Menuju konten utama

5 Perbedaan Biogas dan Biomassa Beserta Contohnya

Apa itu biomassa dan biogas? Apa perbedaan biomassa dan biogas? Berikut penjelasannya beserta daftar 5 perbedaan biomassa dan biogas.

5 Perbedaan Biogas dan Biomassa Beserta Contohnya
Petugas menyambungkan saluran pipa biogas dari sampah organik di Tempat Pembuangan Sampah TPS Dengung, Lebak, Banten, Rabu (8/7/2020). ANTARA FOTO/Muhamamd Bagus Khoirunas.

tirto.id - Biomassa dan biogas dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan panas, listrik, atau bahan bakar. Penggunaan biomassa dan biogas mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sekaligus membantu pengurangan emisi gas rumah kaca.

Biomassa dan biogas memiliki hubungan saling terkait. Biomassa memiliki potensi energi yang tertanam di dalamnya, sementara biogas merupakan hasil konversi energi tersebut.

Baik biomassa atau biogas termasuk sumber energi terbarukan yang bermanfaat. Lantas, apa perbedaan biomassa dan biogas? Simak penjelasannya lebih lanjut berikut ini.

Apa Itu Biogas dan Biomassa?

Biomassa merujuk pada bahan organik yang bisa digunakan sebagai sumber energi. Jadi, apa yang dimaksud dengan biomassa adalah berbagai bahan organik yang masih berusia muda, seperti bagian tanaman maupun hewan, limbah organik (semisal limbah makanan dan limbah pertanian), alga, kotoran hewan, dan lain sebagainya.

Secara umum, biomassa adalah bahan organik yang diproduksi secara langsung maupun tidak oleh organisme hidup dan belum terkontaminasi oleh zat lain. Unsur biomassa yang paling utama berupa atom karbon serta berbagai macam molekul (senyawa kimia) dalam kadar minim, seperti hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, dan lain sebagainya.

Biomassa bisa digunakan langsung menjadi bahan bakar. Namun, manfaat biomasa bakal lebih besar jika diolah menjadi berbagai bentuk sumber energi terbarukan. Contoh hasil pengolahan biomassa menjadi sumber energi adalah bioenergi, bioetanol, hingga biogas.

Jadi, apakah bioenergi dan biomassa sama? Tentu saja tidak sama. Namun, kedua istilah ini saling berhubungan. Sebab, dari biomassa bisa dihasilkan bioenergi.

Sementara itu, apa itu biogas? Apa yang dimaksud dengan biogas adalah sumber energi yang dihasilkan dari proses penguraian (dekomposisi) bahan organik (biomassa) dengan mikroorganisme dalam kondisi anaerob. Proses tersebut menghasilkan gas metana (CH4) sebagai produk utamanya. Gas metana ini dapat digunakan sebagai sumber energi untuk memasak, penerangan, dan bahkan menggerakkan mesin.

Proses terbentuknya biogas terjadi dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen). Artinya proses dekomposisi bahan organik berlangsung dengan bantuan mikroorganisme dalam kondisi kedap udara. Bahan-bahan organik yang dapat diurai oleh bakteri menjadi biogas adalah kotoran ternak, limbah pertanian, sampah organik, dan lain sebagainya.

Apa Perbedaan Antara Biogas dan Biomassa?

Apa perbedaan biomassa dan biogas? Perbedaan biomassa dan biogas yang paling utama terletak pada perannya dalam produksi energi. Biomassa merupakan bahan organik yang dapat menghasilkan biogas. Sebaliknya, biogas adalah hasil dekomposisi biomassa yang menghasilkan gas metana.

Biomassa dan biogas sama-sama dapat menjadi sumber energi yang berasal dari bahan organik. Meskipun punya keterkaitan, keduanya memiliki beberapa perbedaan dalam hal bentuk, komposisi, dan penggunaan. Berikut 5 perbedaan antara biomassa dan biogas:

1. Bentuk Biomassa dan Biogas

Biomassa berbentuk padat, seperti kayu, ranting, daun, jerami, kotoran hewan, dan juga sampah makanan. Jika dalam kondisi kering, biomassa bisa menjadi bahan bakar. Hal ini terlihat dari kompor-kompor tradisional yang mengandalkan kayu bakar sebagai sumber penghasil api.

Sementara itu, biogas berbentuk gas. Biogas terutama mengandung metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2).

2. Komposisi Penyusun Biomassa dan Biogas

Biomassa memiliki komposisi yang beragam dan akan tergantung pada jenisnya. Secara umum, biomassa terdiri dari senyawa organik seperti karbohidrat, protein, lemak, dan lignin.

Adapun komposisi biogas terutama terdiri dari metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2) sebagai komponen utama. Kandungan metana dalam biogas biasanya berkisar antara 50-75%. Selain itu, biogas dapat mengandung sedikit gas lainnya seperti hidrogen sulfida (H2S) dan nitrogen (N2).

3. Proses Pembentukan Biomassa dan Biogas

Secara sederhana, biomassa bisa diperoleh langsung dari sumbernya, seperti penebangan pohon untuk kayu bakar atau pengumpulan limbah pertanian. Biomassa kemudian dapat diubah menjadi gas yang mudah terbakar melalui proses gasifikasi biomassa.

Di sisi lain, biogas bisa dihasilkan melalui proses dekomposisi anaerobik biomassa. Proses itu berlangsung dalam kondisi anaerob (tanpa oksigen atau kedap udara) dan terjadi atas bantuan bakteri anaerob di dalam suatu digester atau reaktor.

Dari proses tadi kemudian bisa dihasilkan gas metana dan gas gas karbon dioksida (CO2) yang volumenya lebih besar dari gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2) dan asam sulfida (H2S).

4. Penggunaan Biomassa dan Biogas

Biomassa memiliki beragam penggunaan, termasuk sebagai bahan bakar langsung seperti kayu bakar, bahan baku industri, atau sebagai bahan dasar produksi bioenergi (bioetanol atau biodiesel).

Di sisi lain, biogas dapat digunakan sebagai sumber energi langsung dalam bentuk gas. Biogas digunakan untuk pembangkit listrik, pemanasan, memasak, atau sebagai bahan bakar untuk kendaraan setelah dimurnikan menjadi bio-metana.

5. Dampak Pembakaran Biomassa dan Biogas

Dampak pembakaran biomassa bisa mencemari lingkungan. Pembakaran biomassa akan menghasilkan karbon dioksida (CO2) dalam jumlah signifikan, sebagaimana emisi dari penggunaan bahan bakar fosil (minyak bumi dan batubara).

Apabila hasil pembakaran biomassa itu sampai ke atmosfer, ia bakal menjadi gas rumah kaca sehingga memperparah pemanasan global. Emisi hasil pembakaran biomassa juga bisa mengganggu kesehatan manusia karena mengandung karbon diaoksida dan karbon monoksida, partikulat, nitrogen oksida, formaldehide, benzena, dan lain sebagainya.

Berbeda dari pembakaran biomassa, penggunaan biogas justru dapat menurunkan emisi gas rumah kaca, menyediakan sumber energi alternatif, sekaligus mengurangi tumpukan sampah organik.

Penggunaan biogas dapat memperlambat emisi gas rumah kaca karena gas metana dan karbon dioksida yang terkandung di dalam biomassa tidak langsung terlepas ke atmosfer. Sebab, gas metana dan karbon dioksida bisa dimanfaatkan menjadi sumber energi untuk berbagai keperluan terlebih dahulu.

Contoh Biogas dan Biomassa

Biomassa pada dasarnya adalah bahan organik yang dihasilkan langsung maupun tidak langsung oleh makhluk hidup. Biomassa bisa menjadi bahan bakar secara langsung atau digunakan bahan pembuatan bioenergi, seperti biogas, biodiesel, bioethanol, dan lainnya. Biomassa juga bisa diolah menjadi briket (arang) untuk menjadi bahan bakar.

Sementara itu, biogas pada dasarnya hanya terdiri atas satu jenis. Namun, ada berbagai macam biogas berdasarkan bahannya. Berikut ini sejumlah contoh biomassa dan biogas:

1. Contoh biomassa

  • Daun kering
  • Kayu-kayuan
  • Daun-daunan
  • Sekam padi
  • Jerami
  • Limbah pertanian, seperti ampas tebu.
  • Limbah hutan (kayu, daun, dan lainnya)
  • Kotoran hewan (terutama kotoran ternak)
  • Kotoran manusia
  • Berbagai jenis ubi-ubian
  • Berbagai jenis tanaman energi, seperti kedelai, gandum, dan jagung.
  • Berbagai jenis pepohonan
  • Rerumputan
  • Briket arang
  • Briket sekam padi
  • Briket ranting.

2. Contoh Biogas

1. Biogas dari kotoran ternak

Kotoran sapi adalah salah satu bahan baku yang paling umum dipakai buat menghasilkan biogas. Biogas dari kotoran ternak dapat digunakan untuk memasak, memanaskan air, dan menghasilkan listrik. Pengolahan kotoran ternak menjadi biogas memerlukan rekator. Program pemanfaatan kotoran ternak menjadi biogas pernah dimunculkan Kementerian ESDM sebagai program BIRU (biogas untuk rumah).

2. Biogas dari limbah cair kelapa sawit

Limbah cair kelapa sawit bisa diolah menjadi biogas. Karena jumlahnya yang melimpah di Indonesia, biogas dari limbah cair kelapa sawit dapat dimanfaaatkan jadi sumber tenaga pembangkit listrik. Contoh pembangkit listrik tenaga biogas (PLTBG) adalah PLTBG Pagar Merbau di Deli Serdang dan PLTBG Kawala Sawit di Langkat, Sumatera Utara.

3. Biogas dari sampah organik

Sampah organik seperti sisa makanan, sayuran, dan buah-buahan dapat diolah menjadi biogas.

4. Biogas dari limbah pertanian

Biogas dari limbah pertanian merupakan salah satu cara yang efektif untuk menghasilkan energi terbarukan. Limbah pertanian seperti jerami, batang padi, ampas tebu dapat diolah menjadi biogas.

Baca juga artikel terkait ENERGI atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Addi M Idhom