tirto.id - Badan Pangan Singapura (SFA) menarik dua produk mie instan asal Indonesia dengan merek Mie Sedaap Korean Spicy Soup dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken. Penarikan dilakukan setelah SFA mendeteksi adanya etilen oksida, pestisida, dalam produk makanan.
Di bawah Peraturan Makanan Singapura, etilen oksida diizinkan untuk digunakan dalam sterilisasi rempah-rempah. Batas Maksimum Residu (MRL) etilen oksida dalam rempah-rempah tidak boleh melebihi 50mg/kg.
"Etilen oksida adalah pestisida yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam makanan," kata SFA dalam rilis berita dilansir dariCNA, Jumat, (7/10/2022).
SFA telah mengarahkan Sheng Sheng F&B Industries untuk menarik dua produk Mie Sedaap tersebut. Penarikan berlaku untuk mi instan Mie Sedaap Korean Spicy Soup dengan masa kadaluarsa 17 Maret 2023, dan Mie Sedaap Korean Spicy Chicken dengan masa kadaluwarsa 21 Mei 2023.
Menyusul deteksi etilen oksida dalam produk es krim Haagen-Dazs pada Agustus 2022, SFA telah mencari produk makanan lain, termasuk mie instan, untuk keberadaan etilen oksida. Badan tersebut mengatakan tidak mendeteksi etilen oksida di salah satu produk makanan yang disurvei selain mie instan Mie Sedaap.
Di samping SFA juga melanjutkan pengujian regulasi produk mie instan Mie Sedaap lainnya. Mereka juga bekerja sama dengan importir dan otoritas Indonesia untuk menyelidiki dan memperbaiki penyebab kontaminasi etilen oksida. Jika etilen oksida terdeteksi melampaui tingkat maksimum yang ditentukan, badan tersebut akan memulai penarikan produk yang terkena dampak sebagai tindakan pencegahan, tambah SFA.
"Meskipun tidak ada risiko langsung untuk konsumsi makanan yang terkontaminasi dengan etilen oksida tingkat rendah, paparan jangka panjang dapat menyebabkan masalah kesehatan," kata SFA dalam rilis media.
Badan tersebut menambahkan bahwa paparan etilen oksida harus diminimalkan sebanyak mungkin. Konsumen yang telah membeli produk yang terlibat bahkan disarankan untuk tidak mengkonsumsinya.
"Mereka yang telah mengkonsumsi produk yang terkena dampak dan memiliki kekhawatiran tentang kesehatan mereka harus mencari nasihat medis, kata badan tersebut. Konsumen juga dapat menghubungi titik pembelian mereka untuk pertanyaan," pungkasnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin