Menuju konten utama

Prabowo Beri Arahan Imbas Kasus Patwal RI 36 Raffi Ahmad Arogan

Kepala PCO, Hasan Nasbi, mengatakan, Prabowo meminta Seskab, Teddy Indra Wijaya, untuk menegur usai dugaan aksi arogan pengawal mobil dinas RI 36 viral.

Prabowo Beri Arahan Imbas Kasus Patwal RI 36 Raffi Ahmad Arogan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menyapa wartawan setibanya di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024). Presiden Terpilih Prabowo Subianto memanggil sejumlah tokoh yang diyakini bakal menjadi wakil menteri untuk pemerintahan baru ke depan. ANTARA FOTO/Fauzan/YU

tirto.id - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO), Hasan Nasbi, mengatakan, Presiden Prabowo telah memberikan arahan kepada Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, untuk menegur Utusan Khusus Presiden, Raffi Ahmad, agar tidak arogan di masa depan.

Ucapan Hasan menanggapi beredar video sikap arogan petugas pengawal (patwal) mobil dinas dengan plat mobil RI 36 yang viral di media sosial beberapa waktu lalu.

"Pak Prabowo sudah ngasih arahan melalui Seskab ya, Pak Mayor Teddy, sudah menyampaikan," kata Hasan Nasbi usai mengikuti pelantikan pejabatan Kementerian Komunikasi dan Digital di Jakarta Pusat, Senin (13/1/2025).

Hasan mengaku, aksi arogansi patroli pengawalan (patwal) pejabat tidak akan terulang karena sudah ada prosedur tetap dalam berlalu lintas agar arogansi tidak terulang.

"Mereka masing-masing mobil punya protap," ujar Hasan Nasbi.

Sebelumnya, beredar video kendaraan patwal mobil dinas dinilai bersikap arogan dalam mengawal kendaraan dinas RI 36. Utusan Khusus Presiden Bidang Generasi Muda dan Pekerja Seni, Raffi Ahmad, mengakui mobil RI 36 adalah mobil dinas miliknya.

"Bahwa benar adanya mobil tersebut kendaraan yang saya gunakan, namun pada saat kejadian, saya sedang tidak berada di dalam mobil karena pada saat itu mobil berplat RI 36 sedang dalam posisi menjemput saya untuk menuju agenda rapat selanjutnya," kata Raffi dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu (11/1/2025) sebagaimana dikutip Antara.

Raffi menegaskan, dirinya tidak berada dalam kendaraan tersebut untuk keperluan dinas kenegaraan. Ia mengaku, mobil tersebut tengah dalam perjalanan menjemputnya usai mengambil beberapa berkas penting sebelum melanjutkan ke rapat berikutnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Lalu Lintas POlda Metro Jaya, AKBP Argo Wiyono, meminta maaf atas aksi anggota mereka yang dinilai arogan. Ia mengatakan, kejadian dugaan arogansi tersebut terjadi pada Rabu (8/1/2025) pukul 16.30 WIB. Kala itu, ada penambal jalan yang berhenti di laju tengah sehingga mobil taksi Alphard itu menghindar ke kanan.

Namun, di saat bersamaan, ada kendaraan di sebelah kanan yakni Suzuki Ertiga putih sama-sama hendak maju sehingga hampir terjadi senggolan. Taksi Alphard terlihat jeda agak lama dan sempat berdebat sehingga memicu kemacetan.

"Saat itu personel pengawal segera berinisiatif untuk melerai dan meminta kendaraan Taxi Alphard agar segera maju sehingga tidak menimbulkan kemacetan, saat itu terlihat gestur (gerak anggota tubuh) dari anggota sambil menunjuk seolah arogan, " ucap Argo.

Argo juga menambahkan selanjutnya Ditlantas Polda Metro Jaya juga akan mencari pengemudi Taxi Alphard untuk meminta klarifikasi.

"Apakah ada tindakan atau ucapan dari personel Ditlantas yang dianggap tidak sopan atau arogan," ungkapnya.

Baca juga artikel terkait KINERJA KEPOLISIAN atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Hukum
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Andrian Pratama Taher