Menuju konten utama

Prabowo soal Pedemo Rusuh: Bukan Pejuang Demokrasi

Prabowo memandang pelaku kerusuhan saat demo bukan aktivis atau pejuang demokrasi, tetapi pihak yang ingin menebar kebencian dan kekacauan.

Prabowo soal Pedemo Rusuh: Bukan Pejuang Demokrasi
Presiden RI Prabowo Subianto disambut Presiden PKS Almuzzammil Yusuf dan Ketua Dewan Syuro PKS Sohibul Iman yang kompak menggunakan syal Palestina, saat menghadiri Munas VI PKS di Jakarta, Senin (29/9/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto menyoroti aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan hingga pembakaran sejumlah fasilitas umum pada akhir Agustus lalu. Menurut Prabowo, aksi perusakan tersebut tidak bisa disebut sebagai perjuangan demokrasi karena justru merugikan rakyat.

“Kalau memperjuangkan demokrasi, kalau memperjuangkan HAM [Hak Asasi Manusia], keadilan, perlawanan terhadap korupsi, tidak dengan kerusuhan tidak dengan bakar-bakar saudara-saudara apalagi yang dibakar dibangun dengan uang rakyat,” kata Prabowo dalam sambutannya di acara penutupan Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025).

Prabowo menilai aksi pembakaran gedung-gedung-gedung DPRD hingga pembuatan bom molotov yang dilakukan oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab adalah sebuah kejahatan. Ia menekankan pelaku kerusuhan tersebut bukan aktivis atau pejuang demokrasi, melainkan pihak yang ingin menebar kebencian dan kekacauan.

“Ini adalah kejahatan, ini bukan aktivis, bukan pejuang demokrasi, bukan pejuang keadilan, mereka hatinya jahat, they are evil, mereka zalim, mereka ingin membuat kekacauan, mereka ingin adu domba, mereka ingin menghentikan kebangkitan bangsa Indonesia, selalu diberikan pesimisme, diberikan gambar yang menurunkan harapan,” ucap Prabowo.

Selain itu, Prabowo juga menyinggung soal banyaknya kekurangan dan penyimpangan sistemik yang harus diperbaiki. Menurutnya, saat ini Indonesia harus berani mengambil langkah perbaikan dan menghentikan segala sistem yang merugikan.

“Tidak ada pilihan lain untuk selamatkan sekian ratus juta rakyat, kita harus berani perbaiki sistem keliru sistem yang salah, sistem yang memungkinkan kekayaan kita diambil tiap hari tiap bulan dibawa ke luar negeri, dan tidak kembali ke Indonesia ini harus kita hentikan dan akan kita hentikan, saya mohon doa saudara,” tukas Prabowo.

Ia menyatakan dirinya telah berbicara kepada ulama dan tokoh-tokoh agama agar menjaga dan selalu mengingatkan kepada semua masyarakat agar tidak mau diadu domba.

"Saya berharap semua organisasi dengan jalur dengan sayap-sayap dengan jaringan. Saya sudah bicara ke ulama-ulama, saya sudah bicara ke tokoh-tokoh agama, sampaikan ke semua rakyat, sampaikan ke ibu-ibu, bapak-bapak, kasih tahu ke anak-anaknya, jangan mau diadu domba, jangan mau dihasut," pungkas Prabowo.

Baca juga artikel terkait DEMO atau tulisan lainnya dari Rahma Dwi Safitri

tirto.id - Flash News
Reporter: Rahma Dwi Safitri
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama