tirto.id - Korban banjir melempari lumpur dan meneriaki Raja Spanyol, Felipe VI dan pejabat pemerintah ketika mengunjungi salah satu kota yang terdampak parah akibat banjir di Spanyol.
Sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Senin (4/11/2024), Badan Penyiaran Spanyol RTVE melaporkan, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sánchez, terpaksa dievakuasi dari lokasi peninjauan saat melewati jalan-jalan Paiporta yang tertutup lumpur. Perlu diketahui, Paiporta merupakan salah satu daerah yang terdampak parah akibat banjir besar di Spanyol. Setidaknya 60 orang tewas di daerah tersebut akibat banjir dan tertutup lumpur.
Polisi pun turun tangan mencegah amuk warga sementara beberapa petugas yang menggunakan kuda berupaya menghalangi para penyintas yang melemparkan lumpur dan mengacungkan sekop maupun tongkat ke udara. Warga mengeluarkan amarah mereka akibat penanganan krisis serampangan yang dilakukan pemerintah Spanyol.
Selain Raja Spanyol Felipe VI, Ratu Letizia dan Presiden Regional Valencia, Carlo Mazón ikut menjadi serangan warga karena ikut dalam rombongan yang sama. Ratu Letizia pun mendengar keluhan dengan tangan dan lengan yang kotor.
"Kami tidak punya air," kata seorang perempuan kepada ratu sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Senin (4/11/2024).
Saat ini, berdasarkan informasi yang ditulis VOA Indonesia, banyak warga belum mendapat air minum hingga 5 hari terakhir sejak banjir melanda. Internet dan telepon seluler pun masih belum pulih secara merata. Sebagian warga baru mendapat listri pada Sabtu (2/11/2024). Sementara itu, toko-toko dan superwarket kawasan pun hancur.
Sebagian Kota Paiporta, yang berpenduduk 30 ribu jiwa, juga masih dipenuhi tumpukan sampah sementara mobil terbalik dan lumpur masih banyak di jalan-jalan. Informasi terakhir, sekitar 200 orang tewas akibat banjir sejak Selasa (29/10/202$) dan ribuan rumah hancur akibat banjir bandang mirip tsunami di sejumlah wilayah Spanyol.
Sumber: VOA Indonesia
#voaindonesia
Editor: Intan Umbari Prihatin