Menuju konten utama

Hyundai-LG Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia

Neburut Bahlil, investasi Korea Selatan di Indonesia dalam lima tahun terakhir, dari 2019 hingga 2023 mencapai 14 miliar dolar atau setara Rp200 triliun.

Hyundai-LG Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik di Indonesia
Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia memaparkan realisasi investasi kuartal I 2024 di Jakarta, Senin (29/4/2024). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

tirto.id - Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengatakan Indonesia akan membuka banyak investasi. Hal itu sebagai upaya mewujudkan pesan Presiden Joko Widodo agar investasi di Indonesia bersifat inklusif. Itu ia sampaikan setelah dua perusahaan Korea Selatan, Hyundai dan LG, berinvestasi di bidang kendaraan elektronik.

"Investasi ini lebih banyak mengarah ke sektor hilirisasi sesuai arahan presiden kepada kami agar investasi inklusif, tidak hanya dikuasai negara tertentu tapi harus mendatangkan banyak negara," kata Bahlil saat memberikan sambutan dalam acara peresmian Ekosistem Baterai dan Kendaraan Listrik Korea Selatan di Indonesia: Visi Menjadi Kenyataan PT Hyundai LG Indonesia (HLI) di Karawang, Rabu (3/7/2024).

Bahlil menyampaikan bahwa investasi Korea Selatan di Indonesia dalam lima tahun terakhir, dari 2019 hingga 2023 mencapai 14 miliar dolar atau setara Rp200 triliun.

Dia memuji keberadaan Korea Selatan yang menurutnya konsisten dalam berinvestasi di Indonesia. Bahlil menyebut Korea Selatan juga ikut menyuntikkan dana sebesar 4 miliar dolar untuk Lotte Chemical di Cilegon.

"Salah satu buktinya investasi dari Korea Selatan ini Lotte Chemical, investasinya US$ 4 miliar di Cilegon, yang tahun 2016 sempat mangkrak, sekarang sudah mau selesai, jadi Maret 2025 sudah melakukan produksi," kata dia.

Dalam paparannya, Bahlil juga menyampaikan bahwa keberadaan PT Hyundai LG Indonesia (HLI) di Karawang menjadikan Indonesia sebagai negara pertama yang membangun hilirisasi dari nikel mentah menjadi pabrik mobil listrik.

"Setelah kami diskusi, kami tanya apakah di dunia sudah ada belum membangun ekosistem baterai mobil yang terintegrasi dari hulu, dari tambang sampai ke mobil, ternyata belum ada dan kita Indonesia yang pertama untuk melakukan hal ini," kata Bahlil.

Selain dengan Hyundai-LG, kata Bahlil ada pula Contemporary Amperex Technology Co. Limited, atau disingkat CATL yang membangun perusahaan hilirisasi dari proses pengolahan nikel mentah hingga menjadi pabrik mobil listrik di Indonesia.

"Jadi kalau kedua-duanya bisa jalan maka saya yakinkan bahwa InsyaAllah atas perintah presiden, Indonesia menjadi salah satu negara pemain ekosistem baterai mobil khususnya yang berbahan baku dari nikel," pungkasnya.

Baca juga artikel terkait PABRIK BATERAI atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi