tirto.id - Jumlah korban kerusuhan aksi 22 Mei di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan kini menjadi 86 orang.
Direktur Pelayanan Medis RS Budi Kemuliaan dr. Muhammad Rifki., Sp.OG mengatakan bahwa dari jumlah tersebut, 78 orang telah diperbolehkan pulang.
"Untuk luka tembak operasi yang satu orang tadi, operasinya sudah selesai," ujar Rifki kepada Tirto, Rabu (22/5/2019).
Rifki memperkirakan, dua dari tiga orang korban yang dirawat inap di rumah sakit ini diperbolehkan pulang Kamis, (23/5/2019).
"Untuk yang satu, karena luka tembaknya cukup parah, karena pembuluh darah besarnya kena, jadi butuh waktu perawatan lebih panjang," ungkap Rifki.
Direktur Utama Rumah Sakit Budi Kemuliaan dr. Fahrul., Sp.A., MARS mengatakan seluruh biaya perawatan pasien ditanggung oleh pemerintah DKI Jakarta.
"Menurut arahan Pak Anies, bagi pasien yang memiliki BPJS Keseahatan, bisa memakai kartunya. Sedangkan yang tidak punya BPJS, akan dibayar pemerintah provinsi DKI Jakarta seperti biaya pertanggungan BPJS Kesehatan. Itu berlaku baik bagi warga Jakarta maupun luar Jakarta," jelas Fahrul.
Kericuhan di kawasan Tanah Abang dalam Aksi 22 Mei menolak putusan KPU atas hasil Pilpres 2019 menimbulkan seorang warga tewas. Korban atas nama Farhan meninggal karena luka tembak di leher dan tembus ke belakang di depan Pasar Blok A Tanah Abang pada Rabu dini hari (22/5/2019). Korban sempat dibawa ke rumah sakit Budi Kemuliaan, Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.
Abdul Bima, seorang warga, mengaku menggotong Farhan dari ambulans dalam keadaan tidak sadarkan diri. Namun, meski sudah mendapat penanganan dokter, korban tak selamat.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Gilang Ramadhan & Rio Apinino