tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina belum mereda dan masih berlangsung sampai hari ini, Senin, 12 September 2022. Menurut berita terbaru, Rusia menargetkan fasilitas infrastruktur penting di Ukraina bagian tengah dan timur sebagai upaya serangan balasan.
The Guardian melaporkan, Walikota kota Kharkiv, Ihor Terekhov, mengatakan serangan Rusia telah mematikan listrik dan air di sebagian besar kota.
Ada laporan pemadaman listrik di wilayah Dnipro, Poltava dan kota-kota timur lainnya, yang dinilai berpotensi mempengaruhi jutaan warga sipil.
"Pemadaman total di wilayah Kharkiv dan Donetsk, sebagian di wilayah Zaporizhzhia, Dnipropetrovsk dan Sumy," kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy.
“Tidak ada fasilitas militer,” tambahnya.
Zelenskyy mengecam “serangan rudal yang disengaja". Dia menuding serangan itu menyasar warga sipil dan menyebutnya sebagai tindakan terorisme.
Zelenskyy juga mengaku yakin bahwa pasukan Ukraina akan membebaskan semua wilayah yang diduduki Rusia di seluruh negeri. "Kami akan menyebutnya kemenangan,” kata Zelenskyy.
Situasi Perang Rusia dan Ukraina
Di sisi lain, Kementerian Pertahanan Rusia merilis sebuah video yang menunjukkan hancurnya peralatan militer Ukraina ketika mereka mengubah strategi perang ke arah NIkolayev dan Krivoi Rog.
“Kementerian Pertahanan Rusia telah menerbitkan rekaman peralatan tentara Ukraina yang dihancurkan dan ditangkap selama pembelokan kemajuan nasionalis ke arah Nikolayev-Krivoi Rog," tulis mereka seperti dikutip kantor berita Rusia, TASS.
"Peralatan yang ditangkap termasuk pengangkut personel lapis baja dan peralatan otomotif dengan amunisi,” tulis keterangan video itu.
Wakil komandan resimen serangan udara Rusia mengatakan, tentara Ukraina tidak mendapatkan hasil yang diinginkan di wilayah itu karena kehilangan ratusan tentara dan beberapa unit peralatan tempur.
“Musuh memusatkan upaya utama ke arah ini. Musuh dihentikan di garis pemisah. Marinir menunjukkan keberanian dan kepahlawanan. Ada banyak tindakan keberanian," katanya.
Dia mengatakan, tidak ada satu pun prajurit pasukan udara yang meninggalkan posisi, semuanya terus menerapkan tugas tempur.
"Musuh belum mencapai hasil yang diinginkan ke arah ini, kehilangan sumber daya manusia yang cukup besar, berjumlah ratusan, dan banyak unit peralatan tempur,"katanya.
Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan, sejak 6-10 September 2022, kerugian yang ditanggung Ukraina di arah Kharkiv dan Nikolayev-Krivoi Rog sebanyak lebih dari 4.000 tewas dan lebih dari 8.000 terluka.
Editor: Iswara N Raditya