tirto.id - Polisi melakukan pemeriksaan kepada Muhammad Arief Subhan, selaku sopir bus pariwisata yang terlibat kecelakaan beruntun di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025) malam
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Timur, Kombes Komaruddin, mengatakan pemeriksaan awal kepada sopir bus sudah dilakukan Rabu malam. Selain itu, telah dilakukan juga tes urine kepada Muhammad Arief Subhan.
"Pagi ini dilakukan pemeriksaan setelah semalam dilakukan interogasi awal dan tes kesehatan termasuk urine," ungkap Komaruddin saat dikonfirmasi reporter Tirto, Kamis (9/1/2025).
Di sisi lain, Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha, mengungkapkan saat peristiwa kecelakaan terdapat 46 penumpang di dalam bus. Jika dirinci, kata Andi, terdiri dari 39 siswa, tiga guru, dua sopir, dan dua kru bus.
Menurut Andi, dari peristiwa kecelakaan itu menyebabkan empat orang meninggal dunia. Sampai saat ini, kata Andi, masih ada dua orang luka berat dan dua orang luka sedang menjalani perawatan medis.
"Dua orang masih di RSB Batu karena luka sedang dan di RSSA Kota Malang ada dua korban luka berat," tutur Andi kepada reporter Tirto.
Sebelumnya, empat orang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kecelakaan lalu lintas bus pariwisata yang terjadi di Jalan Raya Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025) malam. Terdapat pula satu korban menderita luka berat dan sembilan lainnya mengalami luka ringan.
Kapores Batu, AKBP Andi Yudha Pranata, mengatakan kecelakaan terjadi sekitar pukul 19.15 WIB. Kejadian itu diduga karena bus pariwisata asal Bali tersebut mengalami rem blong ketika melintas di Jalan Raya Beji. Akibatnya, bus menabrak enam kendaraan roda empat dan 10 kendaraan roda dua
"Busnya dari Bali, sementara penyebabnya diduga rem blong tapi kami masih mempelajari atau mendalami lagi," ujar Andi dilansir dari Antara.
Diketahui, bus pariwisata bernomor polisi DK 7942 GB itu mengangkut penumpang asal SMK TI Bali Global Badung dalam rangka kunjungan industri ke beberapa daerah, yakni Semarang, Yogyakarta, dan Malang.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Bayu Septianto