tirto.id - Presiden Joko Widodo sempat mengeluhkan harga bawang putih kepada Menteri Perdagangan M. Luthfi. Hal tersebut terungkap ketika Jokowi berdialog dengan sejumlah petani bersama Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, serta Bupati Temanggung Muhammad Al Khadziq.
Aksi tersebut berawal ketika Jokowi berdiskusi dengan petani usai penanaman bawang merah di Desa Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung, Selasa (14/12/2021). Dalam dialog tersebut, Jokowi mendengar kabar bahwa harga bawang putih petani turun karena adanya impor saat musim panen. Jokowi langsung menelpon Luthfi.
“Pak Menteri, ini saya dengan para petani di Temanggung. Keluhan mereka semuanya sama, pada saat panen bawang putih itu impornya justru masuk, keluhannya selalu itu,” kata Jokowi kepada Mendag Luthfi melalui sambungan telepon seperti tertulis dalam rilis.
Luthfi yang mendengar keluhan warga langsung bertindak. Ia mengaku akan mengirim anggotanya untuk memeriksa kabar tersebut. "Saya akan kirim tim untuk mengecek, Bapak," jawab Mendag.
Jokowi Resmikan 4 Embung di Jawa Tengah
Selain itu, Jokowi juga meresmikan 4 embung dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Keempat embung tersebut adalah Embung Bansari yang ada di Kabupaten Temanggung, Embung Dukun dan Embung Pagergunung yang ada di Kabupaten Magelang, serta Embung Tlogoguwo yang ada di Kabupaten Purworejo. Usai peresmian, Jokowi mengaku meresmikan embung dari total 66 embung yang dibangun pemerintah selama 2021.
“Pagi hari ini saya datang ke Kabupaten Temanggung untuk meresmikan empat embung yang telah kita bangun dari 66 embung yang kita bangun di tahun 2021," ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya usai peresmian yang dipusatkan di Embung Bansari, Kecamatan Bansari, Kabupaten Temanggung.
Presiden Jokowi berharap embung-embung tersebut bisa bermanfaat bagi produktivitas pertanian, penyediaan air baku, hingga potensi pariwisata bagi masyarakat sekitar.
“Kita harapkan dengan telah siapnya embung-embung yang ada, produktivitas pertanian bisa lebih baik dan juga bisa juga airnya dipakai untuk air baku di rumah-rumah, serta untuk pariwisata masyarakat," ungkap mantan Wali Kota Solo itu.
Mengacu pada informasi dari Kementerian PUPR, Embung Bansari memiliki kapasitas tampung 8.588 meter kubik dengan luas genangan 0,56 hektar dan dibangun dengan biaya Rp9,2 miliar. Sedangkan Embung Dukun memiliki kapasitas tampung 16.395 meter kubik dengan luas genangan 0,578 hektar dan dibangun dengan biaya Rp8,4 miliar.
Embung Pagergunung diketahui memiliki kapasitas tampung 7.500 meter kubik dengan luas genangan 0,32 hektar dan dibangun dengan biaya Rp4,2 miliar. Sementara Embung Tlogoguwo memiliki kapasitas tampung 15.775 meter kubik dengan luas genangan 0,573 hektar dan dibangun dengan biaya Rp11,6 miliar.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Abdul Aziz