Menuju konten utama

Pupuk Indonesia Target Penurunan Emisi Karbon 2 Juta Ton di 2024

Jamsaton bilang, selama ini kebutuhan soda ash untuk industri kaca kebanyakan dipenuhi dari impor.

Pupuk Indonesia Target Penurunan Emisi Karbon 2 Juta Ton di 2024
Asap dan polusi industri kimia kota, obor industri petrokimia. (FOTO/iStockphoto)

tirto.id - PT Pupuk Indonesia (Persero) menargetkan penurunan emisi karbondioksida (CO2) sekitar 2 juta ton pada 2024, 3,4 juta ton di 2030 dan nol emisi (zero emission) pada 2060. Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha Pupuk Indonesia, Jamsaton Nababan, mengungkapkan, untuk mencapai target itu, Pupuk Indonesia tengah berupaya untuk menangkap CO2 dan mengubahnya menjadi produk baru, yaitu soda ash.

“CO2-nya kita serap, kemudian kita buat jadi bahan baku baru menghasilkan soda ash,” tutur dia, di Jakarta, Kamis (4/6/2024).

Perlu diketahui, soda ash adalah turunan dari natrium karbonat yang biasa digunakan sebagai bahan dasar dalam berbagai bidang industri, salah satunya kaca. Jamsaton bilang, selama ini kebutuhan soda ash untuk industri kaca kebanyakan dipenuhi dari impor.

Hal inilah yang juga membuat Pupuk Indonesia memperluas pasarnya dengan memproduksi soda ash. Apalagi, sebagai perusahaan produsen pupuk yang menggunakan amonia sebagai bahan baku, perseroan menghasilkan banyak CO2 sebagai ‘sampah’.

“Sudah ada (calon pembeli), malah berlomba-lomba karena selama ini kita impor. Biaya transportasi impor kan selama ini lebih besar. Nanti kita produksi dalam negeri. Ini kan sedang tender, prosesnya 2 tahun, kurang lebih 2027 kita sudah operasi,” imbuh Jamsaton.

Langkah penurunan emisi selanjutnya adalah melalui elektrolisis air yang kemudian akan dipisahkan menjadi hidrogen. Selanjutnya, hidrogen tersebut lalu diolah menjadi amonia, sebagai bahan baku yang akan digunakan kembali oleh perseroan.

“Produksi untuk amonia, untuk kebutuhan sendiri dan memang di Jepang dan Korea juga lagi mahal. Kita (produksi) satu di Gresik, tapi solar panelnya dari Jawa Timur, Banyuwangi karena daerah situ ternyata panas, kita masukan kabel gridnya PLN, baru kita pasang elektrolisa di Gresik, nah hidrogennya ini kita masukkan ke pabrik kita,” kata dia.

Upaya penurunan emisi selanjutnya, yaitu dengan menyuntikkan CO2 yang dihasilkan Pupuk Indonesia ke bawah tanah, bekas-bekas sumur galian minyak dan gas bumi. Untuk merealisasikan ini, Pupuk Indonesia bekerja sama dengan beberapa perusahaan tambang, seperti Chevron dan Pertamina.

“Kemudian nanti ada yang ketiga, CO2 ini kita inject lagi ke bawah tanah. Bekas-bekas lapangan minyak atau bekas lapangan gas, kan kosong di bawah, CO2 dari pabrik kita kita inject ke bawah, beberapa pemilik PK (Perjanjian kinerja) migas. (kerja sama) dengan Cevron, Pertamina,” ujar Jamsaton.

Baca juga artikel terkait EMISI KARBON atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Abdul Aziz