tirto.id - Gusti Moeng atau Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari merupakan adik dari almarhum Raja Keraton Surakarta, Sri Susuhunan Pakubuwana XIII. Kakaknya baru saja meninggal dunia pada Minggu (2/11) pagi, sebagaimana dilansir dari warta Antara.
Kabar duka cita ini memunculkan kembali nama GKR Wandansari sebagai sorotan publik. Adapun kakaknya dikabarkan akan segera disemayamkan pada Rabu, 5 November 2025, di kompleks Makam Raja Trah Mataram, Imogiri, Yogyakarta.
Sehubungan dengan itu, GKR Wandansari tidak bisa memberikan kepastian jawaban tentang sosok yang akan meneruskan PB XIII. Ia hanya menyuruh media untuk menunggu hasil keputusan suksesi, tepatnya ketika hari pemakaman tiba.
Profil Gusti Moeng Adik Pakubuwana XIII dan Silsilah Keluarga
Gusti Moeng merupakan perempuan kelahiran tanggal 1 November 1960 dengan nama awal Gusti Raden Ajeng Koes Moertiyah. Dengan begitu, usia GKR Wandansari sekarang sudah genap memasuki 65 tahun.
Dalam dunia akademik, adik dari Pakubuwana XIII ini menjalankan pendidikan terakhirnya di program sarjana (S1) dan magister (S2) Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Surakata. Jurusan yang ia ambil dalam perkuliahan tersebut adalah Lingkungan Hidup.
Kendati berkutat di bidang pendidikan itu, GKR Wandansari justru masuk ke dalam dunia perpolitikan Indonesia. Catatan pertamanya di bangku politik yaitu menjadi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada 1999.
Ia menjalankan tugas selama satu periode di sana hingga tahun 2004 silam. Setelah itu, Gusti Moeng sempat pula menjabat sebagai Anggota DPR RI dari fraksi Demokrat pada 2009-2014.
GKR Wandansari mewakili sejumlah daerah di Jawa Tengah saat itu, di antaranya Kabupaten Boyolali, Klaten, Surakarta, dan Sukoharjo. Sebagai bagian dari Komisi II DPR kala itu, ia juga kerap menjalankan tugas berskala nasional tertentu.
Di dalam lingkungan Keraton Solo, Gusti Moeng pernah menjabat sebagai Pengageng Sasono Wilopo. Sementara itu, kini menjadi Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) di pemerintahan tersebut.
Pada 2012 silam, bahkan GKR Wandansari pernah memperoleh Fukuoka Prize Arts and Culture. Ia juga sempat menerima penghargaan Bintang Sri Kabadyan karena kiprah dan jasanya di keraton.
Silsilah keluarga Gusti Moeng dapat dilihat dari ayahnya (Pakubuwana XII) dan ibunya (Kanjeng Raden Ayu Pradapaningrum). Adapun PB XII memiliki enam istri serta 35 anak, salah satunya adalah PB XIII.
Gusti Moeng memiliki suami yang bernama Kanjeng Pangeran Eddy S. Wirabhumi. Dari pernikahan mereka berdua, lahir dua orang anak bernama Bendoro Raden Ajeng Lung Ayu dan Bendoro Raden Ajeng Sedhah Mirah.
Ingin melihat lebih banyak profil tokoh-tokoh nasional hingga internasional? Pantau terus beragam berita terbaru tentang profil tokoh hanya melalui tautan berikut.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Indyra Yasmin
Masuk tirto.id


































