tirto.id - Direktur Utama PT Pertamina, Elia Massa Manik menyatakan perusahaannya akan serius menggarap bisnis petrokimia. Menurut dia, Pertamina harus segera berfokus mempersiapkan produk turunan migas yang memiliki nilai tambah untuk pengembangan bisnis BUMN itu di masa mendatang.
"Kita putuskan itu [bisnis petrokimia] salah satu road map baru yang akan kita launching. Itu janji saya di satu tahun masa jabatan, untuk sejarah Pertamina ke depan," kata Elia di kantor Pertamina, Jakarta, Senin (12/3/2018).
Elia mengeluhkan, saat ini mayoritas bisnis utama Pertamina masih berkaitan dengan Bahan Bakar Minyak (BBM). Padahal, nilai produk BBM mudah dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak mentah dunia.
"Kita enggak punya value added product (produk dengan nilai tambah). Petrokimia tidak punya. Kalau lihat itu sedih. Kita masih 90 persen jual BBM," ujar dia.
Menurut Elia, apabila kondisi tersebut terus berlangsung, Pertamina sulit berkembang dan terus tertinggal oleh pesaing dari negara lain. Dia mencontohkan Malaysia dan Vietnam telah bersiap menggarap bisnis petrokimia sejak lima tahun lalu.
"Kami harus berketetapan hati merealisasikan ini (menggarap bisnis petrokimia). Kenapa? Karena itu penting, produk yang bisa menghasilkan nilai stabil," kata Elia.
Elia menambahkan Pertamina perlu melakukan banyak inovasi untuk meningkatkan kualitas produk, terutama untuk petrokimia. Selain itu, Pertamina perlu segera menuntaskan sejumlah masalah yang memicu inefisiensi.
"Kalau tiap hari kita melakukan perbaikan, untuk ambil keputusan dengan berdiskusi, buat konsep, dan eksekusi, di 2018 saya harap bisa demonstrasikan. Teman yang punya project, detailnya harus lebih baik dari tahun sebelumnya," kata Elia.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Addi M Idhom