tirto.id - Direktur Medik dan Keperawatan Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Sumaryono menjelaskan ada 10 korban bentrok yang datang sejak malam 21 Mei sampai sore 22 Mei.
Dengan rincian, enam orang sudah pulang, dua orang masih di ruang perawatan, satu orang dirawat, sementara satu orang meninggal dunia.
“Untuk yang meninggal, datang ke sini sudah dalam keadaan meninggal, dan dilakukan pemeriksaan jenazah,” kata dokter Sumaryono, Rabu (22/5/2019).
Dari 10 orang tersebut, sembilan di antaranya laki-laki, dan 1 orang perempuan. Dengan rentang usia 17 hingga 58 tahun.
Asal pasien juga beragam: lima orang dari Jakarta, dan lima lainnya dari luar Jakarta. “Luar itu Cikarang, Garut, Depok, dan Malang. Seluruh data ini sudah kami report ke Dinkes DKI,” tambah Sumaryono.
Namun, pihak RSCM enggan untuk menjabarkan hasil pemeriksaan. Alasannya, hal itu akan disampaikan satu pintu lewat Dinkes DKI.
Nisa, kakak dari salah satu korban mengaku adiknya Muhammad Nazir (18) tertembak peluru tajam. Ia menjabarkan ada tiga lubang di lengan kiri sang adik dan satu luka semacam sayatan besar. “Kata dokter juga tadi kena peluru tajam,” tambahnya.
Cecep Muhammad Gofaruddin, kerabat salah satu korban, mengaku kawannya Saktila Arfandi (20) juga mengalami luka tembak di bagian paha. Ia menunjukkan KTP dan foto luka kaki Sakti yang sudah diperban.
Ketika ditanya tentang kebenaran peluru tajam ini, Humas RSCM Ananto enggan menjawab. Menurutnya, informasi itu lebih baik disampaikan oleh Dinkes DKI.
Penulis: Aulia Adam
Editor: Alexander Haryanto