tirto.id - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Nurkyatsiwi, meminta agar gerai-gerai Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih dapat tumbuh dengan menyesuaikan potensi di wilayahnya masing-masing.
“Kalau di wilayahnya itu pariwisata, mestinya kan ini yang juga bisa dikelola melalui koperasi, agar Koperasi Merah Putih ini menjadi wadahnya, jadi sesuai dengan potensi,” kata Siwi, sapaan akrabnya saat ditemui awak media di Kopdes Merah Putih, Sinduadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, DIY, pada Senin (21/7/2025).
Dari 438 Kopdes yang sudah berjalan di DIY, Siwi menuturkan, Pemprov DIY sedang melakukan pemetaan pengelolaan kopdes berdasarkan potensi pariwisata.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, pun mengungkapkan hal senada. Dia mengatakan masyarakat bisa mengambil inisiatif dan jangan hanya mengikuti keputusan Pemprov DIY.
“Jadi masyarakat yang ambil inisiatif, jangan hanya manut keputusan pemerintah daerah, pemberdayaan masyarakatnya harus jalan karena mereka yang akan menikmati itu sendiri,” kata Sultan.
Sultan menilai kopdes berpeluang menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor pariwisata. Ia menyebut, masyarakat desa dapat belajar bahasa Inggris untuk menjadi penerjemah atau menyewakan rumah melalui fasilitas koperasi.
Sebagai informasi, Sultan mengikuti secara daring peluncuran kelembagaan Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih oleh Presiden Prabowo Subianto.
Sultan pun menyampaikan apresiasinya atas program nasional tersebut yang dinilai sejalan dengan kebijakan Pemprov DIY, khususnya dalam penguatan sistem kelurahan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
"Kami berterima kasih atas kehadiran Koperasi Desa/Koperasi Kelurahan ini, karena kebijakan Bapak Presiden tersebut sangat menopang rencana pembangunan DIY periode 2023-2027, terutama dalam reformasi kelurahan dan penguatan ekonomi berbasis potensi lokal,” ujar orang nomor satu di DIY tersebut.
Dalam dialog virtualnya dengan Presiden Prabowo, Sultan menyampaikan, DIY telah memiliki 16 model koperasi berbasis potensi lokal yang telah berjalan selama 2,5 tahun yang bisa dilabeli Koperasi Desa Merah Putih nantinya.
Adapun koperasi-koperasi tersebut bergerak di sektor jasa, pariwisata, hingga pertanian, dan telah mendukung rantai produksi pangan.
Lanjut Sultan, Kini ia tengah menyiapkan pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Dinas Koperasi dan UKM DIY. BLU ini nantinya akan mendukung produksi dan distribusi pangan melalui inisiatif Lumbung Mataram.
“Kami sudah siapkan desain koperasi desa untuk melayani jasa, pertanian, hingga perdagangan kebutuhan pokok. Teknis pelaksanaan akan dimulai tahun depan, dan saat ini saya telah menerbitkan Keputusan Gubernur untuk validasi serta perbaikan sistem manajemen kelurahan,” imbuhnya.
Penulis: Abdul Haris
Editor: Siti Fatimah
Masuk tirto.id


































