tirto.id - Serangan rudal Rusia pada hari Kamis, 21 September 2023, menyebabkan sejumlah jaringan listrik mengalami pemadaman di Ukraina dan 18 warga terluka. Di tempat terpisah, 2 orang tewas akibat penembakan tentara Moskow.
Reuters mewartakan serangan rudal Rusia ini termasuk yang paling besar selama beberapa pekan terakhir. Mereka menggempur fasilitas energi milik Kyiv.
Akibatnya, 5 wilayah yang berada di barat, tengah dan timur Ukraina mengalami pemadaman listrik.
Pejabat setempat menyebutkan 18 orang mengalami luka dan salah satunya bocah perempuan berusia 9 tahun. Di tempat terpisah, serangan Rusia juga turut menewaskan 2 warga.
Update Perang Ukraina-Rusia Hari Ke-576
Ukraina menyebutkan tentara Rusia telah melepaskan total 43 rudal jelajah ke sejumlah target pada Kamis (21/9) malam hari. Sistem pertahanan udara Ukraina kemudian menangkis 36 rudal tersebut.
Sejumlah saksi mengatakan kepada Reuters, ledakan sangat keras sempat mengguncang Kota Kyiv dan wilayah sekitarnya.
Kementerian Dalam Negeri dan para pejabat daerah menambahkan, ledakan yang sama terjadi di wilayah Cherkasy, Kharkiv, Khmelnytskiy, Rivne, Vinnytsia, Lviv, dan Ivano-Frankivsk.
Berdasarkan laporan Gubernur Oleksandr Prokudin di selatan kota Kherson, 2 warga yang tewas akibat penembakan Rusia itu terjadi di sebuah asrama.
Oleksiy Kuleba, wakil kepala kantor kepresidenan Kyiv, pun memperingatkan ancaman selama musim dingin bisa semakin berat setelah serangan rudal Rusia secara bertubi-tubi mengincar infrastruktur sipil.
"Bulan-bulan yang sulit akan datang: Rusia akan menyerang fasilitas energi dan fasilitas penting," kata Kuleba.
Sebanyak 398 pemukiman tidak mendapatkan aliran listrik setelah serangan rudal Rusia. Suhu udara dikatakan bisa turun hingga 20 derajat di bawah nol Celcius (-4 Fahrenheit).
Di lain sisi, menurut klaim militer Ukraina, pasukannya telah menyerang pangkalan udara Saky di Krimea yang diduduki Rusia. Sumber intelijen menyampaikan serangan ini menyebabkan kerusakan yang dianggap serius pada peralatan di pangkalan itu.
Sementara Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pihaknya telah menggagalkan serangan drone Ukraina di atas Laut Hitam dan wilayah Krimea. 19 pesawat tak berawak milik Ukraina dilumpuhkan pada serangan malam hari di semenanjung Krimea.
"Pada malam hari dari tanggal 20 hingga 21 September, upaya Kyiv untuk melakukan serangan dengan pesawat tak berawak yang mematikan di sejumlah lokasi di Federasi Rusia berhasil dicegat," bunyi pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dikutip Al Jazeera.
"Sistem pertahanan udara (Rusia) menghancurkan 19 UAV Ukraina di atas Laut Hitam dan wilayah Republik Krimea, dan masing-masing satu di atas wilayah Kursk, Belgorod, dan Oryol," lanjut mereka.
Sementara TASS (Russian News Agency) memberitakan serangan drone berhasil dijatuhkan di dekat Tuapse, Krasnodar, pada Jumat (22/9). Tidak ada korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
"Pada 22 September, pada pukul 4.30 pagi dan 4.35 pagi, sistem pertahanan udara diluncurkan dua kali ke arah laut," bunyi laporan otoritas setempat.
"Menurut informasi awal, sebuah pesawat tak berawak menjadi target, pesawat itu berhasil dilumpuhkan. Tidak ada kerusakan fasilitas infrastruktur atau bangunan yang dilaporkan. Tidak ada korban jiwa."
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto