Menuju konten utama

Perjalanan Dua Dekade USB Menghubungkan Gawai

Lebih dari 20 tahun perjalanan USB menemani berbagai macam perangkat atau gawai yang saling terhubung.

Perjalanan Dua Dekade USB Menghubungkan Gawai
Ilustrasi perangkat komputer yang menggunakan USB. Getty Images/iStockphoto

tirto.id - Bagaimana cara menghubungkan suatu komputer ke perangkat lainnya? Beberapa perangkat dapat dengan mudah mengandalkan teknologi nirkabel seperti Wi-Fi, Bluetooth atau Infrared untuk berkomunikasi antar perangkat termasuk ke komputer.

Namun tidak semua perangkat dibekali teknologi nirkabel. Hanya beberapa saja yang dianggap memberi efisiensi dan cocok diterapkan. Penggunaan kabel berkonektor masih menjadi andalan. Jika menengok bagian belakang PC terutamanya yang lawas dapat memberi gambaran tentang berbagai macam port serial dan paralel yang cukup banyak, berbeda ukuran bentuk dan fungsi. Masing-masing diperuntukkan terbatas dan tidak bisa dijalankan bersamaan.

Dari banyaknya jenis konektor tersebut, jenis konektor USB, (Universal Serial Bus), menjelma menjadi yang paling menonjol serta populer dalam beberapa dekade ini. USB memungkinkan komunikasi antar perangkat dan pengendali host seperti PC. USB tak hanya sekadar punya fungsi konektor, tetapi membawa data dengan kecepatan tinggi sekaligus tenaga listrik.

Berbagai perangkat penunjang seperti kamera digital, keyboard, tetikus (mouse), hard disk eksternal, printer, flash disk dan lainnya dapat terhubung dan menjalankan fungsinya dalam satu jenis konektor. Semuanya bersifat plug and play, tanpa harus menghidupkan ulang komputer ketika ada penambahan perangkat. USB kemudian menjadi semacam standardisasi konektor yang sukses menjawab kesulitan terdahulu dengan terlalu banyaknya jenis konektor per perangkat.

Terciptanya USB dapat dilacak ketika Ajay Bhatt dari Intel mendirikan USB-IF atau USB Implementers Forum, Inc. Dilansir dari AllUSB.com organisasi ini terdiri dari pemimpin industri seperti Intel, Microsoft, Compaq, LSI, Apple dan Hewlett-Packard. Sejak 1994, teknologi USB pertama mulai dikembangkan.

Lahirnya USB yang disepakati oleh para petinggi produsen komputer ini tujuannya untuk menyederhanakan berbagai port yang telah ada agar menjadi satu, sekaligus menutup kekurangan port sebelumnya sehingga lebih efisien. Satu port USB bisa menangani hingga 127 perangkat sekaligus.

Pada akhir 1995, USB versi 1.0 atau yang disebut Full Speed USB memulai debutnya. USB ini memiliki kemampuan transmisi data maksimum sampai 12 Mbps. Muncul versi revisi selanjutnya dan dinamai USB 1.1, meski memiliki kemampuan transmisi data yang sama, tetapi memiliki kemampuan untuk dapat beroperasi juga di kecepatan rendah. USB 1.1 kemudian lebih dikenal di pasaran karena lebih efisien.

Infografik semua akan usb pada waktunya

iMac G3 pada 1998 tercatat sebagai komputer pertama yang menghentikan penggunaan port serial dan paralel dan beralih penuh dengan menyediakan USB. Hal ini makin membantu membuka jalan bagi pasar perangkat memakai USB dan tidak lagi menggunakan port atau konektor lainnya. Segala kemudahan yang ditawarkan memuluskan jalan meraih kemenangan atas jenis port lainnya. Pada era 2000, versi USB mendapat pengembangan teknologi yang lebih maju. Kali ini dengan nama USB 2.0 atau umum disebut High-Speed USB. USB 2.0 mampu membawa data sebesar 480 Mbps dan dapat beroperasi pada dua kecepatan rendah 12 Mbps dan 1,5 Mbps

Kecepatan rendah tetap dibutuhkan karena terutamanya untuk mengoperasikan perangkat semacam tetikus (mouse) yang membutuhkan bandwidth lebih sedikit. USB 2.0 sudah menawarkan fitur plug and play untuk makin mendukung perangkat multimedia dan media penyimpanan eksternal terhubung ke komputer. Juga menambahkan dukungan untuk bisa menjadi penyalur daya listrik pada smartphone, kamera dan lain sebagainya yang berbasis USB 2.0.

Fitur lainnya pada USB 2.0 seperti adanya USB On-The-Go (USB OTG) yang memungkinkan perangkat smartphone bertindak sebagai pembaca data atau komputer dari perangkat yang dipasang pada smartphone. Versi USB 3.0 mulai hadir di pasaran terutamanya pada 2010. Pada versi terbaru kali ini, USB berjuluk Super-Speed ini mampu mentransfer data hingga 5 Gbps.

Teknologi USB 3.0 dapat mengunggah dan mengunduh file secara bersamaan dari jalur lalu lintas di dalam kaber yang telah dibedakan. Salah yang terbaru adalah versi USB 3.1, pengembangan lanjutan dari USB 3.0 yang kali ini berjuluk Superspeed+. Perangkat yang memakai teknologi ini mampu mentransfer data hingga menembus 10 Gbps. Kegunaannya dapat makin dirasakan ketika untuk memindahkan data antar perangkat yang berukuran besar. Perangkat dengan dukungan USB 3.1 ini masih bisa membaca versi USB yang lebih rendah dari 3.0, 2.0 sampai 1.1.

Konektor USB 3.0 dan 3.1 umumnya memiliki tanda warna biru sebagai pembeda dari yang lain. Sementara versi USB yang terus berkembang, bentuk dan rupa dari konektor USB turut mengalami banyak perubahan sejak awal. Beberapa seperti dilansir dari Life Wire , USB Tipe A atau disebut USB Standart-A adalah port USB pertama sekaligus yang paling umum dilihat dengan bentuk khasnya segi empat. Jenis ini praktis mendukung dari versi 1.0 sampai 3.1.

Untuk perangkat seperti printer misalnya, umum ditemukan jenis USB Tipe B atau USB Standart-B. Sementara USB Mini-B bentuknya lebih kecil dibanding USB Tipe A yang dirancang untuk memasok daya dan baca tulis data ke perangkat seperti kamera, hardisk eksternal hingga beberapa smartphone.

Selain jenis USB Mini-B, konektor yang ada pada smartphone saat ini paling lazim memakai jenis USB Micro-B. Ukurannya tampak lebih kecil lagi dibanding USB Mini-B dan diklaim tahan terhubung dan terputus ribuan kali dari pengisian daya listrik sampai kemampuan transfer dan unduh data.

Selain itu ada jenis USB-C. USB ini konektornya berbentuk segi empat, lebih kecil dibanding USB Tipe A, dengan empat sudut membulat simetris. Rata-rata tipe konektor terbaru yang memiliki 24 pin ini mendukung versi USB 3.1 dan beberapa seri lawas yang masih mendukung USB 2.0. Sebenarnya masih banyak ragam jenis konektor USB berdasarkan fungsi dan bentuk perangkat.

Termasuk pesaing dari konektor USB, salah satunya seperti Thunderbolt 3 yang lazim ditemui di perangkat milik Apple, bentuknya mirip dengan USB-C dengan mendukung kecepatan transmisi data 40 Gbps. Beberapa konektor lain yang belum bisa digantikan sepenuhnya oleh USB juga dapat ditemui salah satunya jenis port HDMI atau High-Definition Multimedia Interface yang lazim untuk kebutuhan perangkat audio video digital.

Baca juga artikel terkait GAWAI atau tulisan lainnya dari Tony Firman

tirto.id - Teknologi
Reporter: Tony Firman
Penulis: Tony Firman
Editor: Suhendra