Menuju konten utama

Kronologi Meninggalnya Paus Fransiskus, dari Sakit hingga Wafat

Paus Fransiskus diketahui menderita sejumlah penyakit sebelum wafat pada Senin (21/4/2025). Simak rekam medis Paus Fransiskus hingga kondisinya melemah.

Kronologi Meninggalnya Paus Fransiskus, dari Sakit hingga Wafat
Pemimpin Takhta Suci Vatikan Paus Fransiskus (kanan) ketika berjabat tangan dengan Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo (kiri) untuk meninggalkan Indonesia di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (6/9/2024). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/nym.

tirto.id - Pemimpin tertinggi Katolik, Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025). Obituari kepergian Pope Francis disampaikan resmi Camerlengo Gereja Roma, Kardinal Kevin Joseph Farrell. Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun, tepat pukul 07.35 waktu setempat atau 12.35 WIB.

“Saudara-saudari terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci Fransiskus,” ucap Kardinal Kevin Joseph Farrell dalam rilis resmi otoritas Vatikan, 09.47 waktu setempat atau 14.47 WIB.

Paus Fransiskus sebelumnya dinobatkan sebagai pemimpin tertinggi Katolik dunia pada 13 Maret 2013. Hingga mangkat, Paus Fransiskus menjalani masa kepausan selama 12 tahun. Lantas apa penyebab Paus Fransiskus wafat?

Paus Fransiskus Sempat Muncul di Peringatan Paskah

Kondisi kesehatan Paus Fransiskus terus menurun sebelum wafat. Pope Francis setidaknya menjalani perawatan di rumah sakit selama 5 pekan lamanya akibat infeksi yang menyebabkan pneumonia ganda. Paus Fransiskus diizinkan keluar dari rumah sakit, pada akhir Maret 2025.

Meski kondisinya melemah, Paus Fransiskus masih hadir dalam peringatan Paskah, Minggu (20/4/2025). Seperti dilaporkan BBC Internasional, Paus Fransiskus hadir dalam peringatan Paskah di Santo Petrus, Vatikan. Ia keluar dengan kursi roda dan melambaikan tangan ke jemaah dari balkon Basilika Santo Petrus.

"Saudara-saudari terima kasih, Selamat Paskah," ucap Paus Fransiskus dalam peringatan Paskah di Vatikan, Minggu (20/4/2025) seperti dikutip dari BBC Internasional.

Selama peringatan Paskah itu, Paus Fransiskus turut diarak keliling alun-alun. Ia melewati kerumunan. Beberapa kali prosesinya berhenti karena permintaan pemberkatan dari sejumlah bayi di peringatan itu.

Sempat Dirawat 5 Minggu karena Pneumonia Ganda

Sebelum mangkat, Paus Fransiskus menghabiskan 5 pekan lamanya untuk menjalani perawatan di rumah sakit akibat pneumonia ganda, Paus baru diizinkan meninggalkan Rumah Sakit Gemelli, Roma, pada Minggu (23/3/2025).

Dalam kemunculannya setelah 5 pekan itu, Paus tampak di kursi penumpang depan mobil Fiat 500L. Ia mengenakan selang hidung untuk memberinya oksigen tambahan saat memasuki gerbang Perugino di Vatikan.

Paus Fransiskus pada hari itu tidak keluar dari mobil, tetapi Ia memberikan karangan bunga kepada Kardinal Basilika. Ia muncul untuk memberi acungan jempol dan memberkati orang-orang dari balkon rumah sakit. Kehadirannya disambut orang-oarng yang berkumpul.

Viva il papa!. Papa Francesco,” gema orang-orang yang menyambut Paus Fransiskus, seperti diwartakan PBS.

Pada saat itu, dokter seperti diberitakan PBS, merekomendasikan agar Fransiskus beristirahat dan memulihkan diri selama 2 bulan lamanya di Vatikan. Selama itu, Paus Fransiskus mesti menahan diri dari berbagai pertemuan atau melakukan aktivitas yang melelahkan.

Perawatan 5 pekan di Roma itu sekaligus menjadi waktu terlama Paus Fransiskus di rumah sakit, semasa ia menjadi pemimpin Katolik dunia. Namun kini, baru nyaris genap sebulan sejak keluar dari rumah sakit, Paus Fransiskus telah lebih dulu berpulang.

Riwayat Penyakit Paus Fransiskus Sebelum Wafat

Paus Fransiskus diketahui memiliki riwayat sejumlah penyakit, termasuk pneumonia ganda yang dialaminya sebelum mangkat. Selain itu, Paus memiliki riwayat penyakit lain. Beberapa dialami Paus sejak masih muda.

Seperti disebutkan Reuters, sosok bernama asli Jorge Bergoglio itu diketahui radang selaput dada, tepatnya di usia 21 tahun. Ia bahkan harus menjalani operasi pengangkatan sebagian paru-parunya di Argentina.

Sejak 2023, Paus disebutkan beberapa kali menderita influenza dan masalah lainnya. Beberapa pertemuan terpaksa harus batal karena kondisi tersebut. Misalnya pada September 2024, Paus membatalkan janji temu, karena disebutkan Vatikan bahwa Ia menderita flu ringan.

Pada Februari 2024, Paus sempat menjalani pemeriksaan di rumah sakit setelah mengalami flu. Namun Paus kembali ke Vatikan pada hari yang sama. Sebelumnya lagi, pada akhir November 2023, Paus terpaksa membatalkan perjalanan ke pertemuan COP28 di Dubai karena efek influenza dan radang paru-paru.

Adapun pada bulan Maret 2023 , Paus Fransiskus dibawa ke rumah sakit setelah mengeluh kesulitan bernapas. Ia pulih dengan cepat setelah menerima antibiotik untuk bronkitis.

Pada tahun yang sama, tepatnya bulan Juni 2023, Paus menjalani operasi terkait hernia perut dan membuatnya dirawat di rumah sakit selama 9 hari. Masalah organ dalam lain dialami Paus pada Juni 2021. Ketika itu, Paus menjalani operasi 6 jam untuk pengangkatan usus besar sepanjang 33 cm (13 inci).

Berikutnya, riwayat sakit lain dialami Paus Fransiskus terkait punggung dan lututnya. Paus disebutkan telah lama menderita linu panggul, kondisi saraf kronis yang menyebabkan nyeri punggung, pinggul, dan kaki.

Penyakit itu kambuh dan menyebabkan Paus tidak menghadiri kebaktian Malam Tahun Baru pada bulan Desember 2020. Itu sekaligus jadi pertama kalinya, masalah kesehatan menyebabkannya tidak menghadiri acara keagamaan besar. Pada tahun 2022, Paus diketahui juga membatalkan perjalanan ke Lebanon, Republik Demokratik Kongo, dan Sudan Selatan karena masalah pada kakinya.

Terbaru, kondisi Paus Fransiskus menurun usai mengalami pneumonia ganda, yang membuatnya sempat dirawat 5 pekan pada akhir Maret 2025, hingga mangkat tepat pada Senin (21/4/2025).

Baca juga artikel terkait PAUS FRANSISKUS MENINGGAL atau tulisan lainnya dari Dicky Setyawan

tirto.id - Edusains
Penulis: Dicky Setyawan
Editor: Yantina Debora