Menuju konten utama
Seputar Perempuan

Penyebab Rambut Rontok Parah dan Tips Mengatasinya

Penyebab rambut rontok parah dan cara mengatasi rambut rontok.

Penyebab Rambut Rontok Parah dan Tips Mengatasinya
Ilustrasi rambut rontok. foto/istockphoto

tirto.id - Memiliki rambut sehat, kuat, dan lebat merupakan impian bagi banyak orang, hanya saja tidak semua orang memilikinya.

Bahkan tak sedikit yang menemukan rambut rontok hingga membentuk gumpalan dan membuat saluran air kamar mandi tersumbat, menggumpal kusut di sisir, di bantal tempat tidur, hingga helaiannya menyebar di lantai rumah.

Rambut rontok memang kerap membuat kita tidak nyaman dan bisa bikin minder, apalagi jika rambutnya rontok parah, maka akan membuat kita bertanya-tanya apakah ini kondisi normal atau tidak?

Dikutip Healthline, ada banyak hal yang dapat dilakukan untuk memperlambat atau menghentikan kerontokan rambut.

Tetapi apa yang harus dilakukan tergantung pada alasan rambut rontok itu sendiri.

Beberapa situasi, seperti kerontokan rambut setelah kehamilan (telogen effluvium), dapat sembuh dengan sendirinya. Dan ingat bahwa setiap orang mengalami kerontokan rambut setiap hari, yang sangat normal.

Saat kerontokan rambut terus berlanjut, maka perlu untuk memeriksanya ke dokter, karena dokter dapat mendiagnosis jika kerontokan rambut Anda disebabkan oleh hal-hal seperti masalah tiroid, stres, infeksi kulit kepala, alopecia androgenik, atau sekadar penuaan.

Penyebab Rambut Rontok Parah

Rambut rontok memiliki banyak penyebab. Berikut ini beberapa penyebab rambut rontok seperti dilansir laman American Academy of Dermatology (AAD):

1. Kerontokan rambut turun temurun

Ilustrasi Rambut Rontok

Ilustrasi Rambut Rontok Saat Mandi. foto/istockphoto

Baik pria maupun wanita mengalami kerontokan rambut jenis ini, yang merupakan penyebab paling umum kerontokan rambut di seluruh dunia.

Pada pria, ini disebut kerontokan rambut pola pria dan wanita juga mendapatkan pola kerontokan rambut wanita.

2. Usia

Ilustrasi demensia

Ilustrasi Lansia mengalami demensia. FOTO/iStockphoto

Seiring bertambahnya usia, kebanyakan orang mengalami kerontokan rambut karena pertumbuhan rambut melambat.

Pada titik tertentu, folikel rambut berhenti menumbuhkan rambut, yang menyebabkan rambut di kulit kepala menipis. Rambut juga mulai kehilangan warnanya. Garis rambut wanita secara alami mulai surut.

3. Alopecia areata

Alopecia areata adalah penyakit yang berkembang ketika sistem kekebalan tubuh menyerang folikel rambut (yang menahan rambut di tempatnya), menyebabkan kerontokan rambut.

4. Pengobatan kanker

penderita Kanker

Anak penderita Kanker. FOTO/iscc-charity.org

Jika Anda menerima kemoterapi atau menjalani perawatan radiasi di kepala atau leher, maka mungkin bisa kehilangan semua (atau sebagian besar) rambut Anda dalam beberapa minggu setelah memulai perawatan.

5. Melahirkan, sakit, atau stresor lainnya

ilustrasi ibu melahirkan

ilustrasi ibu melahirkan. FOTO/Istockphoto

Beberapa bulan setelah melahirkan, pulih dari penyakit, atau menjalani operasi, kemungkinan Anda melihat lebih banyak rambut di sikat atau di bantal.

Hal ini juga dapat terjadi setelah masa stres dalam hidup, seperti perceraian atau kematian orang yang dicintai.

6. Perawatan Rambut

Ilustrasi Smoothing

Ilustrasi Smoothing. foto/istockphoto

Jika mewarnai, mengeriting, atau meluruskan rambut, ini juga bisa merusak rambut. Seiring waktu, kerusakan ini dapat menyebabkan rambut rontok.

7. Mengikat rambut terlalu kuat

Jika Anda sering mengikat rambut ke belakang, penarikan terus-menerus dapat menyebabkan kerontokan rambut permanen.

8. Ketidakseimbangan hormon

Penyebab umum ketidakseimbangan ini adalah sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ini menyebabkan kista pada ovarium wanita, bersama dengan tanda dan gejala lain, yang dapat mencakup kerontokan rambut.

9. Infeksi kulit kepala

Infeksi kulit kepala dapat menyebabkan area bersisik dan terkadang meradang di kulit kepala.

10. Pengobatan

Ilustrasi Obat

Ilustrasi Obat. FOTO/iStockphoto

Kemungkinan efek samping dari beberapa obat adalah kerontokan rambut. Jika yakin obat menyebabkan kerontokan rambut Anda, tanyakan kepada dokter yang meresepkannya apakah kerontokan rambut merupakan kemungkinan efek samping.

11. Psoriasis kulit kepala

Psoriasis

Ilustrasi penyakit psoriasis. Getty Images/iStockphoto

Banyak orang yang memiliki psoriasis plak mengembangkan psoriasis kulit kepala mereka di beberapa titik. Hal ini dapat menyebabkan rambut rontok.

12. Menarik rambut

Beberapa orang kadang suka menarik rambut mereka dengan tujuan untuk menghilangkan stres. Padahal cara ini justru bisa membuat rambut menjadi rontok.

13. Jaringan parut alopecia

Kondisi ini berkembang ketika peradangan menghancurkan folikel rambut. Setelah dihancurkan, folikel rambut tidak dapat menumbuhkan rambut. Kondisi yang beragam dapat menyebabkan hal ini.

14. Infeksi menular seksual

Ilustrasi Masturbasi

Ilustrasi Masturbasi. foto/istockphoto

Jika tidak diobati, infeksi menular seksual (IMS) dapat menyebabkan kerontokan rambut.

15. Penyakit tiroid

Gangguan Tiroid

Ilustrasi gangguan tiroid. Getty Images/iStockphoto

Jika memiliki masalah dengan tiroid, Anda mungkin melihat rambut akan menipis dengan sendirinya.

Iinfografik rambut rontok parah penyebab dan cara mengatasinya

Infografik rambut rontok parah penyebab dan cara mengatasinya. (tirto.id/Fuad)

Cara Mengatasi Rambut Rontok

Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menghentikan kerontokan rambut:

  • Protein
Ilustrasi Ikan Segar
Ilustrasi ikan segar. foto/istockphoto

Folikel rambut sebagian besar terbuat dari protein yang disebut keratin. Satu studi menyebutkan, dari 100 orang dengan rambut rontok mencatat beberapa kekurangan nutrisi pada peserta, termasuk asam amino yang berfungsi sebagai penyusun protein.

Makan makanan yang kaya protein dapat membantu mencegah kerontokan rambut, seperti telur, kacang-kacangan, kacang polong, ikan, produk susu rendah lemak, ayam, dan kalkun.

  • Vitamin A
Ilustrasi Bayam
Ilustrasi Bayam. foto/istockphoto

Vitamin A terdiri dari bagian retinoid, yang telah terbukti meningkatkan laju pertumbuhan rambut, membantu produksi sebum, menjaga kulit kepala lebih sehat dan mampu mempertahankan lebih banyak rambut.

Makanan yang kaya vitamin A, seperti wortel, ubi jalar, paprika manis, dan bayam.

  • Konsumsi Multivitamin
Ilustrasi Zinc
Ilustrasi Zinc. FOTO/iStockphoto

Para ilmuwan telah menentukan bahwa vitamin A, B, C, D, zat besi, selenium, dan seng semuanya penting untuk proses pertumbuhan dan retensi rambut, khususnya dengan pergantian sel.

Anda dapat membeli multivitamin harian di sebagian besar toko bahan makanan maupun toko obat atau meminta dokter untuk meresepkannya.

  • Ginseng
Ilustrasi Gingseng
Ilustrasi Gingseng. FOTO/iStockphoto

Ginseng mengandung fitokimia tertentu yang dapat meningkatkan pertumbuhan rambut di kulit kepala.

  • Mencuci rambut secara teratur

Perawatan Rambut
Ilustrasi Perawatan Rambut. [Foto/istock]

Mencuci rambut setiap hari dapat melindungi dari kerontokan rambut dengan menjaga kulit kepala tetap sehat dan bersih. Kuncinya adalah menggunakan sampo ringan.

Formula yang lebih keras dapat mengeringkan rambut dan membuatnya patah, yang menyebabkan rambut rontok.

  • Minyak kelapa
Ilustrasi Minyak Kelapa
Ilustrasi minyak kelapa. Getty Images/iStockphoto

Menurut sebuah tinjauan studi, minyak kelapa dapat membantu mencegah kerusakan rambut akibat perawatan dan paparan sinar ultraviolet (UV).

Asam laurat yang ditemukan dalam minyak kelapa membantu mengikat protein di rambut, melindunginya dari kerusakan pada akar dan helai rambut.

Memijat minyak kelapa ke kulit kepala dapat meningkatkan aliran darah dan membantu pertumbuhan kembali.

  • Minyak zaitun
Ilustrasi minyak zaitun
Ilustrasi minyak zaitun. FOTO/iStock

Minyak zaitun dapat digunakan untuk mengkondisikan rambut, melindunginya dari kekeringan dan kerusakan terkait.

Oleskan beberapa sendok makan minyak zaitun langsung ke rambut dan diamkan selama 30 menit sebelum dicuci.

  • Terapi laser
Laser tingkat rendah dapat membantu meningkatkan kepadatan rambut untuk orang dengan kerontokan rambut genetik dan kerontokan karena kemoterapi.

Pilihan ini juga disebut terapi lampu merah, dan dapat bekerja dengan merangsang sel induk epidermis.

Baca juga artikel terkait RAMBUT RONTOK atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora