Menuju konten utama

Penjelasan Ruang Lingkup Globalisasi: Ekonomi, Politik, dan Budaya

Penjelasan tentang lima ruang lingkup globalisasi, yakni ekonomi, politik, sosial-budaya, IPTEK, serta agama.

Penjelasan Ruang Lingkup Globalisasi: Ekonomi, Politik, dan Budaya
Ilustrasi globalisasi. tirto.id/Fuad

tirto.id - Globalisasi merupakan istilah yang menggambarkan integrasi masyarakat dunia. Proses globalisasi membuat masyarakat di level paling lokal sekalipun semakin menyatu dengan komunitas global.

Fenomena ini ditandai dengan mengaburnya batas-batas geografis antarnegara. Hal itu kini mudah dilihat dari semakin mudahnya interaksi dan komunikasi masyarakat antarnegara. Proses yang tak berbeda tampak pada makin mudahnya pergerakan orang antarnegara dan bahkan antarbenua.

Oleh karena itu, ahli sosiologi Roland Robertson, seperti dikutip dalam Modul Sosiologi terbitan dari Kemdikbud (2020:4) mendefinisikasi globalisasi sebagai proses yang menghasilkan dunia tunggal. Masyarakat dari seluruh dunia menjadi saling tergantung di hampir semua aspek kehidupan, baik yang terkait bidang politik, ekonomi, kebudayaan, dan lain sebagainya.

Definisi itu selaras dengan pengertian globalisasi menurut bahasa. Istilah globalisasi merujuk pada kata "globalize" yang artinya mendunia. Kata terakhir berakar dari globe (tiruan bumi bulat).

Mengutip penjelasan Hadion Wijoyo dkk, dalam Manajemen Pemasaran di Era Globalisasi (2020:5), kata “globalize” (menyeluruh/mendunia) itu lantas mendapat imbuhan “ization” (proses). Dengan demikian, secara bahasa globalisasi bisa dimaknai sebagai proses mendunianya segala sesuatu.

Berdasar pengertian di atas, globalisasi merupakan sebuah fenomena menyeluruh yang membuat masyarakat di muka bumi ini menjadi satu komunitas besar yang saling terhubung.

Dampak dari globalisasi yang mengintegrasikan masyarakat dunia itu bisa terjadi karena fenomena ini menyentuh banyak ruang lingkup dalam kehidupan manusia.

Infografik SC Ruang Lingkup Globalisasi

Infografik SC Ruang Lingkup Globalisasi. tirto.id/Tino

Kembali menukil Modul Sosiologi terbitan dari Kemdikbud (2020:4), setidaknya globalisasi dapat dibedakan menjadi 5 macam berdasarkan ruang lingkupnya. Berikut penjelasan 5 ruang lingkup globalisasi.

1. Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi terjadi ketika transaksi ekonomi di dunia menjadi terbuka dan bersifat global, serta melampaui batas wilayah antarnegara.

Proses ini dapat berlangsung karena kehadiran perusahaan-perusahaan bersifat transnasional dan perdagangan bebas. Interaksi ekonomi lalu terjadi lintasnegara dan melewati batas-batas wilayah negara masing-masing.

Contoh sederhananya di kehidupan sehari-hari, perhatikan kendaraan yang Anda gunakan, bisa jadi sepeda motor berasal dari Jepang, kompor gas berasal dari Cina, ponsel berasal dari Korea Selatan, perangkat lunak komputer berasal dari Amerika, dan sebagainya. Produk yang kita gunakan merupakan olahan dari perusahaan-perusahaan dari banyak negara di dunia ini.

2. Globalisasi Politik

Globalisasi politik ditandai dengan munculnya organisasi-organisasi internasional yang anggotanya berasal dari berbagai negara. Tujuan dari organisasi ini adalah untuk menyejahterakan masyarakat dari anggota negara bersangkutan.

Sebagai contoh, ASEAN yang merupakan bentuk organisasi kerja sama di antara negara-negara di Asia Tenggara, MEE atau Masyarakat Ekonomi Eropa yang dibentuk untuk untuk menata politik perdagangan bersama di antara negara-negara yang ada di kawasan Eropa Barat, Organisasi Buruh Internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dan lain sebagainya.

3. Globalisasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Dengan adanya globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, mayoritas orang di berbagai belahan dunia bisa saling terhubung dan belajar satu sama lain. Dengan kemajuan teknologi, masyarakat dunia juga bisa saling kenal dan berhubungan satu sama lain.

Globalisasi menyebabkan kemajuan ilmu dan teknologi di negara-negara maju bisa cepat meluas pengaruh serta penggunaannya di banyak negara lain yang masih berkembang atau miskin.

Dengan adanya globalisasi ilmu pengetahuan dan teknologi, kualitas sumber daya manusia akan meningkat, persaingan pun lebih terbuka, serta peluang kerja dan hidup sejahtera kian besar.

Sebagai salah satu contoh sederhana, orang di satu wilayah kini dapat menempuh pendidikan di wilayah lain yang jauh dengan mudah, seperti para pelajar Indonesia yang melanjutkan kuliah di Jerman, Belanda, Amerika, Australia, dan sebagainya.

Contoh lainnya, saat pandemi Covid-19 terjadi, penemuan para ahli kesehatan dari negara maju segera diadopsi dengan cepat oleh negara-negara lain di seluruh dunia. Vaksin Covid-19 asal Cina seperti Sinovac, atau vaksin buatan Inggris semacam Astrazeneca, tidak butuh waktu lama untuk digunakan di Indonesia.

4. Globalisasi Sosial dan Budaya

Karena setiap elemen masyarakat terhubung satu sama lain, akan ada pertukaran unsur-unsur kebudayaan dari satu daerah ke daerah lainnya. Hal ini mengantarkan pada perubahan sosial dan kebudayaan dari kelompok-kelompok atau masyarakat tersebut.

Selain menawarkan pengetahuan dan sikap toleransi satu sama lain, globalisasi sosial dan budaya juga merupakan ancaman bagi kebudayaan lokal. Jika kebudayaan lokal dipandang sebagai hal yang tidak efektif dan efisien atau dengan alasan lainnya, adat-istiadat setempat akan tergerus dan tergantikan dengan budaya lain yang lebih populer.

Contoh globalisasi sosial-budaya terlihat dari betapa populernya produk-produk musik dan film dari AS, Korea, Jepang, Tiongkok, India dan lainnya di tengah masyarakat Indonesia. Orang-orang tak hanya menikmati produk-produk budaya pop tersebut, melainkan juga menyerap pengaruhnya.

5. Globalisasi Agama

Globalisasi agama terjadi berkat interaksi dan hubungan sosial antarumat beragama yang berbeda. Interaksi itu bisa berupa kerja sama, persaingan, ataupun konflik. Selain itu, penyebaran sejumlah agama besar, yang berabad-abad silam telah menembus lintas-batas negara, semakin mudah dan cepat.

Karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, mudah terjad diskusi untuk membahas unsur-unsur kehidupan agama yang berlangsung lintasumat. Perbandingan agama bahkan telah menjadi mata kuliah di perguruan tinggi agama dalam menyikapi tantangan zaman ini.

Faktor penyebab paling besar dari globalisasi ini adalah perkembangan teknologi dan informasi yang sangat pesat, selain juga sistem politik neoliberalisme, dan kerja sama ekonomi internasional. Tidak hanya itu, biaya transportasi lintas-negara juga kian murah sehingga masyarakat bisa bepergian dengan leluasa dan berinteraksi dengan banyak orang yang berbeda kehidupan sosial dan budayanya.

Interaksi yang intens antara manusia yang berbeda latar belakang, agama, dan wilayah geografis ini menjadikan globalisasi sebagai fenomena mutlak yang terjadi di era kiwari.

Baca juga artikel terkait GLOBALISASI atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Addi M Idhom