Menuju konten utama

Profil Adamas Belva Syah Devara, Staf Khusus Jokowi & CEO Ruangguru

Profil Adamas Belva Syah Devara, CEO Ruangguru yang ditunjuk jadi Staf Khusus Jokowi di Istana.

Profil Adamas Belva Syah Devara, Staf Khusus Jokowi & CEO Ruangguru
Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (ki-ka) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua PMII Aminuddin Ma'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia menjawab pertanyaan wartawan saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A.

tirto.id - Adamas Belva Syah Devara merupakan salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo yang diperkenalkan pada Kamis (21/11/2019) di Istana Negara, Jakarta. Belva, berusia 29 tahun, lulusan Massachusetts Institute of Technology, Stanford University, dan Harvard university, secara berturut-turut.

Pada 2014, Belva Devara bersama koleganya Iman Usman mendirikan Ruang Guru, perusahaan teknologi yang berfokus pada layanan berbasis pendidikan.

Di situs web, platform edukasi Ruangguru disebut telah menggaet lebih dari 6 juta pengguna serta "mengelola lebih dari 150.000 guru yang menawarkan jasa di lebih dari 100 bidang pelajaran." Belva Devara dan Iman Usman dipilih sebagai pengusaha sukses di bawah 30 tahun melalui 'Forbes 30 under 30' untuk teknologi konsumen di Asia.

Menurut Belva, stafsus presiden dari kalangan milenial punya rasa dan kemasan berbeda dibanding stafsus lainnya.

"Jadi masing-masing dari kami punya rasa berbeda. Saya teknologi, disrupsi di semua sektor. Saya di Ruang Guru tentunya di pendidikan, terus yang lain mungkin transportasi ada, kita berpikir 'digital delivery public services' di bidang 'health care', 'finance', 'taxes'," kata Belva di beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, seperti dikutip Antara News.

"Mungkin kita bisa bantu untuk berpikir apa sih cara-cara barunya, apa sih pengaplikasian teknologi yang bisa kita lakukan di negara ini, sehingga kita tidak tertinggal dari negara-negara lain," ujar Belva.

Belva mengaku sebelumnya tidak pernah terbayang menjadi salah satu stafsus. Ia berterima kasih dan mengapresiasi hal ini, karena tidak terbayangkan di pemerintahan sebelumnya dan di negara lain, anak-anak muda bisa masuk ke Istana.

"Ini merupakan suatu komitmen besar dari Bapak Presiden bahwa anak-anak milenial ini ikut serta ke kebijakan publik yang tadinya apatis tidak boleh apatis lagi," kata Belva.

Ada banyak sektor strategis, menurut Belva, ia dan stafsus milenial lain akan kerjakan. Ia akan banyak menggarap sektor pendidikan, kepemudaan kewirausahaan.

Belva juga menyebutkan bidang yang akan dikerjakan stafsus lain, seperti Putri Tanjung di kreativitas anak muda, Angkie khusus untuk mengangkat hak-hak disabilitas, Billy khusus pada sektor daerah tertinggal 3 T (Tertinggal, Terdepan, Terluar), Amin fokus pada santri, Ayu pada "diversity and peace tolerance", dan Taufan di fintech (financial technology).

"Kami sektornya berbeda tapi ini amanah yang besar, kepercayaan yang besar dan kami akan bekerja sekuat kami untuk bisa 'deliver' memenuhi ekspektasi Bapak Presiden dan kemajuan," ujar Belva lagi.

Belva juga mengaku proses komunikasinya dengan Presiden Jokowi untuk menjadi stafsus sudah cukup lama.

"Proses panjang, saya dengan Bapak Presiden sudah sering berdiskusi mengenai sektor pendidikan. Saya pernah diundang rapat terbatas di Istana Bogor pada 2017, jadi sudah 2 tahun yang lalu dan sempat bertemu di kesempatan yang lain di ITB, acara Kemendikbud, jadi memang prosesnya panjang. Menurut saya ini kesempatan untuk belajar dari beliau dan berkontribusi di sektor kami masing-masing," pungkasnya.

Selain Belva, berikut ini daftar tujuh orang staf khusus Jokowi dari kalangan milenial.

  1. Adamas Belva Syah Devara. Pria berusia 29 tahun ini meraih gelar master dari Harvard University dan Stanford University. Ia merupakan pendiri sekaligus CEO Ruang Guru.
  2. Putri Indahsari Tanjung, Putri merupakan lulusan Academy of Art di San Fransisco, Amerika Serikat. Putri juga merupakan CEO Creativepreneur Event Creator dan CBO Kreavi.
  3. Andi Taufan Garuda Putra Andi yang berusia 32 tahun merupakan lulusan Harvard Kennedy School dan merupakan CEO salah satu lembaga keuangan mikro PT Amartha.
  4. Ayu Kartika Dewi Wanita berusia 36 tahun ini adalah pendiri sekaligus mentor lembaga SabangMerauke. Ia meraih gelar MBA dari Duke University di Amerika Serikat.
  5. Gracia Billy Mambrasar, CEO Kitong Bisa yang berasal dari tanah Papua. Pria berusia 31 tersebut adalah lususan S2 Australian National University (ANU) dan kini tengah menempuh pendidikan master lainnya di Oxford University.
  6. Angkie Yudistia, perempuan berusia 32 tahun ini adalah anak muda penyandang disabilitas yang aktif bergerak di sosiopreneur melalui Thisable Enterprise yang didirikannya. Presiden Jokowi meminta Angkie untuk menjadi juru bicara Presiden di bidang sosial.
  7. Aminuddin Maruf Aminuddin merupakan santri muda berusia 33 tahun. Ia pernah menjadi Ketua Umum PB Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) periode 2014-2016.

Baca juga artikel terkait STAF KHUSUS PRESIDEN atau tulisan lainnya dari Dipna Videlia Putsanra

tirto.id - Humaniora
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Agung DH