Menuju konten utama

Pertumbuhan Kredit Agustus 1,04%, BI Sebut Permintaan Belum Pulih

Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit Agustus 2020 hanya mencapai 1,04 persen year on year (yoy).

Pertumbuhan Kredit Agustus 1,04%, BI Sebut Permintaan Belum Pulih
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan keterangan pers hasil rapat dewan gubernur BI bulan Januari 2020 di Jakarta, Kamis (23/1/2020). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay.

tirto.id - Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit Agustus 2020 hanya mencapai 1,04 persen year on year (yoy). Angka ini memburuk dari posisi Juli 2020 yang sudah melambat di angka 1,5 persen secara yoy.

Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan perlambatan kredit perbankan ini disebabkan karena permintaan yang belum pulih. Dunia usaha dan masyarakat, katanya, belum banyak yang berminat memiliki kredit di tengah pandemi COVID-19 yang masih menimbulkan ketidakpastian.

“Lebih banyak faktor permintaan pandemi COVID-19. Kegiatan ekonomi indikasinya baru membaik. Masalah kebutuhan kredit, permintaan belum kuat,” ucap Perry dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi XI DPR RI, Senin (28/9/2020).

Perry menambahkan saat ini likuiditas perbankan berada dalam posisi cukup bahkan bisa disebut berlebih. Suku bunga juga sudah diturunkan hingga mencapai level 4 persen.

Meski dari sisi suplai tidak ada masalah, ia mengakui juga ada faktor lain yang membuat penyaluran kredit tumbuh melambat.

Pasalnya, bank menghadapi risiko yang lebih tinggi di tengah pandemi COVID-19 terutama berkaitan kredit bermasalah alias non performing loan (NPL).

Hal ini juga yang menyebabkan suku bunga kredit tampak lamban untuk turun. Ia mencontohkan suku bunga deposito turun hingga 134 basis poin tetapi suku bunga kredit hanya 83 basis poin jika dibandingkan antara Juli 2019 sampai dengan Agustus 2020.

“Faktor risiko kredit. Keperluan perbankan melakukan pencadangan. Itu kenapa penurunan suku bunga kredit tidak secepat dana,” ucap Perry.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN KREDIT atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Maya Saputri