tirto.id - Calon Gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung, melakukan blusukan ke kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). Pramono mengaku dicurhati warga terkait banyaknya pengendara yang melawan arus lalu lintas dan soal kasus tawuran.
Mendengar keluhan tersebut, Pramono berjanji akan menertibkan pengendara yang melawan arus hingga orang yang berani melakukan tawuran. Pramono menyebut, kedua permasalahan tersebut dinilai belum pernah mendapatkan penanganan sejak lama.
“Dan dari dulu tidak pernah ada yang menangani maka untuk itu nanti kami akan tertibkan bagi siapapun yang melawan arus termasuk yang menggunakan tempat ini untuk tawuran,” kata Pramono kepada warga, Selasa (29/10/2024).
Selain itu, Pramono juga akan memperbaiki akses jalan kawasan Kebayoran Lama apabila dirinya terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Hal ini, berdasarkan permintaan warga saat dirinya melakukan blusukan di wilayah tersebut.
“Yang pertama kalau saya mendapatkan amanah menjadi gubernur Jakarta, tadi sepanjang jalan dari tempat sana sampai di sini, mereka meminta agar akses jalan di sini dilakukan perbaikan,” ujar Pramono.
Adapun persoalan tawuran, dia menyinggung soal program CCTV yang akan dipasang di setiap RT-RW. Menurut dia, program tersebut juga sekaligus akan mencegah tawuran. “Salah satunya adalah permintaan untuk pencegahan tawuran. Kan itu ada di program CCTV yang kita lakukan termasuk nanti Fasilitas publiknya juga kita berikan,” kata Pramono.
Mantan Sekretaris Kabinet ini juga mendapati soal pedagang pasar yang mengeluhkan turunnya omzet. Pramono menyebut, hal itu juga termasuk ke dalam upaya menyejahterakan UMKM dengan pemberian dana Rp300 miliar yang nantinya akan disebar.
“Tidak kalah pentingnya adalah para pedagang pasar tadi mereka mengeluhkan sekarang ini omsetnya turun, karena memang ini mungkin karena tekanan ekonomi dunia dan juga mengakibatkan ekonomi lokal yang menurun mereka minta untuk bisa pemerintah jakarta membantu permodalan,” kata dia.
“Maka seperti yang saya sampaikan bahwa kami akan mengalokasikan dana Rp300 milliar itu untuk seperti-seperti ini. Supaya mereka tetap bisa survive,” tutup Pramono.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher