Ketergantungan pemerintah terhadap energi batu bara selama ini diakibatkan karena kebijakan di masa lalu. PLN dipaksa untuk terus membangun PLTU bata bara.
Pemerintah akan melakukan penghentian ekspor listrik dengan Energi Terbarukan (EBT). Hal itu dilakukan dalam rangka menjaga ketahanan energi di tanah air.
ESDM mencatat realisasi kapasitas terpasang dari sumber pembangkit EBT telah mencapai 12.557 Megawatt (MW), atau melebihi dari target sebesar 12.529 MW.
Muhammad Kholid Syeirazi mengatakan, Indonesia memerlukan 'jembatan penghubung' untuk mendorong transisi energi dari fosil ke energi hijau (green energy).