Menuju konten utama

Pertolongan Pertama Anak Demam Malam Hari Menurut Dokter

Rekomendasi obat demam untuk anak dan bagaimana pertolongan pertama untuk anak yang demam di malam hari?

Pertolongan Pertama Anak Demam Malam Hari Menurut Dokter
Ilustrasi anak demam. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Orang tua perlu mengetahui cara memberikan pertolongan pertama yang direkomendasikan dokter saat anak demam di malam hari.

Anak-anak lebih rentan terkena demam karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Demam tinggi biasanya berada pada kisaran 38,9 - 40°C.

Demam tinggi biasanya disebabkan sejumlah masalah seperti flu biasa atau infeksi virus lainnya, tetapi ini biasanya tidak mengindikasikan masalah serius. Sebaliknya, infeksi serius mungkin tidak menyebabkan demam, dan dapat menunjukkan suhu tubuh yang tidak normal, terutama pada bayi.

Demam juga dapat menyebabkan menggigil karena tubuh mencoba menghasilkan panas tambahan, sehingga suhu tubuh menjadi lebih tinggi. Anak juga dapat berkeringat karena tubuh melepaskan panas ekstra ketika suhu mulai turun.

Gleneagles Hospital menulis, orang tua juga diharapkan tidak panik jika demam anak lebih tinggi di malam hari. Suhu tubuh meningkat secara alami di malam hari, sehingga demam ringan di siang hari dapat dengan mudah melonjak saat tidur.

Dalam kebanyakan kasus, demam sendiri tidak berbahaya dan akan mereda dalam 3 - 5 hari. Untuk itu, buatlah anak tetap nyaman dan biarkan tubuh melakukan tugasnya dalam melawan demam secara alami.

Pertolongan Pertama Anak Demam Malam Hari

Dokter anak bersertifikat dan anggota American Academy of Pediatrics, Vincent Iannelli pada laman Very Well Family menjelaskan bahwa jika orang tua mendapati anak mengalami demam di malam hari, orang tua dianjurkan tidak membangunkan anak yang sedang tertidur.

Sebagai gantinya, lakukan sejumlah cara pertolongan pertama anak demam di malam hari berikut ini agar mereka dapat beristirahat dengan nyaman.

1. Memahami demam

Penting untuk diingat bahwa demam didefinisikan pada anak-anak sebagai suhu rektal 38 derajat Celsius atau lebih tinggi, yang merupakan gejala penyakit tertentu atau bisa juga karena adanya infeksi virus maupun bakteri.

Pada bayi dan balita, demam adalah gejala penyakit virus dan bakteri yang umum terjadi seperti croup, flu, pilek, gastroenteritis, infeksi telinga, bronkiolitis, dan infeksi saluran kemih.

Meskipun demam dapat membuat orang tua menjadi sangat khawatir, cobalah untuk mengingat bahwa demam adalah bagian normal dari respons kekebalan tubuh.

Demam berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dengan merangsang produksi sel darah putih (seperti limfosit sel-T) yang secara aktif menargetkan, mengendalikan, dan menetralkan infeksi.

Terlepas dari fakta bahwa demam adalah reaksi kekebalan tubuh, demam tinggi dapat membuat anak merasa sangat menderita, jadi ada alasan yang baik untuk melakukan semua yang orang tua bisa untuk meredakannya.

Demam yang lebih rendah dari 38,8 derajat Celsius umumnya tidak memerlukan perawatan. Jika demam anak lebih tinggi dari itu, maka orang tua harus mempertimbangkan untuk menggunakan penurun panas untuk menurunkannya, terutama jika anak merasa tidak nyaman.

Salah satu hal yang terjadi saat tidur adalah respons demam yang lebih baik. Artinya, meskipun suhu tubuh meningkat, tubuh lebih aktif fokus untuk melawan infeksi.

Namun, perlu diingat, saat demam dengan suhu tubuh mencapai 38 derajat Celsius atau lebih, maka kejang dapat terjadi kapan saja.

Kejang saat demam ditandai dengan gemetar, berkedut, atau kejang-kejang dan dapat berlangsung selama 15 detik hingga 15 menit. Pada kebanyakan kasus, kejang akan terjadi dalam waktu 24 jam setelah timbulnya demam.

Kejang saat demam umumnya tidak berbahaya tetapi orang tua harus mencari perawatan medis atau memanggil ambulans jika kejang disertai dengan muntah, leher kaku, kesulitan bernapas, mengantuk, atau jika berlangsung lebih dari lima menit. Orang tua harus memberi tahu penyedia layanan kesehatan anak sesegera mungkin setelah kejang.

2. Jaga agar anak tetap terhidrasi

Demam dapat menyebabkan si kecil kehilangan cairan dengan cepat dan mengalami dehidrasi. Hal ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan memburuknya gejala. Untuk menghindarinya, berikan cairan seperlunya agar anak tetap terhidrasi dengan baik.

Air, kaldu, hingga jus sangat direkomendasikan. Jika ada tanda-tanda dehidrasi, maka dapat menggunakan larutan rehidrasi oral seperti Pedialyte.

Jika anak masih menyusui, susui anak lebih sering. ASI juga menyediakan antibodi untuk membantu anak melawan infeksi, sementara kontak kulit ke kulit akan membantu menghibur anak.

3. Cobalah penurun demam

Tylenol anak-anak (acetaminophen) atau Motrin anak-anak atau Advil (ibuprofen) biasanya akan berhasil untuk menurunkan demam pada anak.

Meskipun acetaminophen dapat digunakan pada anak-anak usia 2 bulan, ibuprofen hanya dapat digunakan pada anak-anak berusia 6 bulan ke atas.

Jika anak lebih muda dari 3 bulan, atau orang tua tidak yakin dengan dosisnya, bicarakan dengan apoteker atau dokter anak sebelum memberikan obat apa pun.

Untuk anak-anak yang muntah atau tidak dapat menggunakan obat oral, supositoria penurun demam juga tersedia tanpa resep.

4. Gunakan pereda demam hanya jika diperlukan

Tidak semua demam perlu diobati. Menurut AAP, penurun demam hanya diperlukan jika demam menyebabkan ketidaknyamanan, biasanya di atas 38,8 atau 39,4 derajat Celsius. Jika orang tua memutuskan untuk menggunakannya, berikan sesaat sebelum tidur untuk membantu tidur nyenyak.

Ingatlah bahwa penurun demam hanya menurunkan suhu dua hingga tiga derajat. Jika anak mengalami demam tinggi, penurun panas tidak akan membuat demam hilang sepenuhnya, tetapi harus cukup menurunkannya sehingga anak akan lebih nyaman. Hindari pengobatan yang sudah ketinggalan zaman atau tidak terbukti.

AAP juga menyarankan untuk tidak mandi alkohol, kompres es, sebab hal itu bisa membuat demam menjadi semakin tinggi yang dapat lebih berbahaya pada anak.

Orang tua juga tidak dianjurkan memberikan kompresan pendingin kepada anak tanpa terlebih dahulu memberikan pereda demam. Hal itu dapat menyebabkan menggigil dan justru dapat meningkatkan suhu tubuh.

Jika orang tua memilih untuk mengompres anak, gunakan air hangat, bukan air dingin. Suhu air yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh normal tidak masalah.

Orang tua tidak boleh memberikan aspirin kepada anak kecuali di bawah arahan khusus dari dokter anak. Penggunaan aspirin pada anak-anak dengan infeksi virus telah dikaitkan dengan sindrom Reye, suatu kondisi yang jarang terjadi tetapi berpotensi mengancam jiwa.

5. Cara memakaikan baju anak yang demam di malam hari

Penting untuk memakaiakn anak pakaian yang tipis di malam hari saat mereka demam. Meskipun naluri pertama orang tua mungkin bilang untuk membungkus anak ketika mereka sakit, hal ini hanya akan menambah ketidaknyamanan mereka.

Jika suhu ruangan nyaman (antara 21 dan 73 derajat Celsius), lebih baik memakaikan anak pakaian yang tipis. Memaksakan anak berkeringat bukanlah cara yang baik untuk mengatasi demam, dan hal ini dapat menyebabkan anak sulit tidur.

6. Kapan harus membangunkan anak

Wajar jika orang tua khawatir ketika anak demam. Jika anak dapat tertidur, jangan membangunkan anak hanya untuk mengukur suhu tubuhnya atau memberi mereka obat demam.

Kecuali jika gejalanya cukup parah sehingga memerlukan kunjungan ke ruang gawat darurat, tidur nyenyak lebih penting untuk proses penyembuhan daripada memantau suhu tubuh mereka.

Ada beberapa pengecualian untuk aturan ini. Misalnya, jika anak tidur gelisah, mereka dapat beristirahat lebih baik setelah dosis Tylenol, Motrin, atau Advil di malam hari. Demikian pula, jika anak bernapas lebih cepat dari biasanya atau tidak teratur, orang tua mungkin ingin memeriksa suhu tubuh mereka untuk memutuskan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan.

7. Kapan harus menghubungi dokter

Biasanya, demam dapat ditangani di rumah dengan perawatan suportif dan penurun demam.

Namun, ada kalanya orang tua perlu untuk menghubungi penyedia layanan kesehatan anak atau mengunjungi fasilitas perawatan darurat atau darurat. Secara umum, orang tua perlu menghubungi dokter atau mencari perawatan darurat jika menghadapi kondisi seperti ini:

  • Anak berusia dua bulan ke bawah dan memiliki suhu 38 derajat Celsius atau lebih. Demam apa pun pada bayi baru lahir dianggap sebagai keadaan darurat.
  • Anak berusia tiga hingga enam bulan dan memiliki suhu 38,3 derajat Celsius atau lebih.
  • Anak berusia di atas enam bulan dan memiliki suhu 38,8 derajat Celsius atau lebih tinggi selama lebih dari dua hari.
  • Anak memiliki lengan dan kaki yang gemetar, kesulitan bernapas, dan mata yang berputar ke belakang. Ini adalah tanda-tanda kejang demam. Meskipun sebagian besar relatif tidak berbahaya, kejang yang berulang atau berlangsung selama lebih dari 10 menit harus diwaspadai.
  • Orang tua mengalami kesulitan membangunkan anak.
  • Anak berusia di bawah dua tahun dan memiliki suhu setidaknya 38 derajat Celsius selama lebih ari 24 jam.
  • Anak berusia di atas dua tahun dan memiliki suhu setidaknya 38 derajat Celsius selama lebih dari 72 jam.

Baca juga artikel terkait GAYA HIDUP atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari