Menuju konten utama

Mengapa Penggunaan Lampu LED dapat Menghemat Energi Listrik?

Banyak orang memanfaatkan penggunaan lampu LED sebagai alternatif cara menghemat listrik. Lalu, apakah lampu LED lebih hemat energi? Simak penjelasannya.

Mengapa Penggunaan Lampu LED dapat Menghemat Energi Listrik?
Lampu LED. foto/istockphoto

tirto.id - Lampu LED atau Light Emitting Diode adalah perangkat semikonduktor yang menghasilkan cahaya. Lantas, apakah lampu LED menggunakan listrik? Ya, ketika arus listrik mengalir melaluinya, lampu LED akan mengeluarkan cahaya.

Cara kerja lampu LED pada dasarnya sama dengan lampu pijar. Ia mengubah energi listrik menjadi energi cahaya.

Penggunaan lampu LED disebut-sebut sebagai salah satu cara menghemat listrik. Hal tersebut secara umum dikarenakan lampu LED dinilai jauh lebih efisien serta umur pakainya yang panjang.

Lampu LED digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pencahayaan umum, layar display, lampu latar TV, backlighting smartphone, otomotif, dan penerangan luar ruangan.

Untuk memahami lebih lanjut, simak uraian berikut yang membahas tentang kaitan lampu LED dengan langkah penghematan energi. Hal itu untuk menjawab pertanyaan, "Mengapa lampu LED lebih hemat energi?". Selain hemat energi, lampu LED juga memiliki sejumlah keunggulan lainnya.

Mengapa Lampu LED Lebih Hemat Energi?

Lampu LED lebih hemat energi dibandingkan dengan jenis lampu lainnya karena beberapa alasan. Lalu, mengapa menggunakan lampu LED dapat menghemat energi listrik?

Dikutip dari Energy Saver, LED adalah teknologi pencahayaan yang paling efisien. Ada beberapa perbedaan kunci yang membuat lampu LED berbeda dari jenis lampu lainnya.

Sumber cahaya LED sangat kecil, seukuran serbuk lada, tetapi dapat memancarkan cahaya dalam berbagai warna. Biasanya, kombinasi LED merah, hijau, dan biru, digunakan untuk menghasilkan cahaya putih.

Selaras dengan hal tersebut, LED menghasilkan sedikit panas dibandingkan lampu pijar dan CFL (Compact Fluorescent Lamp). Lampu pijar melepaskan 90 persen energinya sebagai panas, sementara CFL melepaskan sekitar 80 persen energinya sebagai panas.

Proses ini memungkinkan LED untuk mengonversi sebagian besar energi listrik yang diberikan ke dalam cahaya. Berbeda dengan lampu pijar konvensional yang mengonversi sebagian besar energi listrik menjadi panas dan hanya sebagian kecil menjadi cahaya. Oleh karena itu, lampu LED lebih efisien dalam penggunaan energi karena lebih sedikit energi yang terbuang sebagai panas.

Hal serupa juga diulas dalam penelitian berjudul "Karakteristik dan Efisiensi Lampu Light Emiting Dioda (LED) sebagai Lampu Hemat Energi" (2020) oleh Vandri Ahmad Isnaini, dkk.. Dalam penelitian tersebut dijelaskan, lampu yang memiliki penggunaan energi terhemat adalah lampu LED, dengan konsumsi daya sebesar 0.09 kWh per hari.

Sementara itu, lampu yang memiliki penggunaan energi paling besar adalah lampu pijar 60 Watt, dengan konsumsi daya sebesar 0,72 kWh dalam satu hari. Jumlah konsumsi energi itu didasarkan pada asumsi pemakaian cahaya selama 12 jam.

Selain itu, hasil pengukuran intensitas cahaya menunjukkan bahwa lampu LED menghasilkan intensitas cahaya tertinggi. Adapun lampu neon essential menghasilkan intensitas cahaya terendah.

Meskipun spesifikasi dari pabrikan menyatakan bahwa lampu LED 8 Watt setara dengan lampu pijar 60 Watt, intensitas cahaya yang dihasilkan oleh lampu LED jauh lebih tinggi. Selisihnya sebesar 33.000 Lux.

Keuntungan Menggunakan Lampu LED di Rumah

Selain hemat energi, keuntungan menggunakan LED di rumah mencakup umur penggunaan yang panjang, ramah lingkungan, tidak ada emisi UV, desain fleksibel, serta bertegangan rendah. Dikutip dari Indiana University of Pennsylvania, berikut keuntungan menggunakan lampu LED.

1. Umur panjang

Salah satu keunggulan utama dari lampu LED adalah umur panjangnya. Bola lampu dan dioda LED memiliki ekspektasi umur operasional mencapai hingga 100.000 jam. Umur operasional tersebut setara dengan 11 tahun operasi tanpa henti atau 22 tahun operasi dengan penggunaan sekitar 50 persen. Misalnya, jika lampu LED dinyalakan selama delapan jam sehari, dibutuhkan sekitar 20 tahun sebelum perlu mengganti bola lampu LED.

2. Efisiensi energi

Pencahayaan LED saat ini adalah cara penerangan yang paling efisien. LED diperkirakan memiliki efisiensi energi sekitar 80-90 persen dibandingkan pencahayaan tradisional dan bola lampu konvensional.

3. Ramah lingkungan

Lampu LED tidak hanya efisien dalam hal energi, tetapi juga ramah lingkungan. Lampu LED tidak mengandung bahan kimia beracun seperti merkuri yang umumnya terdapat dalam lampu fluoresen konvensional. Selain itu, sampah elektronik lampu LED dapat didaur ulang sepenuhnya sehingga membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan mengurangi sepertiga jejak karbon.

4. Nol emisi UV

Lampu LED menghasilkan sedikit cahaya inframerah dan tidak ada emisi UV. Hal ini membuatnya ideal untuk pencahayaan benda atau material yang sensitif terhadap panas. Tidak adanya emisi UV, membuat pencahayaan LED cocok digunakan di museum atau galeri seni yang membutuhkan perlindungan dari sinar UV.

Karena hal inilah banyak orang menerapkan penggunaan lampu LED digunakan sebagai solusi untuk mengurangi pemanasan global. Sejumlah orang memanfaatkan lampu LED sebagai alternatif cara menghemat listrik.

5. Fleksibilitas desain

Teknologi LED memungkinkan lampu-lampu tersebut diatur dalam berbagai bentuk guna menghasilkan pencahayaan yang sangat efisien. LED individual dapat diatur kecerahannya, memberikan kontrol dinamis terhadap cahaya, warna, dan distribusi pencahayaan. Hal ini memberikan keleluasaan dalam mendesain sistem pencahayaan yang sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.

6. Tegangan rendah

Pencahayaan dari lampu LED dapat menggunakan daya tegangan rendah. Oleh karena itu, lampu LED mudah digunakan di luar ruangan dengan sumber energi surya eksternal atau di daerah terpencil.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Fadli Nasrudin