tirto.id - Graham Potter secara resmi ditunjuk sebagai pelatih baru Chelsea untuk menggantikan Thomas Tuchel yang telah dipecat. Ada harapan besar yang ada di pundak manajer yang punya catatan statistik cukup bagus di Liga Inggris bersama Brighton & Hove Albion sebelumnya.
"Chelsea Football Club dengan senang hati mengumumkan Graham Potter sebagai pelatih kepala yang baru, bergabung dengan kontrak lima tahun untuk sepak bola progresif dan inovatif miliknya ke klub," demikian pernyataan Chelsea ketika mengangkat Graham Potter sebagai pelatih baru.
Keputusan The Blues memilih Graham Potter tentu sangat menarik. Selama ini, Chelsea tak pernah lepas dari pelatih dengan nama besar yang sudah punya banyak pengalaman dan prestasi.
Chelsea, misalnya, pernah dibesut Jose Mourinho, Carlo Ancelotti, Antonio Conte, Rafael Benitez, Guus Hiddink, dan Luiz Felipe Scolari.
Thomas Tuchel yang baru saja diputus kontraknya juga bukan pelatih sembarangan. Terbukti, eks juru taktik Borussia Dortmund dan PSG ini bisa memberi satu gelar Liga Champions kepada Chelsea.
Maka, penunjukkan Graham Potter tentu punya maksud tersendiri dari jajaran manajemen Chelsea. Todd Boehly, pemilik Chelsea, yang juga aktif dalam perekrutan pemain dan Graham Potter, mengatakan bahwa sang pelatih punya keunggulan tersendiri dibanding para kandidat lainnya.
"Kami senang bisa membawa Graham ke Chelsea. Ia pelatih yang kemampuannya sudah teruji dan merupakan inovator di Premier League. Ia juga cocok dengan visi klub ini," kata Boehly.
"Graham punya skill dan kemampuan yang bisa membawa Chelsea menjadi klub yang lebih sukses. Ia memberikan dampak yang bagus pada klub sebelumnya dan kami juga menantikan itu di Chelsea," tambahnya.
Profil Graham Potter: Pelatih Muda Berbakat
Graham Potter dikenal sebagai salah satu pelatih muda bertalenta. Brighton & Hove Albion yang ia asuh dibawanya menjadi klub kuda hitam yang disegani.
Musim 2018/2019 ketika masih dilatih Chris Hughton, Brighton nyaris terdegradasi. Mereka finis di posisi 17 klasemen atau di posisi paling akhir tim yang selamat dari degradasi.
Saat itu, The Seagulls mengoleksi 36 poin dan hanya unggul dua poin dari Cardiff City di posisi 18. Hughton kehilangan jabatannya di akhir musim.
Graham Potter yang saat itu dipercaya menjadi pelatih bisa membawa tim finis di posisi lebih baik. Yakni di urutan 15 pada musim 2019/2020. Tim asuhan Potter kala itu meraih lima poin lebih banyak dibanding musim sebelumnya di era Hughton.
Jumlah poin yang sama didapat Brighton di musim 2020/2021 meski harus finish di posisi 16. Sedangkan musim lalu, Brighton dibawanya masuk 10 besar dengan menempati posisi sembilan dengan 51 poin.
Graham Potter juga dikenal dengan fleksibilitas dan punya banyak strategi di lapangan. Di Ostersund, Potter menerapkan formasi 3-5-2 dengan fokus pada penguasaan bola. Variasi taktik Potter saat itu mendapatkan pujian dari Henrik Larsson, eks penyerang Celtic, Barcelona, dan Timnas Swedia.
"Graham bisa bermain dengan banyak sistem. Ia bisa memulai laga dengan satu sistem, di tengah laga dengan sistem lainnya, dan mengakhiri laga dengan sistem ketiga. Dan para pemainnya paham dengan apa yang diinginkannya," ucap Larsson.
Kemampuan Potter ketika melatih Brighton bahkan mendapatkan pujian dari seorang Pep Guardiola. Pelatih Manchester City itu mengaku kagum dengan metode yang diusung Potter di Brighton.
"Permainan Brighton sangat enak ditonton dan dianalisa. Pemain mereka bergerak dengan leluasa dan semua tahu apa yang harus dilakukan. Mereka punya keberanian untuk bermain di posisi manapun," puji Guardiola.
Maka, Chelsea memang boleh berharap banyak pada Potter. Salah satu alasan Chelsea merekrut Potter tentunya adalah terkait formasi. Tuchel dan Potter sama-sama mengusung formasi tiga bek.
Dalam hal ini, Boehly tentu berpikir ia tak harus melakukan banyak perombakan lagi karena adanya pergantian pelatih ini. Potter tinggal menerapkan filosofi yang ia punya dengan pemain peninggalan Tuchel.
"Saya sangat bangga dan senang bisa mewakili Chelsea. Saya sangat bersemangat untuk memulai kerja sama baru dengan semuanya di klub ini," ungkap Graham Potter.
Biodata Graham Potter Pelatih Baru Chelsea
Nama Lengkap:
Graham Stephen Potter
Tempat, Tanggal Lahir:
Solihull (Inggris), 20 Mei 1975
Karier Sebagai Pemain:
Birmingham City (1992-1993), Wycombe Wanderers (1993, pinjaman dari Birmingham City), Stoke City (1993-1996), Southampton (1996-1997), West Bromwich Albion (1997-2000), Northampton Town (1997 & 1997-1998, pinjaman dari West Bromwich Albion), Reading (1999, pinjaman dari West Bromwich Albion), York City (2000-2003), Boston United (2003-2004), Shrewsbury Town (2003, pinjaman dari Boston United), Macclesfield Town (2004-2005)
Karier Sebagai Pelatih:
Inggris U21 (1996), Ostersund (2011-2018), Swansea City (2018-2019), Brighton & Hove Albion (2019-2022), Chelsea (2022-sekarang)
Statistik Graham Potter Sebagai Pelatih:
- Ostersund: 224 pertandingan, 109 menang, 56 imbang, 59 kalah
- Swansea City: 51 pertandingan, 21 menang, 11 imbang, 19 kalah
- Brighton & Hove Albion: 134 pertandingan, 43 menang, 43 imbang, 48 kalah
Penulis: Wan Faizal
Editor: Iswara N Raditya