten utama

4 Perbedaan Antara Efisien Energi dan Konservasi Energi

Efisiensi dan konservasi energi sama-sama bertujuan menjaga ketersediaan sumber daya alam. Namun, dua istilah tersebut jelas berbeda. Berikut penjelasannya.

4 Perbedaan Antara Efisien Energi dan Konservasi Energi
Lampu LED, contoh efisiensi energi. foto/istockphoto

tirto.id - Upaya mengurangi konsumsi energi, terutama yang berasal dari bahan bakar fosil, merupakan hal yang penting dilakukan. Hal ini berkaitan erat dengan pasokan sumber daya alam yang kian lama semakin berkurang.

Alternatif penggunaan sepeda kayuh dapat menjadi solusi yang baik. Mengganti lampu busur menjadi LED juga termasuk opsi cara yang jamak dipraktikkan.

Namun, tahukah Anda bahwa dua contoh perilaku menghemat energi di atas berbeda dari segi konsep dan istilah? Menggunakan sepeda kayuh merupakan contoh konservasi energi. Sementara itu, penggunaan lampu LED termasuk sebagai salah satu contoh efisiensi energi.

Lalu, apa perbedaan efisiensi dan konservasi energi? Sebelum beranjak ke pembahasan tersebut, mari kita cermati definisi kedua istilah ini.

Apa yang Dimaksud dengan Efisiensi Konversi Energi?

Efisiensi energi adalah upaya yang dilakukan demi mengurangi jumlah energi yang dibutuhkan, baik ketika menggunakan peralatan maupun sistem yang berhubungan dengan energi.

Sementara itu, efisiensi konversi energi merupakan ukuran seberapa baik suatu sistem atau proses mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Sebagai contoh, dalam sebuah mesin mobil, efisiensi konversi energi akan menunjukkan seberapa efektif mesin tersebut mengubah bahan bakar menjadi energi mekanik yang menggerakkan roda kendaraan

Contoh efisiensi energi juga bisa disimak melalui ilustrasi berikut: sebuah lampu memiliki 100 watt energi listrik, kemudian 70 watt diubah menjadi cahaya sedangkan 30 watt sisanya terbuang sebagai panas. Dengan demikian, efisiensi konversinya adalah 70 persen, sebab hanya 70 persen energi listrik yang mampu dikonversi menjadi cahaya, sementara sisanya hilang sebagai panas.

Efisiensi konversi energi penting dalam banyak aplikasi, mulai dari teknologi industri hingga kendaraan dan perangkat elektronik. Efisiensi energi menentukan seberapa hemat energi dan efektif sistem tersebut dalam menggunakan sumber daya energi.

Rumus efisiensi energi sangat simpel. Sebagaimana contoh efisiensi energi di atas, efisiensi energi diperoleh dari hasil pembagian energi yang keluar dan masuk, kemudian dikali 100.

Berdasarkan konsep efisiensi energi dalam fisika, berikut penjabaran rumusnya.

Ee = Ek / Em x 100

Keterangan:

  • Ek: Energi yang keluar
  • Em: Energi yang masuk
  • Ee Efisiensi energi
Konsep efisiensi energi dalam konteks penggunaan energi sangat krusial untuk diaplikasikan. Sebagai contoh, alih-alih menggunakan lampu busur yang memakan watt tinggi, kita sebaiknya menggunakan lampu LED.

Apa yang dimaksud dengan konservasi energi?

IGS Energy menyebut, konservasi energi adalah tindakan untuk menggunakan lebih sedikit energi. Secara sederhana, konservasi energi bertujuan mencegah pemborosan energi.

Langkah yang dilakukan dari konservasi energi adalah mengurangi konsumsi energi. Namun, tindakan pengurangan konsumsi energi itu diharapkan tetap menghasilkan hasil yang sama.

Contoh konservasi energi adalah menggunakan lampu secara bijaksana. Saat tidak digunakan, lampu bisa dimatikan, alih-alih membiarkannya tetap menyala.

Penggunaan AC juga bisa dilakukan dengan bijak apabila memegang prinsip konservasi energi. Caranya adalah mengurangi suhu pendingin ruangan atau AC. Dengan langkah ini, konsumsi energi bisa berangsur-angsur berkurang.

Apa Perbedaan antara efisiensi dan konservasi energi?

Efisiensi dan konservasi energi sekilas memang mirip. Pada dasarnya, kedua hal ini bertujuan menghemat energi. Namun, terdapat sejumlah perbedaan di antara efisiensi dan konservasi energi.

Perbedaan efisiensi dan konservasi energi mencakup beberapa aspek, mulai dari konsep, metode, dampak, hingga biaya. Berikut adalah penjelasan terkait perbedaan efisiensi dan konservasi energi.

1. Konsep

Perbedaan efisiensi dan konservasi energi terletak pada konsepnya. Konsep efisiensi energi dalam konteks penggunaan energi adalah menggunakan peralatan yang konsumsi energinya efisien. Namun, pekerjaan yang dilakukan dan hasil yang diperoleh sama.

Sementara itu, konservasi energi cenderung menitikberatkan pada penggunaan energi yang lebih sedikit atau sesedikit mungkin.

2. Metode

Poin perbedaan efisiensi dan konservasi energi juga terletak pada metodenya. Untuk mencapai efisiensi energi, langkah utama yang dilakukan adalah menggunakan teknologi yang didesain lebih hemat energi. Contohnya adalah lampu LEDs dan charger otomatis.

Di sisi lain, konservasi energi berkaitan dengan perubahan perilaku manusia. Hal ini dimulai dengan mengurangi penggunaan peralatan yang banyak memakan energi, seperti kipas angin dan AC. Cara lainnya bisa dilakukan dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor, dan memilih naik sepeda atau jalan kaki.

3. Dampak

Aspek perbedaan efisiensi dan konservasi energi juga melibatkan dampak. Dampak efisiensi energi cenderung mengarah pada berkurangnya konsumsi energi. Hanya saja, gas rumah kaca dan polutan lain yang dihasilkan tidak berkurang.

Lain halnya dengan efisiensi energi, konservasi energi adalah langkah untuk menekan penggunaan energi sekaligus mengurangi gas rumah kaca.

4. Biaya

Efisiensi energi berkecederungan menghasilkan produk teknologi yang dapat menghemat energi. Artinya, butuh biaya investasi dalam memproduksi teknologi tersebut.

Aspek biaya inilah yang membedakan efisiensi dan konservasi energi. Konservasi energi merupakan sebuah tindakan yang bisa dilakukan kapan saja, tanpa menelan biaya apa pun.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fadli Nasrudin