Menuju konten utama

Erick Thohir Tak Lihat Pabrik Baterai EV Hyundai-LG Ancam IBC

IBC menjalankan bisnis mulai dari memproduksi baterai hingga mengolah kembali limbah baterai kendaraan listrik.

Erick Thohir Tak Lihat Pabrik Baterai EV Hyundai-LG Ancam IBC
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) menyampaikan paparan pada rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Rapat tersebut membahas tentang evaluasi kinerja BUMN dan progres program restrukturisasi BUMN. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/tom.

tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tidak melihat pabrik baterai kendaraan listrik(electric vehicle/EV) milik PT Hyundai-LG Industry (HLI) Green Power di Karawang, Jawa Barat sebagai ancaman bagi Indonesia Battery Corporation (IBC).

Sebab, menurut Erick, IBC tidak hanya berperan sebagai produsen baterai EV saja, namun juga masuk ke dalam ekosistem baterai EV nasional. Artinya, IBC menjalankan bisnis mulai dari memproduksi baterai hingga mengolah kembali limbah baterai kendaraan listrik.

“Tapi kalau IBC itu kan lebih membangun ekosistemnya dari awal. Dia sebagai investment company yang bisa membantu swap baterai atau recycling baterai. Jadi dia hanya bagian dari ekosistemnya. Jadi investment company bukan operator company,” jelas Erick saat ditemui usai acara Relaunching Yayasan BUMN, di Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Sebaliknya, Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu menilai, semakin banyak investasi di industri baterai, akan semakin bagus.

Perlu diketahui, IBC didirikan melalui patungan dari empat BUMN energi, yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero)/Inalum alias MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam, PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN.

“Ya baterai kan makin banyak yang investasi baterai makin bagus. Tidak hanya kemarin Antam dengan CATL (Contemporary Amperex Technology Co., Ltd., produsen baterai lithium-ion Cina) dan juga diskusi sama Korea, tapi juga Vale melakukan terobosan dengan kerjasama dengan Ford Motor Company dan Volkswagen ya kita jalankan,” jelas Erick.

Selain dengan CATL, IBC pun juga sudah menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution Ltd (LGES). IBC, CATL dan LGES pun membentuk konsorsium untuk memproduksi baterai EV dengan total 400 gigawatt per jam (gigawatt per hour/GWH) pada 2024.

Baca juga artikel terkait KENDARAAN LISTRIK atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Bayu Septianto