tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi tersentimen positif pada sesi perdagangan Selasa (9/1/2024). Posisi IHSG diperkirakan berada pada rentang 7.272 sampai dengan 7.392.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menuturkan, data cadangan devisa yang telah terlansir kembali akan memberikan sentimen positif terhadap pola gerak IHSG. Data itu menandakan perekonomian dalam negeri yang stabil tetap menjadi salah satu daya tarik bagi investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia.
Lebih lanjut, menurut William, pergerakan IHSG terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. Sehingga, peluang kenaikan dalam jangka pendek masih terlihat cukup terbatas.
"Namun jika terjadi koreksi wajar maka momentum masih dapat dimanfaatkan investor untuk melakukan akumulasi pembelian untuk saham-saham yang memiliki fundamental kuat dengan market cap besar," kata William dalam riset hariannya.
Berikut beberapa rekomendasi dari Yugen Bertumbuh Sekuritas, untuk saham-saham berpotensi cuan pada perdagangan hari ini:
- SMRA
- ICBP
- ITMG
- AALI
- BBCA
- TBIG
- KLBF
Sebelumnya, IHSG pada Senin (8/1/2024) ditutup melemah seiring adanya aksi profit taking atau ambil untung para pelaku pasar.
IHSG melemah 67,04 poin atau 0,91 persen ke posisi 7.283,58. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 9,82 poin atau 1,00 persen ke posisi 976,43.
"Secara teknikal, pergerakan IHSG saat ini cenderung berada di fase downtrend-nya setelah mencatatkan rekor All Time High (ATH)-nya, yang kami perkirakan karena adanya aksi profit taking, dan di sisi lain koreksi IHSG dipengaruhi oleh pergerakan bursa Asia yang pada hari ini mayoritas tercatat terkoreksi, serta pergerakan harga minyak dunia yang bergerak terkoreksi," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana, dikutip dari Antara.
Disclaimer: Artikel ini merupakan rekomendasi dan analisis saham dari analis sekuritas yang bersangkutan, bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham tertentu. Tirto tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Apabila akan membeli/menjual saham, pelajari lebih teliti dan tiap keputusan ada di tangan investor.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang