Menuju konten utama

Prabowo di Rapat Kabinet Perdana: Jangan Ada Proyek Mercusuar!

Selain melarang proyek mercusuar, Prabowo juga meminta para menteri tak membuat program kerja yang seremonial, termasuk jalan-jalan ke luar negeri. 

Prabowo di Rapat Kabinet Perdana: Jangan Ada Proyek Mercusuar!
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato usai dilantik pada sidang paripurna MPR di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/app/YU

tirto.id - Presiden Prabowo Subianto meminta para bawahannya agar tidak membuat proyek pembangunan besar-besaran alias proyek mercusuar. Ia juga meminta bawahannya agar memastikan semua program membawa dampak untuk masyarakat.

Menurut Prabowo, salah satu proyek yang harus diprioritaskan adalah swasembada pangan untuk mengantisipasi perang antarnegara yang dapat terjadi kapan saja.

"Pastikan semua program dan kegiatan di semua kementerian dan lembaga punya kontribusi yang signifikan, terukur, dan sinergi. Pelajari lagi semua proyek, jangan ada proyek yang mercusuar!" ucapnya saat rapat kabinet perdana di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2024).

"Kita harus swaswembada pangan, itu piroritas dasar karena situasi global. Perang besar bisa pecah setiap saat, kita harus jamin kemampuan kita memberi makan rakyat kita sendiri," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menekankan pentingnya hilirisasi. Menurut dia, ada sejumlah menteri yang berperan besar dalam hilirisasi. Beberapa di antaranya, yakni Menteri Investasi, Menteri Bapenas, Menteri ESDM, Menko Perekonomian, dan Dewan Ekonomi Nasional.

Ketua Umum Gerindra itu meminta para menteri tersebut agar segera membuat program kerja agar pendanaan program tersebut dapat segera dirumuskan.

"[Sebanyak] 26 komoditas proyek-proyek vital dan 26 komoditas itu yang harus dihilirasasi, segera dirumuskan, bikin daftar, dan kita segera untuk mencari dana, sehingga kita bisa mulai dalam waktu sesingkat-singkatnya," tutur Prabowo.

Selain itu, ia turut meminta agar para menteri tak membuat program kerja yang seremonial, konferensi, atau jalan-jalan ke luar negeri. Apa lagi, tmabahnya, program berupa studi banding ke luar negeri.

"Mohon dikurangi, kita harus memberi contoh. Fokus kita adalah pembangunan, ekonomi kesejahteraan rakyat ke dalam. Jangan mengada-ada," ucapnya.

Baca juga artikel terkait RAPAT KABINET atau tulisan lainnya dari Muhammad Naufal

tirto.id - Politik
Reporter: Muhammad Naufal
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Irfan Teguh Pribadi