tirto.id - Biomassa merupakan bahan bersifat organik yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Manfaat biomassa dapat dipantau dari penggunaan bahan organik muda, seperti bagian tertentu tanaman, hewan, limbah organik, kotoran hewan, alga, dan lain-lain.
Dikutip dari Vokasi Kemdikbud, biomassa punya keserupaan dengan energi fosil yang berasal dari makhluk hidup. Namun, manfaat biomassa diambil lewat bahan makhluk hidup yang masih muda.
Ada banyak penggunaan istilah bio yang kini dipakai untuk menyebut energi-energi terbarukan hasil olahan biomassa. Salah satunya terdapat biogas, yang diklaim berbeda dengan biomassa karena tercipta dari aktivitas lanjutan yang mendegradasi bahan organik.
Dengan begitu, biomassa akan menjadi jenis energi terbarukan lain jika mengalami proses lanjutan. Lantas, apakah manfaat dari penggunaan energi biomassa bagi manusia?
Contoh Manfaat Energi Biomassa dalam Kehidupan Sehari-hari
Pernahkah Anda mendengar bahwa energi biomassa punya potensi yang besar di wilayah perdesaan? Pendapat ini muncul lantaran desa memiliki lebih banyak variasi makhluk hidup yang salah satunya berasal dari pertanian.
Selain itu, manfaat energi biomassa juga berkaitan dengan bahan bakar. Sempat ada pemberitaan bahwa penggunaan rumput laut untuk bahan biomassa. Kendati itu lebih merujuk pada alga-algaan, yang pasti Indonesia memang punya potensi untuk menghasilkan sumber energi biomassa melalui sektor laut.
Berikut contoh apa manfaat energi biomassa yang kerap ditemukan dalam kehidupan kita.
1. Digunakan sebagai pembangkit listrik
Manfaat biomassa dalam kehidupan sehari-hari yang pertama dapat kita lihat dari pembangkit listrik. Dikutip dari situs web resmi Dirjen EBTKE ESDM, pernah muncul pembangkit listrik pertama di Kalimantan Barat bernama PLTBm Siantan.Pengoperasian mesin pencipta listrik berbahan bakar organik tersebut sudah berjalan sejak 23 April 2018. Material yang digunakan berupa limbah pertanian, seperti sekam padi, cangkang kelapa sawit, kayu, ampas tebu, serta serbuk kayu.
2. Dipakai untuk mengurangi limbah organik
Merujuk data keluaran Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada 2022, timbunan sampah mencapai 68,7 juta ton/tahun. Sebagian besar termasuk sampah organik, yakni berasal dari limbah sisa makanan, dengan persentase 41,7 persen.Pemanfaatan limbah organik sebagai sumber energi biomassa tentunya dapat berpengaruh terhadap angka kemunculan sampah tersebut. Hal itu juga bermanfaat menurunkan jumlah penumpukan di pembuangan akhir.
3. Digunakan untuk mengurangi ketergantungan sumber energi tak terbarukan
Manfaat sumber energi biomassa dalam kehidupan sehari-hari sebagai bahan bakar tentu punya pengaruh terhadap penggunaan energi yang tidak terbarukan. Lantaran sudah memiliki energi alternatif, bahan bakar fosil bisa dikurangi konsumsinya.Tidak hanya itu, kondisi pemanfaatan biomassa menjadi bahan bakar juga bisa mengubah ketergantungan masyarakat. Berbagai bahan bakar fosil yang sebelumnya menjadi lirikan utama jadi meningkat kebertahanannya.
Lantas, apakah manfaat dari penggunaan energi biomassa bagi lingkungan?
4. Meningkatkan kualitas tanah
Manfaat biomassa pada poin keempat ini menyuratkan tentang bahan organik yang bisa dipakai untuk meningkatkan kualitas pertanahan. Limbah organik biasanya digunakan sebagai pupuk-pupuk tanaman di sektor pertanian.Adapun berbagai limbah organik dari sampah kandang, seperti tinja hewan, bisa pula diolah untuk menjadi penyubur tanah. Dengan begitu, energi alternatif ini juga bermanfaat menaikkan produksi kebutuhan organik berikutnya.
5. Mengurangi emisi
Dinukil dari Syntechbioenergy, manfaat biomassa berikutnya berlandaskan pada sifat bahan yang netral karbon. Pendapat ini didasarkan pada proses fotosintesis tumbuhan, yakni emisi yang keluar selaras dengan yang diserap makhluk hidup tersebut.Berbeda dengan itu, emisi yang dihasilkan oleh bahan bakar fosil lebih kotor dan berpotensi menyebabkan penurunan kualitas udara. Dampak lainnya adalah mengumpulkan CO2 yang mempercepat efek rumah kaca.
Kelebihan dan Kekurangan Energi Biomassa
Manfaat biomassa dalam kehidupan sehari-hari tidak terlepas dari berbagai keuntungan positif yang bisa diperoleh manusia ataupun alam. Namun demikian, terdapat pula kekurangan energi biomassa yang harus diperhatikan.
A. Kelebihan energi biomassa
Berikut beberapa kelebihan energi biomassa yang membuatnya bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari.1. Sumber dayanya selalu tersedia
Ada berbagai macam bahan organik yang bisa dimanfaatkan sebagai energi biomassa. Manfaat pun bisa diperoleh tanpa harus kekurangan material bahan bakarnya.2. Tingkat karbon netral yang tidak berbahaya
Bahan organik, khususnya tanaman, menyerap karbon dioksida secukupnya untuk menjalankan proses fotosintesis. Oleh sebab itu, sumber energi biomassa tidak terlalu berdampak kepada udara maupun atmosfer.3. Lebih murah untuk dikonsumsi
Berbeda dengan proses pengambilan dan pengolahan bahan bakar fosil, energi biomassa diperoleh dari makhluk hidup yang ada di sekitar kita. Dengan begitu, biayanya tidak sebesar menggali sumur minyak untuk menemukan bahan bakar beremisi tinggi.4. Sampah organik jadi berkurang
Manfaat energi biomassa dalam kehidupan sehari-hari salah satunya mengurangi jumlah sampah organik di tempat pembuangan akhir. Dengan begitu, penggunaannya bisa memengaruhi kualitas lingkungan.B. Kekurangan energi biomassa
Penggunaan energi biomassa bagi lingkungan juga perlu memperhatikan dampak negatifnya. Berikut beberapa kekurangan energi biomassa.1. Mengonsumsi listrik dan panas yang tinggi
Proses produksi energi biomassa memerlukan konsumsi listrik dan panas yang tinggi. Bahkan terdapat tambahan-tambahan teknologi baru yang cenderung mahal sehingga terkesan membebani.2. Tidak layak secara ekonomi
Dikutip dari EDP, biomassa memunyai kandungan kalor rendah dibandingkan batu bara atau gas alam. Sejumlah ilmuwan menyebutkan bahwa pengangkutan energi biomassa dari satu tempat ke tempat lain sejauh 100 mil tidak layak secara ekonomi.3. Berpotensi habis juga
Energi terbarukan juga memunyai batasan tertentu dalam penggunaannya untuk kehidupan sehari-hari. Seandainya konsumsi lebih besar dibandingkan pembaruan, dapat dipastikan biomassa berpotensi habis juga.Penulis: Yuda Prinada
Editor: Fadli Nasrudin