tirto.id - Perang Rusia dan Ukraina masih terus berkecamuk sampai hari ini, Senin, 5 September 2022, atau sudah memasuki 194 hari invasi. Lantas apa perkembangan terkininya dan apa saja yang terjadi?
Seperti dikutip The Guardian, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy mengatakan, serangan balasan pasukannya telah membuat beberapa kemajuan, salah satunya berhasil mengambil dua pemukiman di wilayah timur dan selatan Ukraina.
"Bendera Ukraina kembali ke tempat di mana mereka seharusnya berada di sebelah kanan," kata Zelenskyy.
Sedangkan wakil kepala kantor kepresidenan, Kyrylo Tymoshenko memposting gambar tentara yang mengibarkan bendera Ukraina di atas desa di selatan Ukraina. “Vysokopilly, wilayah Kherson, Ukraina hari ini,” tulis Tymoshenko.
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
Pihak berwenang Rusia mengatakan situasi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, Ukraina selatan masih tenang pada hari Minggu. Pembangkit nuklir itu terletak di kota Energodar yang kini sudah dikuasai Angkatan Bersenjata Rusia.
Misi Badan Energi Atom Internasional (IAEA) yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Rafael Grossi mengunjungi fasilitas nuklir dan Energodar pada hari Kamis,
IAEA dalam sebuah pernyataan mengatakan, saluran listrik eksternal utama yang tersisa telah diputus, tetapi saluran cadangan terus memasok listrik ke jaringan tersebut. Dari enam reaktor, hanya satu yang tetap beroperasi.
Setelah kunjungan tersebut, kantor berita Rusia, TASS melaporkan, perwakilan IAEA mengatakan integritas struktur pabrik menimbulkan kekhawatiran di tengah semakin aktifnya aksi militer di sekitarnya.
Perwakilan IAEA bertemu dengan penduduk Energodar. Mereka memberi petisi yang mendesak untuk menghentikan provokasi Ukraina terhadap pembangkit nuklir. Perwakilan IAEA untuk sementara tetap berada di fasilitas tersebut.
Berbicara kepada radio Komsomolskaya Pravda, pejabat Rusia, Vladimir Rogov mengatakan tidak ada penembakan atau serangan di wilayah PLTN. Menurut dia, pakar IAEA diperkirakan akan terus bekerja di pabrik itu hingga hari ini Senin.
Sedangkan kepala administrasi militer-sipil kota Energodar, Alexander Volga berharap pembangkit nuklir Zaporozhye bisa ditransfer di bawah kendali penuh Rusia.
Editor: Iswara N Raditya