Menuju konten utama

Ringkasan Novel Babalik Pikir dan Apa Amanat dari Ceritanya?

Di bawah adalah ringkasan novel Babalik Pikir, amanat novel Babalik Pikir, dan unsur intrinsik novel Babalik Pikir. Simak terus di bawah ini.

Ringkasan Novel Babalik Pikir dan Apa Amanat dari Ceritanya?
Novel Babalik Fikir. foto/Goodreads

tirto.id - Novel Babalik Pikir merupakan cerita anak-anak karya penulis Samsoedi yang terbit pertama kali pada tahun 1931 oleh Balai Pustaka dengan ketebalan novel 72 halaman.

Novel ini sudah beberapa kali diterbitkan ulang, salah satunya pada tahun 2004 oleh PT Kiblat Buku Utama, Bandung.

Dalam jurnal Metahumaniora, Vol. 11, No. 1 (2021) disebutkan bahwa Samsoedi, pengarang novel Babalik Pikir, adalah penulis pertama yang memfokuskan diri untuk menulis cerita anak dalam bahasa Sunda.

Oleh karena itu, novel Babalik Pikir dapat digunakan sebagai salah salah satu bahan ajar dalam menulis resensi di sekolah.

Dengan menulis resensi, siswa akan belajar menganalisis karya sastra baik meliputi unsur intrinsik maupun unsur ekstrinsiknya.

Rangkuman Novel Babalik Pikir

Dikutip dari situs balaibahasajabar.kemdikbud.go.id, berikut ini rangkuman novel Babalik Pikir karya Samsoedi.

Novel Babalik Pikir mengisahkan kehidupan Si Emed, seorang anak tunggal yang sering sakit saat kecil. Ibu Si Emed sangat menyayangi anaknya ini dan selalu memenuhi semua keinginannya.

Namun, kelakuan semaunya membuat hubungan Si Emed dengan ayahnya tegang, sering kali menyebabkan pertengkaran di antara keduanya.

Dalam masa pertumbuhannya, Si Emed terus menunjukkan perilaku bandel dan bahkan menjadi semakin nakal. Dia enggan mendengarkan nasihat orang tua dan selalu menuntut imbalan atau rayuan untuk menuruti perintah mereka.

Meskipun ibunya sangat penyayang, kebiasaan manja Si Emed tidak berubah bahkan setelah ayahnya meninggal karena digigit ular saat mencarinya yang sedang bermain layangan. Setelah kehilangan ayahnya, Si Emed masih melanjutkan perilaku nakalnya.

Meskipun ibunya sudah kesulitan, Si Emed tetap menuntut keinginannya dipenuhi. Suatu hari, setelah keinginannya tidak terpenuhi, Si Emed mengancam akan pergi dari rumah. Namun, ibunya justru memarahinya dan meminta Si Emed pergi.

Di perjalanannya, Si Emed terus melakukan perbuatan nakal hingga terlibat dalam tindakan kriminal seperti memecahkan kaca toko. Tindakan tersebut akhirnya membuatnya dipenjara.

Di penjara, Si Emed mulai merenung sekaligus menyadari kesalahannya hingga berpikir untuk berubah. Selaras dengan arti babalik pikir yakni insyaf, setelah keluar dari penjara, Si Emed berusaha memperbaiki diri dan menjadi anak yang baik. Si Emed berubah total, bekerja keras untuk mencari uang demi kebahagiaan ibunya.

Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel Babalik Pikir

Novel Babalik Pikir mencakup unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik yang yang mendukung dalam menarasikan cerita. Unsur intrinsik cerita meliputi tema, tokoh dan penokohan, latar, alur cerita, sudut pandang serta amanat.

Sementara unsur ekstrinsik mencakup situasi yang cenderung subjektif dari sudut pandang pengarangnya. Melalui karyanya, pengarang memiliki sikap, keyakinan, dan pandangan hidupnya.

Dikutip dari Jurnal Panggung Vol. 32, No. 4 (2022), berikut ini unsur intrinsik novel Babalik Pikir dan unsur ekstrinsik novel Babalik Pikir.

1. Tema

Tema novel Babalik Pikir adalah tentang transformasi hidup tokoh utama, Si Emed. Novel ini menggambarkan perubahan dari kehidupan tokoh yang dipicu oleh berbagai peristiwa, utamanya berkaitan dengan pengalamannya di penjara.

2. Tokoh dan penokohan

- Si Emed

Tokoh utama dalam novel Babalik Pikir adalah Si Emed, digambarkan sebagai anak tunggal yang sering sakit saat kecil dan memiliki sifat nakal bahkan hingga pergi dari rumah dan masuk penjara. Melalui perjalanan hidupnya, Si Emed mengalami perubahan sifat dan fisik, terlebih setelah keluar dari penjara.

- Ibu Si Emed

Tokoh ibu Emed juga memiliki peran yang signifikan dalam jalannya cerita. Ibu Si Emed adalah figur yang penyayang dan selalu memenuhi keinginan anaknya. Dia berperan sebagai ibu yang mencintai anaknya meskipun harus menghadapi kesulitan hidup.

- Ayah Si Emed

Selain itu, ada pula ayah Bapak Si Emed yang memiliki hubungan tegang dengan anaknya. Bapak Si Emed mencerminkan sosok yang kesulitan berkomunikasi dengan anaknya.

- Joko

Dalam kehidupan di penjara, Si Emed memiliki kedekatan dengan Joko. Atas bantuan Joko, Si Emed akhirnya dapat meloloskan diri dari penjara. Bantuan dari Joko ini menjadi awal kehidupan baru bagi Si Emed untuk memulai insyaf.

3. Alur cerita

Alur cerita novel Babalik Pikir adalah alur progresif linier dengan pola alur cerita A-B-C1-C2-D. Peristiwa dalam novel Babalik Pikir dimunculkan secara kronologis mulai dari bagian awal tahapan situasi konflik dan pemunculan konflik hingga bagian akhir sebagai penyelesaian.

4. Latar

Latar novel Babalik Pikir mencakup latar waktu masa sekarang, masa depan, dan masa lalu. Dengan unsur latar waktu tersebut, cerita Babalik Pikir tersusun secara kronologis. Adapun untuk latar tempat yang cukup menjadi sorotan dan dinyatakan secara eksplisit adalah di penjara.

4. Amanat

Amanat novel Babalik Pikir yakni berkaitan dengan pesan bahwa hidup adalah perjalanan yang penuh perubahan dan konsekuensi dari setiap tindakan. Cerita ini mengajarkan bahwa tiap keputusan dan tindakan dapat membawa dampak besar pada diri sendiri dan orang di sekitar.

5. Sudut pandang

Novel Babalik Pikir menggunakan sudut pandang cerita orang ketiga serba tahu. Melalui sudut pandangnya, pengarang menggambarkan kehidupan masyarakat pada masa prakemerdekaan dan menampilkan perilaku dan pendidikan mereka melalui sejumlah tokoh dalam cerita.

6. Unsur ekstrinsik

Unsur ekstrinsik dalam novel ini tercermin dalam keterkaitannya dengan realitas sosial, terutama dalam konteks pola asuh orangtua. Cerita mencerminkan situasi kehidupan nyata di mana pola asuh orang tua dapat memengaruhi perkembangan karakter anak.

Pesan Moral dan Amanat Cerita Babalik Pikir

Selaras dengan uraian unsur intrinsik novel Babalik Pikir, novel ini menyampaikan pesan moral yang dalam, mengingatkan pembaca akan pentingnya kesadaran terhadap konsekuensi setiap tindakan yang diambil.

Melalui narasi Si Emed, tercermin amanat novel Babalik Pikir yakni untuk memahami bahwa setiap perbuatan, baik itu positif maupun negatif, akan selalu membawa konsekuensi untuk diri sendiri atau sekitar.

Dalam konteks ini, pesan moralnya mengajarkan pembaca tentang tanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga artikel terkait NOVEL BABALIK PIKIR atau tulisan lainnya dari Umi Zuhriyah

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Umi Zuhriyah
Penulis: Umi Zuhriyah
Editor: Dhita Koesno