Menuju konten utama

Pertamina Jajaki Kerja Sama Perusahan Migas Abu Dhabi

Pertamina dengan The Abu Dhabi National Oil Company akan menentukan bidang yang akan dikerjasamakan pada akhir 2019.

Pertamina Jajaki Kerja Sama Perusahan Migas Abu Dhabi
Petugas mengendarai sepeda saat melakukan pengecekan Refinery Unit V, Balikpapan, Kalimantan Timur, Senin (22/7/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - PT Pertamina menjajaki peluang kerja sama migas dengan The Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC).

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Comprehensive Strategic Framework (CSF) antara Sultan Ahmed Al Jaber, Menteri Negara UEA, CEO ADNOC Group, dan Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati di Istana Bogor, Rabu (24/7/2019).

Setelah penandatanganan perjanjian, dilakukan pertukaran dokumen dengan disaksikan Putra Mahkota Abu Dhabi dan Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata UEA, H.R.H. Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan dan Presiden Joko Widodo.

Dengan perjanjian ini, Pertamina dan ADNOC akan melihat peluang bekerja sama untuk seluruh mata rantai bisnis migas baik di Uni Emirat Arab, Indonesia serta internasional.

Proyek yang menjadi pertimbangan termasuk partisipasi di sektor hulu migas UAE, kilang, petrokimia, LNG, LPG, Avtur dan bisnis ritel migas di Indonesia.

Dirut Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, saat ini perusahaannya terus memperluas bisnisnya di luar negeri dan memasarkan berbagai jenis produk seperti bahan bakar, pelumas, LPG, LNG, dan petrokimia.

Dari kerja sama tersebut, Pertamina berencana untuk mengembangkan kapasitas kilang tambahan 1 MMBPD melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) and Grass Root Refineries (GRR).

Sejauh ini, Pertamina memiliki enam kilang minyak dengan kapasitas produksi 1,1 juta barel minyak per hari (mmbpd) dan sedang mengembangkan energi baru dan terbarukan dari berbagai sumber potensial di Indonesia.

"Kemitraan dengan ADNOC akan menjadi tonggak penting bagi Pertamina untuk mengamankan pasokan energi dari luar negeri. Minat ADNOC untuk berpartisipasi dalam bisnis migas di Indonesia merupakan dukungan yang sangat berarti bagi Pertamina untuk memastikan availability and accessibility energi bagi masyarakat Indonesia," kata dia lewat rilis kepada Tirto, Rabu (24/7/2019).

Ke depan, kata dia, tim kerja dari kedua pihak bakal mengadakan pertemuan selama beberapa bulan mendatang untuk mengevaluasi dan menyeleksi bidang-bidang utama untuk kolaborasi strategis di seluruh aset dan portofolio proyek kedua perusahaan.

Nicke berharap opsi kerja sama kolaborasi yang lebih spesifik akan disepakati untuk dieksekusi pada akhir 2019.

ADNOC adalah group energi dan petrokimia terkemuka di dunia dengan produksi harian sekitar 3 juta barel minyak dan 10,5 kaki kubik gas alam.

Dengan 14 anak perusahaan spesialis dan perusahaan patungan, ADNOC adalah katalis utama untuk pertumbuhan dan diversifikasi UEA.

Sementara bagi ADNOC, memitraan ini akan menjadi langkah baru transformasi di seluruh bidang dan program penciptaan nilai dalam pengembangan energi dan petrokimia. Selain itu, juga untuk memastikan ADNOC tetap menjadi perusahaan yang tangguh dan fleksibel yang dapat memanfaatkan sepenuhnya peluang dan trend pasar yang sedang berkembang.

Transformasi ini didorong oleh pendekatan kemitraan strategis yang diperluas dan investasi bersama, serta pengelolaan portofolio bisnis, aset, dan modal ADNOC yang lebih proaktif.

Baca juga artikel terkait PERTAMINA atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Bisnis
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Zakki Amali