tirto.id - Es cendol merupakan hidangan minuman yang sangat lekat dengan masyarakat Indonesia.
Perpaduan antara cendol yang kenyal dan air gula bercampur santan ditambah es batu menjadikannya sebagai salah satu minuman favorit pelepas dahaga yang disajikan untuk menu berbuka puasa di bulan Ramadan
Di Indonesia, cendol bisa dengan mudah ditemukan di berbagai daerah, terutama di Pulau Jawa.
Di Purworejo, Jawa Tengah, bahan pembuatan dawet (sebutan lain untuk es cendol) dicampur dengan abu merang sehingga menghasilkan dawet berwarna hitam. Varian ini dinamakan dawet ireng dalam bahasa Jawa yang berarti “Dawet Hitam.”
Berbagai daerah di Indonesia memiliki cara berbeda dalam menyajikan cendol.
Dikutip dari buku 25 Resep Kreasi Cendol, di Slawi, cendol berbentuk kecil-kecil hampir menyerupai beras dan disajikan dengan sangat khas.
Sebelum dituangi cendol, bibir gelas saji terlebih dahulu dipukul-dipukul dengan buah jeruk purut sehingga tercium aroma jeruk purut yang dominan.
Sementara itu, cendol yang dijual di Pasar Bintaro mempunyai keunikan tersendiri. Bahan yang digunakan adalah tepung tapioka yang dicampur dengan tepung beras. Warnanya merah menyala dan berbentuk mirip bihun.
Cendol yang berbeda juga terdapat di sepanjang jalan di Gombong, Jawa Tengah.
Cendolnya berwarna hitam. Warna hitam ini diperoleh dari merang kering, daun kelapa kering atau daun pisang kering yang dibakar dan abunya direndam dalam air selama beberapa saat.
Asal-usul Cendol
Tahun 2018 lalu, laporan CNN Travel menyebutkan bahwa cendol merupakan hidangan yang berasal dari Singapura.
Setelah artikel itu terbit, banyak pihak memberikan komentar keras. Sebagian mengatakan bahwa cendol berasal dari Indonesia, ada pula yang menyebutkan bahwa cendol berasal dari Malaysia.
Meskipun demikian, hidangan cendol sudah sangat lekat dengan masyarakat Indonesia sejak dahulu.
Bahkan cendol di Indonesia memeliki berbagai jenis yang sangat kaya keberagaman penyajiannya di berbagai daerah. Hal ini menunjukkan bahwa cendol begitu dikenal di berbagai daerah di Indonesia.
Beberapa orang mengatakan bahwa cendol berasal dari Jawa, Indonesia, tetapi tidak sedikit juga yang menuliskan cendol berasal Malaysia.
Cara Membuat Es Cendol
Menurut buku 25 Resep Kreasi Cendol, berikut ini adalah cara membuat cendol:
Bahan cendol
- 500 gr tepung beras
- 200 gr tepung sagu aren/ sagu tani
- 1800 ml air
- 5 sdm air kapur sirih
- 300 ml air daun suji
- 1/8 sdt garam
- Air matang secukupnya
- Es batu secukupnya
- 800 gr gula merah
- 400 ml air
- 25 mata nangka, buang bijinya potong kecil-kecil
- 2 liter santan, masak
- Es batu secukupnya
1. Cendol: campur tepung beras dan tepung sagu aren dengan sebagian air. Campur sisa air dengan air kapur sirih, air daun suji, dan garam.
Setelah itu, masak hingga mendidih. Tuang larutan campuran tepung, kecilkan api. Terus aduk-aduk hingga kendal, dan angkat.
2. Sirup: masak gula merah dengan air hingga mencari. Angkat dan saring.
3. Siapkan campuran es batu dan air matang dalam wadah, letakkan cetakan di atasnya.
4. Tuang adonan cendol panas ke dalam cetakan, tekan-tekan dengan sendok kayu hingga butiran cendol keluar dan jatuh ke dalam air es.
Diamkan selama 1 jam hingga bentuknya kokoh, lalu saring dan tiriskan.
Cara Menyajikan:
- Siapkan gelas saji.
- Selanjutnya, masukkan sirup gula secukupnya.
- Tambahkan cendol, nangka, santan, dan es batu secukupnya.
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Dhita Koesno