Menuju konten utama

RSKD Maluku Siapkan 65 Tempat Tidur bagi Caleg Gagal Alami Stres

RSKD Maluku akan memberikan perawatan selayaknya pasien ODGJ pada umumnya bagi caleg gagal yang mengalami stres berat.

RSKD Maluku Siapkan 65 Tempat Tidur bagi Caleg Gagal Alami Stres
Panitia Pemungutan Suara (PPS) mengikuti simulasi Pemilu 2024 di Kota Kediri, Jawa Timur, Selasa (19/12/2023). ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.

tirto.id - Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Maluku sudah menyiapkan tempat tidur guna memfasilitasi calon anggota legislatif yang terkena gangguan mental jika tidak terpilih pada kontestasi Pemilu 2024.

“Dari total 110 tempat tidur, kita siapkan sekitar 65 unit kalau ada calon anggota legislatif yang masuk,” kata Kepala Tata Usaha RSKD Maluku, Hendri Aypassa di Ambon, Jumat (5/1/2024) dilansir dari Antara.

RSKD Maluku merupakan satu-satunya rumah sakit yang menangani pasien dengan gangguan jiwa di Maluku. Sehingga, RSKD Maluku akan memberikan perawatan selayaknya pasien ODGJ pada umumnya bagi caleg gagal yang mengalami gangguan jiwa berat.

“Kalau yang dialami stres ringan bisa kami lakukan rawat jalan, tapi kalau sudah stres berat penanganannya berbeda lagi,” katanya.

Ia mengatakan rumah sakit jiwa di luar-luar daerah juga menyiapkan hal serupa karena persoalan calon anggota legislatif gagal sudah kerap kali terjadi.

"Apalagi saat ini RSKD Maluku sendiri memiliki dua dokter spesialis kesehatan jiwa dan empat orang psikolog," jelasnya.

Meski begitu, Hendri mengaku untuk di Maluku sendiri belum pernah ada kasus serupa jika berdasarkan fakta empiris yang ditemukan di lapangan.

“Mungkin kalau di luar-luar daerah ada yang gagal sampai masuk rumah sakit jiwa tapi di Maluku sendiri belum pernah ada kasus seperti itu. Artinya orang Maluku secara mental sudah lebih siap,” tandasnya.

Sementara itu, spesialis kejiwaan RSKD Maluku dr Sherly Yakobus menekankan pentingnya kesadaran terhadap kesehatan jiwa bagi masyarakat

"Kesehatan manusia itu tidak hanya diukur dari fisik atau yang tampak saja, tetapi juga kesehatan jiwa penting untuk diperhatikan," ujarnya.

Ia mengatakan saat ini penting bagi masyarakat luas untuk menyingkirkan stigma tentang gangguan jiwa yang digolongkan pada orang-orang tertentu.

"Coba kita lihat stigmanya yang katanya gangguan jiwa itu orang gila, justru tidak, sekarang yang lagi tren itu soal cemas hingga depresi," kata dia.

Jika cemas berlebihan dan depresi dibiarkan tidak diperiksa, menurut dia, akan menimbulkan masalah-masalah baru di tengah masyarakat yang bisa saja diakibatkan oleh banyak hal seperti ekonomi dan masalah sosial lainnya, ujarnya.

Oleh sebab itu, dr Sherly Yakobus yang juga Direktur RSKD Maluku itu mengimbau masyarakat agar tidak perlu malu jika ingin memeriksakan kesehatan jiwanya di RSKD Maluku.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2024

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Bayu Septianto