tirto.id - Paus Fransiskus diperbolehkan kembali ke kediamannya pada Minggu (23/3/2025) waktu setempat setelah menjalani perawatan medis di rumah sakit selama lebih dari sebulan akibat pneumonia bilateral. Informasi terkait kesehatan Sri Paus disampaikan olehDokter Sergio Alfieri, dokter utama yang mengawasi perawatan pemimpin Gereja Katholik itu.
“Kabar baik yang ditunggu dunia dan semua orang adalah besok Bapa Suci sudah boleh pulang. Besok, Bapa Suci akan kembali ke Santa Marta,” ujar Alfieri kepada wartawan pada Sabtu (22/3/2025) malam waktu setempat, dikutip dari Antara (23/3/2025).
Menurut laporan Vatican News, keputusan untuk memperbolehkan Paus pulang diambil karena kondisi kesehatannya terus membaik secara signifikan dan cepat. Prognosisnya pun telah dicabut.
Alfieri menjelaskan bahwa Paus Fransiskus mulai dirawat pada 14 Februari. Beliau mengalami insufisiensi (gagal pernafasan) pernapasan akut akibat infeksi polimikroba yang menyebabkan pneumonia bilateral. Kondisi ini memerlukan kombinasi perawatan farmakologis.
Alfieri juga memastikan bahwa pneumonia bilateral yang diderita Paus saat ini telah berhasil diatasi. Meski demikian, Bapa Suci masih memerlukan waktu untuk pemulihan total.
Sri Paus telah diresepkan untuk menjalani masa pemulihan setidaknya dua bulan. Selama itu, beliau akan mendapatkan perawatan medis serta istirahat yang cukup.
Alfieri mengapresiasi Paus Fransiskus sebagai pasien yang kooperatif. Meskipun sempat mengalami dua episode kritis yang memerlukan ventilasi noninvasif, Paus tidak pernah diintubasi dan tetap dalam keadaan sadar.
Alfieri menjelaskan bahwa hilangnya suara sementara merupakan hal yang wajar setelah pneumonia dan menegaskan bahwa Paus tidak menderita diabetes. Dengan rehabilitasi yang terus berlanjut, Paus diharapkan dapat kembali menjalankan aktivitasnya secara bertahap.
Selama masa perawatannya di rumah sakit, Paus Fransiskus tetap mengikuti perkembangan gereja dan dunia. Alfieri menambahkan bahwa Sri Paus sangat ingin segera kembali ke kediamannya di Santa Marta. Itu sejalan dengan pendapat dokter bahwa pemulihan di rumah adalah pilihan terbaik.
Editor: Fadrik Aziz Firdausi