Menuju konten utama

Resmi Diperdagangkan di Bursa, Saham PMUI Malah Anjlok 15%

Pada IPO ini perseroan melepas 1,16 miliar saham atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor.

Resmi Diperdagangkan di Bursa, Saham PMUI Malah Anjlok 15%
Pengunjung berjalan di dekat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (26/6/2025). ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.

tirto.id - Saham PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) malah anjlok 11,11 persen pada perdagangan perdana atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI), hari ini, Kamis (10/7/2025).

Hingga pukul 10.25 WIB, saham emiten distributor produk XL tersebut bahkan merosot 15 persen ke Rp153 dari harga pembukaan di level Rp180. Dengan demikian PMUI telah mencapai limit auto reject bawah (ARB).

Dalam sambutannya, Direktur Utama PMUI, Agus Susanto mengatakan, pencatatan saham perdana ini merupakan tonggak sejarah bagi perusahaan yang sudah berdiri sejak 25 tahun lalu.

Bermarkas di Cirebon, PMUI ingin membuktikan bahwa dari kota kecil dapat mengembangkan bisnis hingga menjadi distributor perangkat telekomunikasi untuk XL, dan kini mencatatkan diri di BEI.

“Ini merupakan suatu milestone yang sangat berarti bagi kami. Kenapa? Karena dari jutaan erusahaan hanya ada kurang lebih seribu mungkin yang tercatat di Bursa Efek Indonesia,” ujarnya saat seremoni pencatatan PMUI di BEI.

Namun, debut PMUI tak seindah harapan. Perdagangan perdana malah terkena ARB. Pada IPO ini perseroan melepas 1,16 miliar saham atau 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor. Dengan harga penawaran tersebut, perseroan menargetkan meraup dana Rp208,80 miliar.

Adapun, 26,76 persen dana yang terkumpul akan digunakan perseroan untuk pembelian tanah dan bangunan milik pihak afiliasi yaitu Agus Susanto yang merupakan direktur utama sekaligus pemegang saham perseroan di Cirebon, Jawa Barat.

Kemudian, 29,73 persen akan digunakan untuk memberikan pinjaman kepada anak usaha yaitu PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) dengan suku bunga 9 persen dan tenor 5 tahun.

Sementara itu, tiga saham lainnya yang juga melakukan pencatatan saham perdana di BEI berjalan lancar dan cukup menjanjikan. Saham PT Trimitra Trans Persada Tbk (BLOG) melesat 24,8 persen pada pembukaan perdagangan.

Emiten yang bergerak di bidang logistik dan pergudangan terpadu ini mengalami peningkatan harga dari Rp250 ke Rp312 saat diperdagangkan.

Begitu pula dengan saham PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) dan PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) yang masing-masing kompak melesat 34,38 persen.

Saham perusahaan edukasi dan pengembangan diri, MERI, melonjak dari harga pembukaan Rp128 ke Rp172. Begitu pula dengan harga saham emiten distributor alat kesehatan, CHEK, yang melonjak dari Rp128 ke Rp172 per lembar saham.

Baca juga artikel terkait IPO atau tulisan lainnya dari Nanda Aria

tirto.id - Insider
Reporter: Nanda Aria
Penulis: Nanda Aria
Editor: Hendra Friana