Menuju konten utama

Polisi Kesulitan Identifikasi Jasad Korban Mutilasi di Garut

Kasi Humas Polres Garut, menjelaskan identifikasi oleh tim Inafis sudah dilakukan. Namun, tidak ada data kependudukan yang terdeteksi dari jasad korban.

Polisi Kesulitan Identifikasi Jasad Korban Mutilasi di Garut
Ilustrasi jenasah. foto/istockphtoo

tirto.id - Penyidik Polres Garut mengaku identitas dari korban mutilasi yang dilakukan tersangka E masih belum diketahui. Bahkan, hingga saat ini tidak ada keluarga yang melaporkan kehilangan sanak saudaranya.

Kasi Humas Polres Garut, Iptu Adi Susilo, menjelaskan identifikasi oleh tim Inafis sudah dilakukan. Namun, tidak ada data kependudukan yang terdeteksi dari jasad korban.

"Sementara belum teridentifikasi. Iya [oleh inafis juga] tidak teridentifikasi," kata Adi saat dikonfirmasi Tirto, Sabtu (6/7/2024).

Dijelaskan Adi, sampai saat ini tersangka E masih menjalani observasi kejiwaan di RS Sartika Asih, Bandung, Jawa Barat.

Penyidik, kata Adi, masih belum bisa meminta keterangan tersangka. Maka itu, penyidik harus menunggu hasil observasi kejiwaan dari kedokteran.

"Belum bisa [ditanya], masih ngga nyambung ketika diperiksa," tutur Adi.

Diberitakan sebelumnya, polisi membenarkan bahwa pelaku mutilasi di Garut yang diduga orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) sempat mencicipi daging korban. Hal itu disaksikan oleh warga sekitar yang juga sempat memvideokannya.

"Iya betul menurut saksi itu begitu. Bukan dimakan bahasanya, mencicipi lah," tutur Kasi Humas Polres Garut Adi Susilo saat dihubungi Tirto, Rabu (3/7/2024).

Peristiwa mutilasi diketahui warga karena tersangka E melakukannya di pinggir jalan dan memasukkan beberapa bagian tubuh korban ke dalam karung. Berdasarkan keterangan warga setempat, pelaku dan korban terakhir terlihat pagi hari berjalan bersamaan.

Warga sekitar juga menjelaskan bahwa keduanya sama-sama ODGJ. Kendati demikian, pelaku tidak pernah mengamuk meski berstatus ODGJ.

Baca juga artikel terkait KASUS MUTILASI atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Flash news
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi