Menuju konten utama

PT Gag Nikel Sudah Produksi 15,6 Juta Ton Bijih di Raja Ampat

Seluruh bijih nikel dijual melalui PT Universal Metal Trading (UMT), trader yang terafiliasi dengan Tsingshan Group.

PT Gag Nikel Sudah Produksi 15,6 Juta Ton Bijih di Raja Ampat
Pemukiman Warga Pulau Gag. foto/Dok. ANTAM

tirto.id - PT Gag Nikel telah memproduksi 15,6 juta wmt bijih nikel dalam kurun waktu 2018 hingga 2024 di Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Plt Presiden Direktur Gag Nikel, Arya Arditya, mengatakan seluruh bijih tersebut dijual melalui PT Universal Metal Trading (UMT), trader yang terafiliasi dengan Tsingshan Group.

"Tongkang-tongkang akan berkomunikasi dengan para trader (Tsingshan). Kami tinggal kirim jadwal. Ini nama tongkangnya, datang ke sini (Pulau Gag), kami isi," ujarnya dalam media briefing di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (10/6/2025).

Secara terperinci, produksi Gag Nikel pada 2018 mencapai 913 ribu wmt, setahun setelah perusahaan memperoleh izin operasi produksi. Kemudian, produksi tersebut meningkat menjadi 1,77 juta ton pada 2019, namun turun menjadi 1,16 juta ton pada 2020 akibat pandemi COVID-19.

Pada 2021, produksi melonjak hingga menyentuh puncaknya di angka 3 juta wmt. Angka ini sedikit menurun menjadi 2,78 juta wmt pada 2022, sebelum kembali ke level 3 juta wmt dua tahun setelahnya.

Adapun penjualan Gag Nikel mencapai hampir 100 persen dari total produksi, yakni sebesar 15,4 juta wmt pada kurun 2018 hingga 2024.

"Tahun 2018 (penjualan) kami masih 800 ribuan, terus meningkat di tahun 2019 1,7 juta. 2020 kena COVID-19, kita (jual) 1,1 juta kemudian 2021 kita sudah 3 juta sampai dengan sekarang," jelas Arya.

Sebagai catatan, PT Gag Nikel merupakan salah satu kontributor terbesar dalam portofolio sumber daya nikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Berdasarkan laporan tahunan perseroan pada 2024, Gag Nikel memiliki total sumber daya nikel sebesar 319,78 juta ton (122,44 juta ton saprolite dan 100,05 juta ton limonite dalam dmt, atau dry metric ton).

Cadangan nikel dari lokasi ini memiliki kadar rata-rata nikel yang cukup tinggi, yakni 1,90 persen untuk saprolite dan 1,48 persen untuk limonite. Ini menjadikan wilayah Gag sebagai salah satu aset strategis Antam, selain wilayah-wilayah lain seperti Konawe Utara, Maluku Utara, dan Pomalaa.

Secara keseluruhan, total sumber daya nikel Antam pada 2024 mencapai 1,32 miliar ton (dmt), terdiri dari 581,54 juta ton saprolite dan 306,29 juta ton limonite, dengan kadar rata-rata nikel masing-masing sekitar 1,90 persen dan 1,44 persen.

Baca juga artikel terkait RAJA AMPAT atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Insider
Penulis: Hendra Friana
Editor: Dwi Aditya Putra