tirto.id - Pemerintah tengah memutar otak untuk menghidupkan kembali Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang terletak di Kertajati, Kabupaten Majalengka. Karena faktanya, sejak diresmikan pada 24 Mei 2018, bandara memiliki landasan pacu sepanjang 3.000 meter tersebut masih minim penumpang.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, trafik penerbangan dalam negeri di Bandara Kertajati hanya terjadi saat 2019 dan 2020. Pada 2019 jumlah pesawat mencapai 218 terdiri dari Citilink, Garuda Indonesia, AirAsia, Lion Air, Transnusa, dan Wings. Selama periode itu pula jumlah penumpang diangkut hanya 457.081 orang.
Pada 2020, jumlah pesawat berkurang hanya tinggal sisa 81 maskapai terdiri dari Citilink, AirAsia, dan Lion. Total penumpang diangkut selama periode itu hanya 118.826 orang. Salah satu penyebab terjadinya penurunan trafik angkutan udara dari dan ke Kertajati adalah adanya COVID-19 dan juga masih ada penerbangan dari dan ke Bandung.
Bandara Kertajati sempat mati suri dan tidak melayani penumpang pada periode 2021 hingga 2022. Pada Desember 2021, bandara itu hanya dikhususkan melayani penerbangan kargo dalam negeri dengan Asia Cargo Airlines. Selanjutnya pada November 2022, Kertajati dijadikan penerbangan umrah oleh Garuda Indonesia dan Lion Air yang masing-masing melayani penerbangan satu kali.
Pada Mei 2023, Bandara Kertajati mulai mengoperasikan kembali penerbangan berjadwal luar negeri, rute Kertajati – Kuala Lumpur (PP) oleh Airasia dengan frekuensi dua kali per minggu. Penerbangan ke luar negeri ini cukup mendongkrak trafik penerbangan dari dan ke Bandara Kertajati.
Periode Mei 2023 misalnya, total ada sebanyak 10 maskapai dengan mengangkut 887 penumpang rute Kertajati - Kuala Lumpur (PP). Pada Juni meningkat sebanyak 16 pesawat dengan mengangkut 1.489 penumpang. Kemudian Juli mencapai 18 pesawat dengan membawa total 2.317 penumpang. Sementara pada Agustus, total penumpang menurun hanya 2.046 dengan jumlah pesawat yang sama yakni 18.
Penerbangan internasional sepanjang 2023 dari dan ke Kertajati secara tren memang meningkat setiap bulannya dengan load factor tertinggi berada pada Juli yang merupakan peak season liburan sekolah.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Maria Kristi Endah Murni sadar dengan adanya potensi besar dari Bandara Kertajati. Maka upaya yang dilakukan untuk meningkatkan trafik angkutan udara dari dan ke Kertajati adalah dengan membuka konektivitas baik untuk layanan penerbangan domestik maupun internasional.
Untuk menjawab masalah konektivitas, pemerintah sudah meresmikan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) akses menuju Bandara Kertajati. Dengan adanya tol tersebut, maka akses utama dari Bandung menuju Bandara Kertajati melalui Tol dengan jarak +/- 70 km bisa ditempuh waktu +/- 60 menit.
Pemerintah juga sudah menghentikan penerbangan berjadwal dari dan ke Bandara Husein Sastranegara, Bandung menggunakan pesawat jet pada 28 Oktober 2023. Dengan berakhirnya operasional penerbangan tersebut, maka seluruh maskapai jet akan dialihkan secara resmi ke Bandara Kertajati, Majalengka.
“Saat ini sudah diterbitkan perizinan PPRP (pelaksanaan penetapan rute penerbangan) untuk periode winter 23 (mulai 29 Oktober 2023 sampai 30 Maret 2024) sebanyak delapan rute penerbangan niaga berjadwal dalam negeri yang dioperasikan dengan pesawat jet," ujar Maria saat dihubungi Tirto, Jumat (6/10/2023).
Sejumlah Maskapai Mulai Tebar Diskon
Maria menambahkan, delapan rute penerbangan berjadwal tersebut akan dilayani oleh maskapai Super Air Jet, Citilink, dan AirAsia. Sejumlah maskapai tersebut bahkan sudah menebar promo. Langkah ini diambil untuk ikut serta mendongkrak penumpang yang berangkat dari dan ke Bandara Kertajati.
“CGK-DPS dijual Rp700 ribu paling murah, sedangkan KJT-DPS dijual Rp600 ribu paling murah. Sudah lebih rendah Rp100 ribu," ujar alumni Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga tersebut.
Tirto mencoba mengakses tiket penerbangan Super Air Jet dari Kertajati ke Denpasar, Bali dengan memilih tanggal keberangkatan pada 31 Oktober 2023. Tersedia dua jadwal penerbangan yakni pukul 08.30 WIB dan 09.30 WIB dengan masing-masing waktu tempuh 1 jam 40 menit.
Harga satu tiket perjalanan ditawarkan khusus ekonomi sebesar Rp802.900. Namun setelah mendapatkan promo, masyarakat hanya membayar Rp669.700 untuk satu tiket perjalanan.
Beralih ke AirAsia, dengan keberangkatan tanggal yang sama dan rute yang sama, harga ditawarkan satu kali penerbangan sebesar Rp670.338. Hanya terdapat satu keberangkatan yakni pukul 9.15 WIB dengan jarak tempuh 1 jam 40 menit.
Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati mengatakan, seluruh maskapai saat ini telah menyatakan kesiapan pindah dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, menuju Bandara Kertajati di Majalengka. Ia juga membenarkan bahwa maskapai akan memberikan promo tiket penerbangan dari Kertajati.
“Saat ini maskapai juga sudah melakukan persiapan untuk mengalihkan penerbangan dari dan menuju Kertajati. Beberapa maskapai bahkan sudah mengumumkan program-program promo penerbangannya. Ini juga jadi bagian dari program sosialisasi kepada masyarakat,” kata Adita melalui pesan tertulis, Rabu (4/10/2023).
Selain promo yang diberikan maskapai penerbangan, upaya lain untuk menghidupkan Bandara Kertajati juga ditempuh pemerintah dengan penyediaan angkutan antarmoda dari dan ke bandara tersebut.
Beberapa angkutan antarmoda yang tersedianya di antaranya yaitu: bus Damri dan sejumlah perusahaan bus dan travel swasta, dan taksi. Angkutan ini melayani perjalanan dari dan ke Kertajati menuju Bandung, Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya, Ciamis, Karawang, Majalengka, Cimahi, Purwakarta, Subang, Banjar, Pangandaran, Jatinangor, Sumedang, dan Indramayu.
Adapun besaran promo tarifnya rata-rata sebesar 20 persen. Misalnya, tarif bus Damri dari Bandung ke Bandara KJT harga normalnya Rp100.000 menjadi Rp80.000 dengan waktu tempuh sekitar 1,5 jam. Sementara untuk taksi Blue Bird akan memberikan diskon hingga Rp50.000 dari total tarif berdasarkan jarak yang ditempuh.
Cukup Hanya dengan Diskon dan Konektivitas?
Pengamat penerbangan, Alvin Lie mengatakan, salah satu upaya untuk menghidupkan kembali Bandara Kertajati tidak hanya sekadar dengan memberikan diskon. Karena saat ini dengan tarif yang berlaku saja maskapai-maskapai penerbangan sudah kesulitan survive.
“Tarif berlaku sejak 2019 sedangkan selama ini biaya-biaya sudah naik. Termasuk biaya jasa dan sewa yang diselenggarakan oleh pengelola bandara, gaji pekerja, tarif listrik, BBM dan sebagainya. Bagaimana mungkin maskapai membanting harga tiket?" ujarnya mempertanyakan kepada Tirto, Jumat (6/10/2023).
Alvin mengatakan, peran pemerintah pusat dan daerah serta stakeholder lainnya dibutuhkan untuk sama-sama bekerja keras menghidupkan Bandara Kertajati. Pemerintah dalam hal ini juga berkewajiban menyediakan berbagai insentif, baik untuk maskapai dan lainnya.
“Ini merupakan tantangan besar butuh suatu daya tarik, butuh suatu manfaat, butuh suatu insentif luar biasa agar masyarakat Bandung mau terbang dari Kertajati," ucapnya.
Dia mencermati, warga Bandung pilih terbang dari Jakarta karena banyak pilihan mulai dari rute, jadwal, dan maskapai penerbangannya. Sementara di Kertajati masih cukup terbatas dalam waktu dekat ini.
“Kalau warga Bandung diberi iming-iming terbang ke Kertajati, iming-iming apa yang bisa membuat warga Bandung ke Kertajati? Ibarat orang jualan, saat ini baru bilang produksi saya ini bagus, tapi bagusnya ini belum diterjemahkan manfaatnya apa buat pelanggan?" ucapnya.
Pemerintah, menurut Alvin, masih mengabaikan pengguna 'jasa'. Pengguna jasa dimaksud yakni maskapai penerbangan yang diharapkan beroperasi di Kertajati dan konsumen. Sebab dua-duanya ini saling tarik menarik.
Konsumen akan melihat di Kertajati rute, frekuensi berapa kali sehari, jadwal cocok atau tidak, dan berapa banyak pilihan pesawat. Sementara airlines tidak bisa berlama-lama di Kertajati.
“Mereka kalau operasional pertama seminggu, dua minggu sampai sebulan sepi, mereka akan mengurangi penerbangannya dan semakin berkurang dan semakin tidak menarik bagi penumpang," ujarnya.
Pemerintah sendiri sadar tidak mudah untuk meramaikan Bandara Kertajati. Meski secara keseluruhan sudah siap mulai dari operator, maskapai, dan bandara, namun tetap dibutuhkan kolaborasi dengan pemerintah daerah setempat.
“Perlu langkah kolaborasi dan upaya dari pemda. Karena persoalan penumpang sampai Kertajati ngapain? Sehingga kuliner, promosi wisata, batik, dan event berkelanjutan yang menarik perlu dikembangkan,” ucap Maria.
Maria mengatakan, pihaknya akan segera bertemu dengan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin. Pertemuan ini menjadi penting untuk membicarakan tindak lanjut dari upaya meramaikan Bandara Kertajati.
“Tidak bisa jalan sendiri. Kalau mau bangun istana di sana perlu dikembangan tourism wilayah sekitar, promo dan gerakan lainnya," tutupnya.
Pengamat dari Jaringan Penerbangan Indonesia, Gerry Soejatman meminta, pemerintah tidak terlalu berharap dangan harga promo tiket untuk meramaikan bandara. Karena dengan peraturan tarif batas atas dan tarif batas bawah, sudah tidak ada lagi harga promo yang benar murah untuk penerbangan domestik, terkecuali di penerbangan internasional.
“Menurut saya, yang penting bandaranya hidup dulu, jangan terobsesi bagaimana bisa ramai, lebih baik bagaimana bisa hidup terlebih dahulu," ujarnya kepada Tirto, Jumat (6/10/2023) malam.
Maskapai, lanjut Gerry, bisa mencari inovasi atau terobosan lain (daripada harga promo). Contoh, Malaysia Airlines mengumumkan akan membuka penerbangan ke Kertajati, dan harga tiket akan termasuk shuttle gratis antara Kertajati dan Bandung.
“Malaysia Airlines dalam hal ini, benar-benar mengerti kekhawatiran calon penumpang ke Kertajati yaitu kendala biaya transportasi darat antara Kertajati dan Bandung,” ucapnya
Selain itu, Bandara seharusnya mempromosikan area-area sekitarnya bersama dinas pariwisata setempat. Bukan sebaliknya malah maskapai yang mempromosikan.
“Misal Malaysia Airlines mempromosikan Kertajati sebagai pintu akses ke wisata di daerah Cirebon. Ini seharusnya bandara yang membantu maskapai dalam hal ini,” kata dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz