tirto.id - PT Bank SMBC Indonesia Tbk (SMBC Indonesia) mencoba mendorong akuisisi nasabah dari segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) melalui aplikasi Jenius Bisniskit.
Sebab, melalui aplikasi yang terpisah dari Jenius tersebut memang difokuskan untuk membantu nasabah yang memiliki usaha atau pekerjaan sampingan untuk menerima pembayaran dengan konsumen, melalui kode QR dinamis.
"Di mana QRIS ini menjadi kunciannya. Karena QRIS kan sekarang sangat bertumbuh dan kita juga sebenarnya membantu teman-teman Jenius yang punya bisnis, bisa lebih aktif lagi bertransaksi," papar Digital Banking Product & Innovation Head SMBC Indonesia, Febri Rusli, dalam sharing session bersama Daya dan Jenius, di Menara SMBC, Jakarta Selatan, Rabu (27/8/2025).
Apalagi, dengan aplikasi anyar ini nasabah Jenius bisa memisahkan transaksi personal dengan bisnis yang sedang dijalaninya.
"Rekening Jenius bisnis ini adalah salah satu cara gimana kalau punya side hustle, punya bisnis sampingan, jadi kita keren Jenius bisnis. Dan hari ini kita introduce Jenius bisnisnya di luar Jenius bisnis supaya bisa terhubung," tambah Febri.
Sementara itu, keyakinan akan semakin tumbuhnya nasabah UMKM tersebut muncul karena pada dasarnya Jenius Bisniskit muncul dari usulan nasabah yang memiliki pekerjaan sampingan dan membutuhkan aplikasi khusus dari aplikasi yang saat ini eksis.
Meski begitu, seberapa besar akuisisi nasabah UMKM yang dapat dilakukan SMBC Indonesia melalui Jenius Bisniskit ini baru dapat dilihat dalam beberapa waktu ke depan.
"Jadi seberapa banyak? Ya, nanti kita akan lihat rejection-nya karena positioning-nya benar-benar men-support yang existing Jenius punya. Dan ini juga merupakan suatu inisiatif untuk men-support the whole bank-nya, SMBC. Karena SMBC ini kan sebuah bank yang all complete, ya," ujarnya.
Namun demikian, secara keseluruhan sampai saat ini jumlah pengguna Jenius telah mencapai 6,1 juta pengguna, di mana di antaranya terdapat nasabah dari segmen UMKM. Di sisi lain, SMBC Indonesia mencatat rasio total kredit UMKM telah mencapai 29 persen hingga semester I 2025.
"Sekarang kami secara rasio sudah mendekati 29 persen (total kredit UMKM), karena kami juga dapat perhitungan dari kredit pensiun yang kita berikan. Dan SME (Small Medium Enterprise) kita juga berkembang cukup baik... secara persentase selama 2-3 tahun terakhir kita bisa tumbuh dua digit untuk SME," jelas Direktur Utama Bank SMBC, Henoch Munandar, dalam keterangannya.
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Hendra Friana
Masuk tirto.id






































