Menuju konten utama

Saudi Reformasi Ekonomi, Kurangi Ketergantungan Minyak

Arab Saudi berencana untuk melakukan reformasi ekonomi untuk mengurangi ketergantungan negara itu terhadap minyak, serta menggenjot penerimaan bukan minyak hingga 530 miliar riyal atau sekitar 1.410 triliun rupiah pada 2020. Penerimaan negara dari sektor non-minyak diharapkan berasal dari penerapan pajak pertambahan nilai, pajak untuk minuman dan tembakau, serta biaya lain yang menyasar sektor swasta.

Saudi Reformasi Ekonomi, Kurangi Ketergantungan Minyak
Kota Arab Saudi. Foto/Shutterstock

tirto.id - Sejumlah menteri Arab Saudi mengungkapkan bahwa negara itu berencana untuk melakukan reformasi ekonomi, untuk mengurangi ketergantungan Arab Saudi terhadap minyak dan membangun masa depan lebih berkelanjutan.

Rencana reformasi itu diberi nama Rencana Transformasi Nasional (NTP), dengan tujuan menggenjot penerimaan bukan minyak hingga 530 miliar riyal atau sekitar 1.410 triliun rupiah pada 2020, serta menciptakan 450.000 lowongan kerja bukan pemerintah.

NTP merupakan reformasi ekonomi yang menetapkan sejumlah indikator prestasi bagi menteri dan pejabat lembaga negara. Reformasi tersebut membutuhkan dana 270 miliar riyal, berdasarkan dokumen NTP yang diterima wartawan, seperti dikutip kantor berita Antara, Selasa (7/6/2016).

Menteri Dalam Negeri Arab Saudi Mohammed Al al-Sheikh mengatakan, dana tersebut tidak akan banyak mempengaruhi rencana belanja pemerintah karena sektor swasta akan menyumbang 300 miliar riyal untuk reformasi itu.

NTP juga merupakan bagian dari rencana jangka panjang Arab Saudi yang dikenal dengan nama Visi 2030, bertujuan merombak aspek ekonomi dan masyarakat, di tengah menurunnya penerimaan dari sektor minyak dan populasi yang semakin besar.

Keuangan eksportir minyak terbesar di dunia itu tengah terpukul keras sejak pertengahan 2014 akibat rendahnya harga minyak.

Dalam Visi 2030, penerimaan negara dari sektor non-minyak diharapkan berasal dari penerapan pajak pertambahan nilai, pajak untuk minuman dan tembakau, serta biaya lain yang menyasar sektor swasta.

Namun, Al al-Sheikh menyatakan bahwa pihaknya tidak berencana menerapkan pajak pendapatan bagi warga.

Menurut dokumen NTP, pemerintah juga akan mengurangi gaji para pegawai negeri sehingga proporsinya menjadi 40 persen dari keseluruhan anggaran negara pada 2020 mendatang.

NTP juga akan mengurangi subsidi listrik dan air menjadi 200 miliar riyal.

Dalam hal energi, Arab Saudi akan membangun pembangkit listrik energi terbarukan berkapasitas 3,5 gigawatts pada 2020. Selain itu, pemerintah mengalokasikan 300 juta riyal untuk mengidentifikasi lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir.

Unsur selanjutnya dari Visi 2030, yang tidak termasuk dalam NTP, adalah privatisasi perusahaan minyak negara Aramco.

Baca juga artikel terkait EKONOMI

tirto.id - Ekonomi
Sumber: Antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara