Menuju konten utama

Peristiwa Perang Rusia-Ukraina: PBB Serukan Demiliterisasi di PLTN!

Berita perang Rusia-Ukraina hari ini, Rabu, 7 September 2022, bagaimana situasi terkininya?

Peristiwa Perang Rusia-Ukraina: PBB Serukan Demiliterisasi di PLTN!
Pemadam kebakaran berkumpul dekat gerbong-gerbong tangki sembari berupaya memadamkan api di suatu pangkalan minyak di Budyonnovsky, Donetsk,pada Selasa (26/07/2022). (ANTARA FOTO/Press Service of Emergencies Ministry of Donetsk People's Republic/Handout via REUTERS/foc/UYU)

tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina masih terus berlangsung sampai hari ini, Rabu, 7 September 2022, bahkan sudah memasuki hari ke-196 invasi. Lantas, peristiwa apa saja yang terjadi selama perang berlangsung? Berikut fakta-faktanya.

Seperti diberitakan The Guardian, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mendesak kedua belah pihak untuk memberlakukan zona demiliterisasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir di Zaporizhzhia, Ukraina.

“Perjanjian tentang batas demiliterisasi harus diamankan,” katanya.

Guterres meminta Rusia dan Ukraina menarik pasukannya serta tidak masuk ke wilayah tersebut. “Secara khusus, itu akan mencakup komitmen pasukan Rusia untuk menarik personel dan peralatan militer dari perimeter itu dan komitmen pasukan Ukraina untuk tidak bergerak.”

Di sisi lain, Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada wartawan menjelang pertemuan dewan, "jika kita [melakukan] demiliterisasi maka Ukraina akan segera turun tangan dan merusak semuanya."

Kondisi Perang Rusia dan Ukraina Terkini

Kantor berita Rusia, TASS melaporkan, menurut seorang anggota parlemen senior Rusia, laporan misi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) setelah kunjungan ke pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye tidak cukup untuk menjamin keamanan nuklirnya.

Pada hari Selasa lalu, IAEA merilis laporan tentang hasil kunjungannya ke PLTN Zaporozhye. Mereka menyarankan agar fasilitas tersebut didemiliterisasi dan mendirikan zona aman di sekitarnya.

"Sayangnya, laporan misi tersebut tidak memiliki 'nilai tambah': mereka bisa saja mengatakan kepada dunia bahwa penembakan terhadap stasiun itu penuh dengan risiko kehancuran tanpa mengunjungi lokasinya," kata Konstantin Kosachev, wakil ketua Dewan Federasi Rusia.

“Mengenai hal-hal positif tentang laporan itu, saya akan mengatakan bahwa itu adalah pengakuan atas fakta bahwa keselamatan operasional fasilitas sepenuhnya dijamin oleh para spesialis, termasuk Rusia. Tapi itu jelas tidak cukup untuk menjamin keamanan nuklir PLTN Zaporozhye.”

Dia menyambut baik kesepakatan dan terjalinnya kerja sama dengan IAEA. Namun, kata Kosachev, tugas utama belum diselesaikan, yakni membuat Ukraina menghentikan serangan terhadap stasiun tersebut.

Di sisi lain, penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych mengklaim adanya serangan balasan dari pasukannya di wilayah timur, timur laut dan selatan Ukraina. “Kami maju dan menekan hampir di seluruh garis depan,” kata Oleksiy Arestovych di Telegram pada Selasa malam.

“Dalam beberapa bulan mendatang, kita dapat mengharapkan kekalahan tentara Rusia di wilayah Kherson di tepi barat Dnieper dan kemajuan signifikan Angkatan Bersenjata Ukraina di timur.”

Baca juga artikel terkait PERANG RUSIA VS UKRAINA atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Politik
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Iswara N Raditya