tirto.id - Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Benowo mengatakan bahwa penerus Raja Keraton Kasunanan Surakarta ke depan harus memiliki kemampuan serta pandai dalam mencari finansial untuk merawat keraton.
“Soalnya ditinggali rumah yang sebesar itu ngopeni [mengurusnya] setengah mati, kalau kita tidak mempunyai kemampuan apalagi pandai mencari finansial untuk merawat Keraton mustahil bisa menjadi raja,” kata Benowo saat diwawancarai awak media, pada Rabu (5/11/2025).
Benowo bilang, siapa pun bisa untuk mendeklarasikan sebagai pengganti Pakubuwana (PB) XIII. Namun menurutnya, lebih tepat melalui mufakat musyawarah. Pasalnya, untuk kebaikan keraton ke depan melainkan bukan kepentingan pribadi semata.
Ia mengatakan jika merujuk adat istiadat, maka titah raja adalah patokan untuk menunjuk siapa yang akan menjadi Raja Keraton Kasunanan Surakarta atau Paku Buwono XIV.
“Jadi titah raja itu yang digunakan sebagai patokan untuk menjadi raja di Keraton Surakarta,” katanya.
Sebelumnya, KGPAA Hamengkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram atau Gusti Purboyo mengucapkan sumpah sebagai Pakubuwana (PB) XIV. Sumpah itu disampaikannya di depan jenazah sang ayah sebelum pemberangkatan ke Imogiri, Bantul, pada Rabu (5/11/25).
Pria yang akrab disapa Gusti Purboyo itu mengucapkan sumpah tersebut dalam Bahasa Jawa dihadapan kerabat dan keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta, abdi dalem, dan sentana.
Penulis: Abdul Haris
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































